Lompat ke isi

Bahasa Jawa Cirebon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mesmerize (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
Contoh :
Contoh :
* Kepriben kabare, cung? : Bagaimana kabarnya, anak-anak?
* Kepriben kabare, cung? : Bagaimana kabarnya, anak-anak?
* Isun lungA sing umah : Aku pergi dari rumah
* Isun lunga sing umah : Aku pergi dari rumah
* Aja sok gumuyu bae : Jangan tertawa saja
* Aja gumuyu bae : Jangan tertawa saja
* Sira arep mendhi? : Kamu mau ke mana?
* Sira arep mendhi? : Kamu mau ke mana?
Ada juga bahasa2 yg sering digunakan oleh orang-orang tua dahulu seperti

* Sroal : Celana
* Pinggan : Mangkok
* Mangan durung : Sudah makan belum
* Jonong aja ning kono: Awas jangan di situ

[[Kategori:Bahasa]]
[[Kategori:Bahasa]]

Revisi per 6 Juli 2006 04.06

Dialek Cirebon atau dinamai Basa Cerbon itu ialah sejenis dialek Jawa yang dituturkan di pesisir utara Jawa Barat terutama mulai daerah Cilamaya (Karawang), Blanakan, Pamanukan, Pusakanagara (Subang), Indramayu, sampai Cirebon dan Losari Timur, Brebes, Jawa Tengah.

Dahulu dialek ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad 15-17. Sebelumnya, bahasa ini tak berbeda dengan Bahasa Jawa Dialek Solo, namun sejak abad 17, dialek Cerbonan mulai terlihat bedanya karena pengaruh lokal juga pengaruh Bahasa Sunda. Dialek Cirebon juga etap mempertahankan bentuk-bentuk kuno Bahasa Jawa Tengah (seperti kalimat-kalimat dan pengucapan) yang sudah tak digunakan lagi oleh Bahasa Jawa Baku.

Dialek Cirebon diajarkan di sekolah-sekolah wilayah Cirebon bersama dengan Bahasa Sunda. Di daerah Cirebon, dialek ini dituturkan oleh mayoritas penduduknya kecuali kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Majalengka dan Kuningan yang menggunakan Bahasa Sunda. Dialek Cirebon lebih dominan di Indramayu atau dinamai Dermayon. Contoh :

  • Kepriben kabare, cung? : Bagaimana kabarnya, anak-anak?
  • Isun lunga sing umah : Aku pergi dari rumah
  • Aja gumuyu bae : Jangan tertawa saja
  • Sira arep mendhi? : Kamu mau ke mana?

Ada juga bahasa2 yg sering digunakan oleh orang-orang tua dahulu seperti

  • Sroal : Celana
  • Pinggan : Mangkok
  • Mangan durung : Sudah makan belum
  • Jonong aja ning kono: Awas jangan di situ