Lompat ke isi

Abdus Syukur bin Jamaluddin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaharui informasi
k Menambah informasi
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox tokoh}}
{{Infobox tokoh}}
'''K. H. Abdus Syukur bin H. Jamaluddin''' atau '''Muallim Syukur Teluk Tiram''' (lahir di [[Amuntai (kota)|Amuntai]], pada tahun 1901, meninggal di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] pada tanggal 23 Juli 1990) adalah seorang ulama yang bermukim di daerah [[Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Teluk Tiram]], Banjarmasin Kalimantan Selatan.<ref name=":12">{{Cite book|last=Tim MUI Kalsel|last2=Tim LP2M UIN Antasari Banjarmasin|date=2019|title=Ulama Banjar dari Masa ke Masa (Edisi Revisi)|location=Banjarmasin|publisher=Antasari Press|isbn=9786237665052|url-status=live}}</ref>
'''K. H. Abdus Syukur bin H. Jamaluddin''' atau '''Muallim Syukur Teluk Tiram''' (lahir di [[Amuntai (kota)|Amuntai]], pada tahun 1901, meninggal di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] pada tanggal 23 Juli 1990) adalah seorang ulama yang bermukim di daerah [[Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Teluk Tiram]], Banjarmasin Kalimantan Selatan.<ref name=":12">{{Cite book|last=Tim MUI Kalsel|last2=Tim LP2M UIN Antasari Banjarmasin|date=2019|title=Ulama Banjar dari Masa ke Masa (Edisi Revisi)|location=Banjarmasin|publisher=Antasari Press|isbn=9786237665052|url-status=live}}</ref>

== Pendidikan ==
Dia pernah belajar di Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, mengaji duduk di kampung dengan beberapa ulama sepuh, dan pernah belajar di Makkah selama 16 tahun. Salah satu gurunya adalah [[Muhammad Amin Al-Qutbi|Syekh Muhammad Amin Quthbi]], (merupakan guru dari [[Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjari|K.H. Muhammad Syarwani Abdan]] yang dikenal merupakan guru dari [[Muhammad Zaini Abdul Ghani|K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani]] atau Guru Sekumpul).<ref name=":12" /><ref name=":0">{{Cite web|last=Arfianty|first=Desy|last2=Studio|first2=Aldiskatel|date=2017-11-22|title=Muallim Syukur Teluk Tiram, Sang Pemegang Kunci Futuh|url=https://www.kanalkalimantan.com/muallim-syukur-teluk-tiram-sang-pemegang-kunci-futuh/|website=Kanal Kalimantan|language=id|access-date=2023-11-26}}</ref> Selain itu, dia juga pernah belajar kepada [[Abdul Qadir Al-Mandili|Syekh Abdul Qodir Al-Mandili]], [[Muhammad Yasin Al-Fadani|Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani]], dan lain-lain.<ref name=":1">{{Cite web|last=Banjar|first=Koran|date=2020-03-22|title=Sekelumit Kisah “Purnama Teluk Tiram” Al Maghfurlah Mu’alim Syukur|url=https://koranbanjar.net/sekelumit-kisah-purnama-teluk-tiram-al-maghfurlah-mualim-syukur/|website=koranbanjar.NET|language=id|access-date=2023-11-26}}</ref>

== Kiprah ==
Dia bergabung dengan [[Nahdlatul Ulama]] dan menjadi tokoh ulama di [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]] dan [[Partai Golongan Karya|Golkar]] Dia juga mendapat penghargaan sebagai Penyuluh Agama Honorer (PAH) berprestasi dari Kantor Departemen Agama Kota Banjarmasin karrena turut berjuang pada masa pergerakan (1908-1945), masa revolusi (1945-1950), dan masa kemerdekaan (mulai 1950).<ref name=":12" />

Dia juga merupakan guru beberapa ulama di Kalimantan seperti K.H Mahmud Hasil (penulis kitab "Simpanan Berharga" dan "''Sarantang Saruntung''") dan [[Ahmad Zuhdiannoor|K.H Ahmad Zuhdiannoor]] (Guru Zuhdi). Bahkan, Guru Zuhdi pernah berkata bahwa barangsiapa yang belajar kepadanya maka akan langsung terbuka futuh (keterbukaan hal-hal yang bersifat spiritual).<ref name=":0" />

