Lompat ke isi

Songkok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faleztino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faleztino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 12: Baris 12:
'''Songkok'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Songkok''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/songkok |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> ([[Kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nan-hok|宋國}}, ''{{lang|nan-hok|[[Pe̍h-ōe-jī|sòng-kok]]}}'', {{lit|[[dinasti Song]]}}) adalah [[tudung]] atau penutup kepala khas [[Tiongkok]] berasal dari era [[dinasti Song]], yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa.
'''Songkok'''<ref name="KBBI">{{cite web |title=Cari "''Songkok''" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) |language=id |url= https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/songkok |work=Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref> ([[Kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nan-hok|宋國}}, ''{{lang|nan-hok|[[Pe̍h-ōe-jī|sòng-kok]]}}'', {{lit|[[dinasti Song]]}}) adalah [[tudung]] atau penutup kepala khas [[Tiongkok]] berasal dari era [[dinasti Song]], yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa.


== Nama lain ==
== Nomenklatur ==
Sama seperti halnya istilah "''tiongkok''" dalam bahasa Indonesia yang mulanya dieja sebagai "''tjongkok''", berasal dari istilah bahasa Min Hokien 中国 ([[Pe̍h-ōe-jī|PŌJ]]: ''chòng-kok''), yang berarti "dinasti [[Qin]]" atau "negara Cina". Istilah "''songkok''" pun [[etimologi|beretimologi]] dari bahasa Min Hokien 宋國 (''sòng-kok''), yang berarti "dinasti Song" atau "negara Songhoa". Hal ini merujuk kepada tempat asal-usul topi songkok itu sendiri, yakni negara/dinasti Song pada masa 960–1279 yang kini merupakan bagian dari wilayah [[Republik Rakyat Tiongkok]].
Ia disebut "songkok" di semenanjung Melayu.<ref name="songkok origin2">{{cite web|author=Rozan Yunos|date=23 September 2007|title=The origin of the songkok or 'kopiah'|url=http://www.bt.com.bn/features/2007/09/23/the_origin_of_the_songkok_or_kopiah|publisher=The Brunei Times|archive-url=https://web.archive.org/web/20081205140605/http://www.bt.com.bn/en/features/2007/09/23/the_origin_of_the_songkok_or_kopiah|archive-date=5 December 2008|access-date=13 April 2016|url-status=dead}}</ref> Sedangkan di Jawa disebut "kopiah" atau "kopeah".<ref>{{cite web|author=Abdullah Mubarok|date=21 February 2016|title=PDIP: Kopiah Bagian Dari identitas Nasional|url=http://m.inilah.com/news/detail/2275754/pdip-kopiah-bagian-dari-identitas-nasional|publisher=Inilah.com|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20160413074741/http://m.inilah.com/news/detail/2275754/pdip-kopiah-bagian-dari-identitas-nasional|archive-date=13 April 2016|access-date=13 April 2016|url-status=dead}}</ref> Ini juga dikenal luas di Indonesia sebagai "peci", meskipun peci memiliki bentuk yang lebih elips dan kadang-kadang dihiasi.<ref name="songkok origin2"/>

Dalam bahasa inggris, songkok diistilahkan dengan ''skull cap'' yang berfungsi untuk menutupi setengah lingkaran pada bagian atas kepala seseorang. Namun karena sulitnya pelafalan dan pengaruh penjajahan wilayah melayu yang dulunya sebagian besar dikuasai oleh inggris, istrilah ''skull cap'' berubah menjadi ''skol-kep'' lalu ''song-kep'' dan pada akhirnya benar-benar berubah menjadi songkok, seperti yang kita kenal saat sekarang ini. Istilah songkok sudah mulai jarang digunakan pada saat ini dan akhirnya diganti dengan istilah peci.<ref>{{Cite news|last=Andryanto|first=S. Dian|date=2021--05-13|title=Sejarah Punya Cerita Tentang Perbedaan Kopiah, Peci, dan Songkok|url=https://gaya.tempo.co/read/1461960/sejarah-punya-cerita-tentang-perbedaan-kopiah-peci-dan-songkok/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|access-date=2022/04/26|language=id}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|date=2015-06-18|title=Asal Muasal Peci, Kopiah, dan Songkok|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/06/18/nq4r8s-asal-muasal-peci-kopiah-dan-songkok|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-04-26}}</ref>


== Asal usul ==
== Asal usul ==

Revisi per 27 November 2023 21.53

Songkok
Gambaran kaisar Syencung dari dinasti Song (宋國, sòng-kok), abad ke-11.
JenisTopi tradisional
Tempat asalSongkok (Tiongkok)
PemanufakturOrang Tionghoa
Gambaran berbagai macam jenis dan bentuk songkok pada era dinasti Song (960–1279).

