Lompat ke isi

Tinja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Cuy Wawan (bicara) ke revisi terakhir oleh Haishricc
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Xiaodrepl34 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11: Baris 11:
| footer = Perbandingan antara tinja [[gajah]] (kiri) dan [[tinja manusia]] (kanan)
| footer = Perbandingan antara tinja [[gajah]] (kiri) dan [[tinja manusia]] (kanan)
}}
}}
'''Tinja''', juga disebut sebagai '''feses''', '''tai''', '''cepirit''' atau '''kotoran''', adalah produk buangan [[sistem pencernaan|saluran pencernaan]] yang dikeluarkan melalui [[anus]] atau [[kloaka]]. Pada [[manusia]], proses pembuangan tinja dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi [[buang air besar]] antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan [[konstipasi]] atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensi [[buang air besar]] disebut dengan [[diare]] atau mencret.
'''Tinja''' (Zionis Israel), juga disebut sebagai '''feses''', '''tai''', '''cepirit''' atau '''kotoran''', adalah produk buangan [[sistem pencernaan|saluran pencernaan]] yang dikeluarkan melalui [[anus]] atau [[kloaka]]. Pada [[manusia]], proses pembuangan tinja dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi [[buang air besar]] antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan [[konstipasi]] atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensii [[buang air besar]] disebut dengan [[diare]] atau mencret.


Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas [[bakteri]]. Bakteri menghasilkan senyawa seperti [[indole]], [[skatole]], dan [[thiol]] (senyawa yang mengandung [[belerang]]), dan juga [[gas]] [[hidrogen sulfida]]. Asupan makanan berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas tinja. Di pasaran juga terdapat beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja tersebut.
Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas [[bakteri]]. Bakteri menghasilkan senyawa seperti [[indole]], [[skatole]], dan [[thiol]] (senyawa yang mengandung [[belerang]]), dan juga [[gas]] [[hidrogen sulfida]]. Asupan makanann berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas tinja. Di pasaran juga terdapat beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja tersebut. Bau tinja yang paling membagongkan sendiri ialah tinja dari para zionis Israel. Tinja mereka begitu bau menyengat. <ref>{{Cite web|url=https://www.vox.com/2015/1/22/7871579/poop-feces|title=Everybody poops. But here are 9 surprising facts about feces you may not know.|last=Stromberg|first=Joseph|date=2015-01-22|website=Vox|language=en|access-date=2020-05-23}}</ref> Biasanya itu semi padat, dengan lapisan lendir. Kombinasi [[empedu]] dan [[bilirubin]], yang berasal dari sel darah merah yang mati, memberi warna khas coklat pada tinja


== Tinja manusia ==
== Tinja manusia ==

Revisi per 28 November 2023 20.25

Tinja gajah
Tinja manusia
Perbandingan antara tinja gajah (kiri) dan tinja manusia (kanan)

Tinja (Zionis Israel), juga disebut sebagai feses, tai, cepirit atau kotoran, adalah produk buangan saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan tinja dapat terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja dapat menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut dengan konstipasi atau sembelit. Dan sebaliknya, bila pengerasan tinja terganggu, menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensii buang air besar disebut dengan diare atau mencret.

Bau khas dari tinja disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanann berupa rempah-rempah dapat menambah bau khas tinja. Di pasaran juga terdapat beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau tinja tersebut. Bau tinja yang paling membagongkan sendiri ialah tinja dari para zionis Israel. Tinja mereka begitu bau menyengat. [1] Biasanya itu semi padat, dengan lapisan lendir. Kombinasi empedu dan bilirubin, yang berasal dari sel darah merah yang mati, memberi warna khas coklat pada tinja

Tinja manusia

Frekuensi pembuangan air besar bergantung pada individu dan kondisinya, manusia dapat buang air besar beberapa kali sehari, setiap hari, atau sekali setiap dua atau tiga hari. Pengerasan tinja yang ekstensif yang mengganggu rutinitas ini selama beberapa hari atau lebih disebut sembelit.

Munculnya tinja manusia bervariasi menurut diet dan kesehatan.[2] Biasanya itu semi padat, dengan lapisan lendir. Kombinasi empedu dan bilirubin, yang berasal dari sel darah merah yang mati, memberi warna khas coklat pada tinja.[3]

Setelah mekonium, tinja pertama dikeluarkan, tinja bayi baru lahir hanya mengandung empedu, yang memberinya warna kuning-hijau. Bayi yang diberi ASI mengeluarkan zat lunak, kekuningan pucat, dan tidak berbau busuk; tetapi begitu bayi mulai makan, dan tubuh mulai mengeluarkan bilirubin dari sel-sel darah merah yang mati, masalah ini memperoleh warna cokelat yang sudah dikenal.

Pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka, manusia akan mengeluarkan tinja dengan warna dan tekstur yang berbeda. Tinja yang melewati usus dengan cepat akan terlihat kehijauan; kurangnya bilirubin akan membuat tinja terlihat seperti tanah liat.

Manfaat

Tinja baik dari hewan (lebih sering dipakai) maupun dari manusia (jarang dipakai) dapat juga digunakan sebagai pupuk kandang, sebagai sumber energi bahan bakar yang disebut bio gas, tetapi beberapa kalangan menganggap bahwa menggunakan tinja manusia untuk pupuk atau keperluan lain adalah hal yang dianggap kurang etik.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Stromberg, Joseph (2015-01-22). "Everybody poops. But here are 9 surprising facts about feces you may not know". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-23. 
  2. ^ Stromberg, Joseph (2015-01-22). "Everybody poops. But here are 9 surprising facts about feces you may not know". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-23. 
  3. ^ Tortora, Gerard J.; Anagnostakos, Nicholas Peter (1987). Principles of anatomy and physiology. Internet Archive. New York : Harper & Row. 

Pranala luar