Lompat ke isi

Titik lebur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 6: Baris 6:


Tidak seperti [[titik didih]], titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.
Tidak seperti [[titik didih]], titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.
[[pnb:پگلن نمبر]]


[[Kategori:Kimia]]
[[Kategori:Kimia]]
Baris 52: Baris 51:
[[no:Smeltepunkt]]
[[no:Smeltepunkt]]
[[pl:Temperatura topnienia]]
[[pl:Temperatura topnienia]]
[[pnb:پگلن نمبر]]
[[pt:Ponto de fusão]]
[[pt:Ponto de fusão]]
[[qu:Puriqchana iñu]]
[[qu:Puriqchana iñu]]

Revisi per 1 September 2009 17.04

Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik beku.

Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin (-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal sebagai hysteresis.

Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid

Tidak seperti titik didih, titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.