=== Mendirikan Masjid Jami Teluk Tiram ===
Dia, bersama K.H. Abdul Muthalib bin Mardiyan dan K.H. Abdussyami' bin Husin mendirikan sebuah masjid di kawasan Teluk Tiram. Awalnya, masjid ini adalah langgar di Kampung Tengah, Teluk Tiram Laut. Seiring dengan perkembangan jamaah, maka diperlukan adanya masjid sehingga dibangun sebuah masjid di Teluk Tiram Darat. Meski sudah beberapa kali direnovasi, bentuk bangunan awal masih dipertahankan seperti atap dan tiang ulin di tengah bangunan.<ref>{{Cite web|title=Berdirinya Mesjid Jami Teluk Tiram di Kota Banjarmasin Peran Tiga Ulama Kenamaan|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/05/22/berdirinya-mesjid-jami-teluk-tiram-di-kota-banjarmasin-peran-tiga-ulama-kenamaan|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2023-11-26}}</ref> Bahkan, masjid ini sering digunakan tempat ibadah, belajar Al-Qur'an, dan lain-lain.<ref name=":12" />

== Kematian ==
Muallim Syukur meninggal dunia pada hari Senin, tanggal 23 Februari 1990/ 26 Rajab 1410 Hijriah sekitar pukul 15.00 WITA. Jenazahnya disalatkan di Masjid Jami Teluk Tiram dan dimakamkan di pemakaman di belakang Masjid Jami Teluk Tiram Darat, dimana prosesi ini dihadiri oleh para ulama, habaib, dan masyarakat, termasuk Habib Ahmad bin Abu Bakar Al-Habsyi dari [[Basirih, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Basirih]], [[Salman Jalil al-Banjari|K.H Salman Jalil]] dan K.H Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul).<ref name=":0" /><ref name=":1" /> Dia meninggalkan seorang isteri yang bernama Hj. Siti Rahmah dan beberapa orang anak seperti H. Abdul Gaffar Syukur, BA, H. Abdur Rahman, Masyrufah, Abdul Kadir, dan Masniah,<ref name=":12" />

Pada tanggal 5 Mei 2023, makamnya yang berada di belakang Masjid Jami Teluk Tiram dipindah ke daerah kediamannya di Jalan Teluk Tiram Darat Gang Muallim RT. 03, Banjarmasin.<ref>{{Cite web|title=12 Jam Pembongkaran Makam KH Mualim Syukur Teluk Tiram Banjarmasin, Begini Kesaksian Warga|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2023/05/05/12-jam-pembongkaran-makam-kh-mualim-syukur-teluk-tiram-banjarmasin-begini-kesaksian-warga|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2023-11-26}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 November 2023 05.06

Infobox orangAbdus Syukur bin Jamaluddin
Biografi
Kelahiran1900 dekade Edit nilai pada Wikidata
Amuntai Edit nilai pada Wikidata
Kematian23 Februari 1990 Edit nilai pada Wikidata (79/89 tahun)
Banjarmasin Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanMakam Mualim Syukur Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanguru, ulama Edit nilai pada Wikidata
MuridAhmad Zuhdiannoor Edit nilai pada Wikidata

K. H. Abdus Syukur bin H. Jamaluddin atau Muallim Syukur Teluk Tiram (lahir di Amuntai, pada tahun 1901, meninggal di Banjarmasin pada tanggal 23 Juli 1990) adalah seorang ulama yang bermukim di daerah Teluk Tiram, Banjarmasin Kalimantan Selatan.[1]

Pendidikan

Dia pernah belajar di Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, mengaji duduk di kampung dengan beberapa ulama sepuh, dan pernah belajar di Makkah selama 16 tahun. Salah satu gurunya adalah Syekh Muhammad Amin Quthbi, (merupakan guru dari K.H. Muhammad Syarwani Abdan yang dikenal merupakan guru dari K.H. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul).[1][2] Selain itu, dia juga pernah belajar kepada Syekh Abdul Qodir Al-Mandili, Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani, dan lain-lain.[3]

