Roh Kudus: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 23 Oktober 2023 09.33

Konsep Roh Kudus dikenal dalam beberapa agama.

Dalam Yudaisme, Roh Kudus adalah kekuatan ilahi, kualitas, dan pengaruh Yahweh atas alam semesta atau atas ciptaan-ciptaan-Nya. Dalam Kekristenan, Roh Kudus (atau lengkapnya Allah Roh Kudus) adalah pribadi ketiga dalam konsep Tritunggal. Dalam Islam, pandangan mengenai Roh Kudus bermacam-macam, tetapi umumnya merujuk pada malaikat Jibril.

Yudaisme

Frasa bahasa Ibrani ruach ha-kodesh (Ibrani: הקודש, "Roh Kudus" juga ditransliterasikan ruacḥ ha-qodesh) digunakan dalam Alkitab Ibrani dan tulisan-tulisan Yahudi untuk merujuk pada roh Yahweh (רוח יהוה).^[1] Istilah Ibrani ruacḥ qodshəka (רוּחַ קָדְשְׁךָ, "roh kudus-Mu") dan ruacḥ qodshō (רוּחַ קָדְשׁוֹ, "roh kudus-Nya") juga muncul. Roh Kudus dalam Yudaisme umumnya mengacu pada kualitas ilahi atas nubuatan dan hikmat. Konsep tersebut juga mengacu pada kekuatan ilahi, kualitas, dan pengaruh Yahweh Yang Mahatinggi, atas alam semesta atau atas makhluk-Nya, dalam konteks tertentu.^[2]

Kekristenan

Di dalam sebagian besar denominasi Kekristenan, Roh Kudus adalah pribadi ketiga dalam konsep Tritunggal. Selebihnya, berbagai denominasi memiliki pemahaman masing-masing mengenai Roh Kudus.

Islam

Istilah "Roh Kudus" juga dikenali di dalam Islam tetapi dengan makna yang berbeda. Di dalam Islam, "Roh Kudus" (dalam Islam disebut "Ruhul Kudus") merujuk kepada malaikat Jibril yang membawa wahyu Allah SWT untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad.

Baháʼí

Baháʼí memiliki konsep "Roh Yang Maha Agung", yang dipandang sebagai karunia Tuhan.^[3] Biasanya konsep ini digunakan untuk menggambarkan turunnya Ruh Tuhan ke atas para utusan/nabi Tuhan.^[4]

Lihat juga

Referensi

^ Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 , sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.
^ Alan Unterman and Rivka Horowitz, Ruah ha-Kodesh, Encyclopaedia Judaica (CD-ROM Edition, Jerusalem: Judaica Multimedia/Keter, 1997).
^ `Abdu'l-Bahá (1981) [1904–06]. "The Holy Spirit". Some Answered Questions. Wilmette, Illinois, USA: Baháʼí Publishing Trust. hlm. 108–109. ISBN 0-87743-190-6.
^ Taherzadeh, Adib (1976). The Revelation of Bahá'u'lláh, Volume 1: Baghdad 1853–63. Oxford, UK: George Ronald. hlm. 10. ISBN 0-85398-270-8.

Artikel bertopik agama atau kepercayaan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[1] Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 , sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.

[Encyclopedia_Judaica-2] Alan Unterman and Rivka Horowitz, Ruah ha-Kodesh, Encyclopaedia Judaica (CD-ROM Edition, Jerusalem: Judaica Multimedia/Keter, 1997).

[saq-3] `Abdu'l-Bahá (1981) [1904–06]. "The Holy Spirit". Some Answered Questions. Wilmette, Illinois, USA: Baháʼí Publishing Trust. hlm. 108–109. ISBN 0-87743-190-6.

[rob1-4] Taherzadeh, Adib (1976). The Revelation of Bahá'u'lláh, Volume 1: Baghdad 1853–63. Oxford, UK: George Ronald. hlm. 10. ISBN 0-85398-270-8.

[1]

[2]

[3]

[4]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 Konsep '''Roh Kudus''' dikenal dalam beberapa agama.
-Dalam [[Agama Yahudi|Yudaisme]], Roh  Kudus adalah Roh yang Kudus, kualitas, dan pengaruh Yahweh atas alam semesta atau atas ciptaan-ciptaan-Nya. Dalam [[Kekristenan]], Roh Kudus (atau lengkapnya Allah Roh Kudus) adalah pribadi ketiga dalam konsep [[Tritunggal]]. Dalam [[Islam]], pandangan mengenai Roh Kudus bermacam-macam, tetapi umumnya merujuk pada malaikat [[Jibril]].
+Dalam [[Agama Yahudi|Yudaisme]], Roh Kudus adalah kekuatan ilahi, kualitas, dan pengaruh Yahweh atas alam semesta atau atas ciptaan-ciptaan-Nya. Dalam [[Kekristenan]], Roh Kudus (atau lengkapnya Allah Roh Kudus) adalah pribadi ketiga dalam konsep [[Tritunggal]]. Dalam [[Islam]], pandangan mengenai Roh Kudus bermacam-macam, tetapi umumnya merujuk pada malaikat [[Jibril]].
 == Yudaisme ==