Lompat ke isi

Pecuk ular: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 99: Baris 99:


===Catatan Fosil===
===Catatan Fosil===
[[File:AnhingaSmit.jpg|thumb|upright|Tulang belakang, tendon dan otot leher menunjukkan tulang belakang memanjang (3-8) yang memungkinkan gerakan melesat. Tendon yang berada di belakang tulang belakang berjalan di bawah jembatan berserat ("jembatan Dönitz") di vertebra kesembilan yang memendek.]]

Catatan fosil Anhingidae cukup padat, namun sudah sangat apomorfik dan tampaknya tidak memiliki dasar yang kuat. Keluarga lain yang ditempatkan dalam ordo [[Sulifores]] secara berurutan muncul sepanjang Eosen, yang paling berbeda yakni burung [[cikalang]] dikenal sejak hampir 50 [[Myr|juta tahun]] yang lalu dan mungkin berasal dari zaman Paleosen. Dengan fosil burung gannet yang dikenal sejak pertengahan Eosen (40 juta tahun yang lalu) dan fosil burung kormoran yang muncul segera setelahnya, asal usul burung pecuk ular sebagai garis keturunan yang berbeda diperkirakan sekitar 50–40 juta tahun yang lalu, mungkin sedikit lebih awal.<ref>Becker (1986), Mayr (2009): pp.67–70</ref>

Fosil Anhingidae diketahui sejak zaman Miosen Awal. Sejumlah pecuk ular prasejarah yang mirip dengan yang masih hidup telah dideskripsikan, serta beberapa genus berbeda yang sekarang telah punah. Keanekaragaman tertinggi terdapat di Amerika Selatan, sehingga kemungkinan besar keluarga tersebut berasal dari sana. Beberapa genus yang akhirnya punah berukuran sangat besar, dan kecenderungan untuk menjadi tidak bisa terbang telah tercatat pada burung pecuk ular prasejarah. Keunikan mereka diragukan, namun hal ini disebabkan oleh dugaan ''"Anhinga" fraileyi'' yang agak mirip dengan ''Macranhinga'', bukan karena mereka mirip dengan spesies yang hidup:<ref>Cione ''et al.'' (2000), Alvarenga & Guilherme (2003)</ref>

*''[[Meganhinga]]'' Alvarenga, 1995 (Miosen Awal Chili)
*"[[Paranavis]]" (Miosen Tengah/Akhir Paraná, Argentina) – sebuah ''[[nomen nudum]]''<ref>Named in a [[thesis]] and hence not validly according to [[International Commission on Zoological Nomenclature|ICZN]] rules. An apparently flightless species the size of ''A. anhinga'': Noriega (1994), Cione et al. (2000)</ref>
*''[[Macranhinga]]'' Noriega, 1992 (Miosen Tengah/Akhir – Miosen Akhir/Pliosen Awal SC Amerika Selatan) – mungkin termasuk ''"Anhinga" fraileyi''
*''[[Giganhinga]]'' Rinderknecht & Noriega, 2002 (Pliosen Akhir/Plistosen Awal Uruguay)


== Sumber yang Dikutip ==
== Sumber yang Dikutip ==

Revisi per 10 Oktober 2023 00.57

Pecuk ular
Rentang waktu: Early Miocene – Recent
18–0 jtyl
Anhinga novaehollandiae
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Anhingidae

Genus:
Anhinga

Brisson, 1760
Spesies tipe
Plotus anhinga
Linnaeus, 1766
Spesies

Lihat teks

Peta persebaran burung pecuk ular
Sinonim

Famili:
Anhinginae Ridgway, 1887
Plotidae
Plottidae
Plotinae Rafinesque, 1815
Plottinae
Ptynginae Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan[dibutuhkan verifikasi sumber] Poche, 1904


Genus:
Plottus Scopoli, 1777 (perbaikan yang tidak dapat dibenarkan)
Plotus Linnaeus 1766
Ptinx Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan[dibutuhkan verifikasi sumber] Bonaparte, 1828
Ptynx Möhring 1752 (pre-Linnean)

Pecuk ular adalah burung air tropis dalam keluarga Anhingidae, yang hanya berisi satu genus saja yakni Anhinga. Terdapat empat spesies yang masih hidup, tiga di antaranya sangat umum dan tersebar luas, sedangkan spesies keempat lebih langka dan dinyatakan mendekati terancam oleh IUCN. Nama pecuk ular mengacu pada leher mereka yang panjang dan tipis, yang memiliki penampilan seperti ular ketika mereka berenang dengan tubuh terendam, atau ketika pasangan yang kawin memelintirnya saat mereka menunjukkan ikatan. Pecuk ular Amerika (Anhinga anhinga) lebih dikenal sebagai "anhinga", terkadang disebut "kalkun air" di Amerika Serikat bagian selatan meski tidak ada hubungannya dengan kalkun liar. Keduanya merupakan burung besar berwarna kehitaman dengan ekor panjang yang terkadang diburu untuk dimakan.[2]

Sistematik & Evolusi

Spesies yang Masih Ada

Terdapat empat spesies pecuk ular hidup yang diketahui,[3] meskipun spesies pecuk ular Dunia Lama sering dikelompokkan sebagai subspesies dari Anhinga melanogaster (Pecuk-ular Asia). Mereka mungkin membentuk superspesies sehubungan dengan anhinga yang lebih berbeda:[4]