Kiprah

Dia bergabung dengan Nahdlatul Ulama dan menjadi tokoh ulama di PPP dan Golkar Dia juga mendapat penghargaan sebagai Penyuluh Agama Honorer (PAH) berprestasi dari Kantor Departemen Agama Kota Banjarmasin karrena turut berjuang pada masa pergerakan (1908-1945), masa revolusi (1945-1950), dan masa kemerdekaan (mulai 1950).[1]

Dia juga merupakan guru beberapa ulama di Kalimantan seperti K.H Mahmud Hasil (penulis kitab "Simpanan Berharga" dan "Sarantang Saruntung") dan K.H Ahmad Zuhdiannoor (Guru Zuhdi). Bahkan, Guru Zuhdi pernah berkata bahwa barangsiapa yang belajar kepadanya maka akan langsung terbuka futuh (keterbukaan hal-hal yang bersifat spiritual).[2]

Mendirikan Masjid Jami Teluk Tiram

Dia, bersama K.H. Abdul Muthalib bin Mardiyan dan K.H. Abdussyami' bin Husin mendirikan sebuah masjid di kawasan Teluk Tiram. Awalnya, masjid ini adalah langgar di Kampung Tengah, Teluk Tiram Laut. Seiring dengan perkembangan jamaah, maka diperlukan adanya masjid sehingga dibangun sebuah masjid di Teluk Tiram Darat. Meski sudah beberapa kali direnovasi, bentuk bangunan awal masih dipertahankan seperti atap dan tiang ulin di tengah bangunan.[4] Bahkan, masjid ini sering digunakan tempat ibadah, belajar Al-Qur'an, dan lain-lain.[1]

Kematian

Muallim Syukur meninggal dunia pada hari Senin, tanggal 23 Februari 1990/ 26 Rajab 1410 Hijriah sekitar pukul 15.00 WITA. Jenazahnya disalatkan di Masjid Jami Teluk Tiram dan dimakamkan di pemakaman di belakang Masjid Jami Teluk Tiram Darat, dimana prosesi ini dihadiri oleh para ulama, habaib, dan masyarakat, termasuk Habib Ahmad bin Abu Bakar Al-Habsyi dari Basirih, K.H Salman Jalil dan K.H Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul).[2][3] Dia meninggalkan seorang isteri yang bernama Hj. Siti Rahmah dan beberapa orang anak seperti H. Abdul Gaffar Syukur, BA, H. Abdur Rahman, Masyrufah, Abdul Kadir, dan Masniah,[1]

Pada tanggal 5 Mei 2023, makamnya yang berada di belakang Masjid Jami Teluk Tiram dipindah ke daerah kediamannya di Jalan Teluk Tiram Darat Gang Muallim RT. 03, Banjarmasin.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e Tim MUI Kalsel; Tim LP2M UIN Antasari Banjarmasin (2019). Ulama Banjar dari Masa ke Masa (Edisi Revisi). Banjarmasin: Antasari Press. ISBN 9786237665052. 
  2. ^ a b c Arfianty, Desy; Studio, Aldiskatel (2017-11-22). "Muallim Syukur Teluk Tiram, Sang Pemegang Kunci Futuh". Kanal Kalimantan. Diakses tanggal 2023-11-26. 
  3. ^ a b Banjar, Koran (2020-03-22). "Sekelumit Kisah "Purnama Teluk Tiram" Al Maghfurlah Mu'alim Syukur". koranbanjar.NET. Diakses tanggal 2023-11-26. 
  4. ^ "Berdirinya Mesjid Jami Teluk Tiram di Kota Banjarmasin Peran Tiga Ulama Kenamaan". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2023-11-26. 
  5. ^ "12 Jam Pembongkaran Makam KH Mualim Syukur Teluk Tiram Banjarmasin, Begini Kesaksian Warga". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2023-11-26.