Songkok[1] (serapan dari Min Hokien: 宋國, sòng-kok, terj. har.'dinasti Song') adalah tudung atau penutup kepala khas Tiongkok berasal dari era dinasti Song, yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa.

Nomenklatur

Sama seperti halnya istilah "tiongkok" dalam bahasa Indonesia yang mulanya dieja sebagai "tjongkok", berasal dari istilah bahasa Min Hokien 中国 (PŌJ: chòng-kok), yang berarti "dinasti Qin" atau "negara Cina". Istilah "songkok" pun beretimologi dari bahasa Min Hokien 宋國 (sòng-kok), yang berarti "dinasti Song" atau "negara Songhoa". Hal ini merujuk kepada tempat asal-usul topi songkok itu sendiri, yakni negara/dinasti Song pada masa 960–1279 yang kini merupakan bagian dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

Asal usul

Kopiah (kupiah) dicatat digunakan pasukan khusus Majapahit (Bhayangkara), dicatat dalam Hikayat Banjar yang ditulis pada (atau tidak lama setelah) tahun 1663.[2]:181[3]:204[4] Kopiah direkam dalam catatan kosakata Italia-Melayu buatan Antonio Pigafetta tahun 1521 (terbit tahun 1524) sebagai cophia.[5]:132[6]:235 Kupiah tercatat dalam Hikayat Iskandar Zulkarnain, naskah aslinya ditulis sebelum tahun 1600 M:[7]:39

Maka tatkala memeliharakan disuruhnya anaknya memakai perhiasan seperti pakaian laki-laki dan dikenakan kepada kepalanya kupiah ros yang keemasan.

Salah satu akun surat kabar Brunei secara keliru menyatakan bahwa songkok menjadi umum di Kepulauan Melayu pada abad ke-13 dengan masuknya Islam di wilayah tersebut.[8] Dalam kesusteraan Melayu, kata "songkok" telah disebut dalam Syair Siti Zubaidah (1840) "...berbaju putih bersongkok merah...."[9]

Songkok juga dipakai oleh tentara dan polisi Malaysia dan Brunei pada upacara-upacara tertentu.[10]

Lihat juga

  • Kopiah – penutup kepala khas Arab asal Kufah
  • Peci – penutup kepala khas Moroko asal kota Fez

Referensi

  1. ^ "Cari "Songkok" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)". Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 
  2. ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff. )
  3. ^ Nugroho, Irawan Djoko (2011). Majapahit Peradaban Maritim. Suluh Nuswantara Bakti. ISBN 978-602-9346-00-8. 
  4. ^ Hikayat Banjar, 6.3: Maka kaluar dangan parhiasannya orang barbaju-rantai ampat puluh sarta padangnya barkupiah taranggos sakhlat merah, orang mambawa astenggar ampat puluh, orang mambawa parisai sarta padangnya ampat puluh, orang mambawa dadap sarta sodoknya sapuluh, orang mambawa panah sarta anaknya sapuluh, yang mambawa tumbak parampukan barsulam amas ampat puluh, yang mambawa tameng Bali bartulis air mas ampat puluh. (Lihat Ras 1968, hlm. 302)
  5. ^ Pigafetta, Antonio (1956). "Vocaboli de Questi Popoli Mori". Dalam Manfroni, Camillo. Relazione del primo viaggio intorno al mondo, Antonio Pigafetta, 1524. Istituto Editoriale Italiano. 
  6. ^ Bausani, Alessandro (December 1960). "The First Italian-Malay Vocabulary by Antonio Pigafetta". East and West. 11: 229–248 – via JSTOR. 
  7. ^ Hussain, Khalid Muhammad, ed. (1986). Hikayat Iskandar Zulkarnain (edisi ke-2). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa. 
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama songkok origin2
  9. ^ Syair Siti Zubaidah MCP text
  10. ^ Journal of the Society for Army Historical Research. Society for Army Historical Research. 1996. 

Tautan eksternal