Spesies Persebaran & daftar merah IUCN
Pecuk ular Amerika darter (Anhinga anhinga) Linnaeus, 1766

LC

Pecuk-ular Asia (Anhinga melanogaster) Pennant, 1769

LC

Pecuk-ular Afrika (Anhinga rufa) Daudin, 1802

LC

Pecuk ular Australia (Anhinga novaehollandiae) Gould, 1847

LC

Pecuk ular yang telah punah dari Mauritius dan Australia, yang hanya diketahui dari tulangnya dideskripsikn sebagai Anhinga nana ("Pecuk ular Mauritius") dan Anhinga parva. Namun tulang-tulang tersebut sebenarnya adalah tulang-tulang burung kormoran ekor panjang (Microcarbo/Phalacrocorax africanus) dan Pecuk-padi belang (Microcarbo melanoleucos) yang salah teridentifikasi. Namun pada kasus pertama, sisa-sisa tersebut lebih besar dibandingkan dengan populasi burung kormoran ekor panjang yang secara geografis terdekat masih ada di Madagaskar, sehingga mereka mungkin termasuk dalam subspesies yang sudah punah (burung kormoran Mauritius), yang mungkin disebut Microcarbo africanus nanus ( atau Phalacrocorax a.nanus). Ironisnya, karena istilah Latin nanus artinya "kerdil". Laticeps Anhinga [[Pleistosen Akhir][ tidak secara khusus berbeda dari Pecuk ular Australia, dan mungkin merupakan paleosubspesies besar pada zaman es terakhir.[5]

Catatan Fosil

Tulang belakang, tendon dan otot leher menunjukkan tulang belakang memanjang (3-8) yang memungkinkan gerakan melesat. Tendon yang berada di belakang tulang belakang berjalan di bawah jembatan berserat ("jembatan Dönitz") di vertebra kesembilan yang memendek.

Catatan fosil Anhingidae cukup padat, namun sudah sangat apomorfik dan tampaknya tidak memiliki dasar yang kuat. Keluarga lain yang ditempatkan dalam ordo Sulifores secara berurutan muncul sepanjang Eosen, yang paling berbeda yakni burung cikalang dikenal sejak hampir 50 juta tahun yang lalu dan mungkin berasal dari zaman Paleosen. Dengan fosil burung gannet yang dikenal sejak pertengahan Eosen (40 juta tahun yang lalu) dan fosil burung kormoran yang muncul segera setelahnya, asal usul burung pecuk ular sebagai garis keturunan yang berbeda diperkirakan sekitar 50–40 juta tahun yang lalu, mungkin sedikit lebih awal.[6]

Fosil Anhingidae diketahui sejak zaman Miosen Awal. Sejumlah pecuk ular prasejarah yang mirip dengan yang masih hidup telah dideskripsikan, serta beberapa genus berbeda yang sekarang telah punah. Keanekaragaman tertinggi terdapat di Amerika Selatan, sehingga kemungkinan besar keluarga tersebut berasal dari sana. Beberapa genus yang akhirnya punah berukuran sangat besar, dan kecenderungan untuk menjadi tidak bisa terbang telah tercatat pada burung pecuk ular prasejarah. Keunikan mereka diragukan, namun hal ini disebabkan oleh dugaan "Anhinga" fraileyi yang agak mirip dengan Macranhinga, bukan karena mereka mirip dengan spesies yang hidup:[7]

  • Meganhinga Alvarenga, 1995 (Miosen Awal Chili)
  • "Paranavis" (Miosen Tengah/Akhir Paraná, Argentina) – sebuah nomen nudum[8]
  • Macranhinga Noriega, 1992 (Miosen Tengah/Akhir – Miosen Akhir/Pliosen Awal SC Amerika Selatan) – mungkin termasuk "Anhinga" fraileyi
  • Giganhinga Rinderknecht & Noriega, 2002 (Pliosen Akhir/Plistosen Awal Uruguay)

Sumber yang Dikutip

Referensi

  1. ^ Walter J. Bock (1994): History and Nomenclature of Avian Family-Group Names. Bulletin of the American Museum of Natural History, number 222; with application of article 36 of ICZN.
  2. ^ Answers.com [2009], BLI (2009), Myers et al. [2009]
  3. ^ Gill, Frank; Donsker, David, ed. (2019). "Hamerkop, Shoebill, pelicans, boobies, cormorants". World Bird List Version 9.1. International Ornithologists' Union. Diakses tanggal 2 April 2019. 
  4. ^ Olson (1985): p.207, Becker (1986)
  5. ^ Miller (1966), Olson (1975), Brodkorb & Mourer-Chauviré (1982), Olson (1985): p.206, Mackness (1995)
  6. ^ Becker (1986), Mayr (2009): pp.67–70
  7. ^ Cione et al. (2000), Alvarenga & Guilherme (2003)
  8. ^ Named in a thesis and hence not validly according to ICZN rules. An apparently flightless species the size of A. anhinga: Noriega (1994), Cione et al. (2000)