Lompat ke isi

Bidak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
|}
|}
{{untuk|[[partikel subatom]]|pion (fisika)}}
{{untuk|[[partikel subatom]]|pion (fisika)}}
'''Pion''' atau disebut juga Bidak adalah salah satu dari 6 [[bidak catur]].
'''Pion''' atau disebut juga Bidak adalah salah satu dari 6 [[buah catur]].


Dalam seluruh bidak catur, terdapat masing-masing 8 pion yang warnanya putih dan hitam, ditempatkan di garis depan dari bidak lainnya.
Dalam seluruh buah catur, terdapat masing-masing 8 pion yang warnanya putih dan hitam, ditempatkan di garis depan dari bidak lainnya.


Pion hanya bisa berjalan selangkah ke depan, yang berarti ke arah barisan lawan, dan tidak menyerang bidak lawan dalam arah ini. Dalam langkah pertama, pion dapat maju 2 kotak dan tidak ada yang menghambat jalan ini. Untuk memakan, pion harus mengambil arah diagonal sekali. Di samping itu, pion dapat menyerang menurut gerakan khusus ''[[en passant]]''.
Pion hanya bisa berjalan selangkah ke depan, yang berarti ke arah barisan lawan, dan tidak menyerang bidak lawan dalam arah ini. Dalam langkah pertama, pion dapat maju 2 kotak dan tidak ada yang menghambat jalan ini. Untuk memakan, pion harus mengambil arah diagonal sekali. Di samping itu, pion dapat menyerang menurut gerakan khusus ''[[en passant]]''.

Revisi per 7 September 2009 05.53

Pion

Pion atau disebut juga Bidak adalah salah satu dari 6 buah catur.

Dalam seluruh buah catur, terdapat masing-masing 8 pion yang warnanya putih dan hitam, ditempatkan di garis depan dari bidak lainnya.

Pion hanya bisa berjalan selangkah ke depan, yang berarti ke arah barisan lawan, dan tidak menyerang bidak lawan dalam arah ini. Dalam langkah pertama, pion dapat maju 2 kotak dan tidak ada yang menghambat jalan ini. Untuk memakan, pion harus mengambil arah diagonal sekali. Di samping itu, pion dapat menyerang menurut gerakan khusus en passant.

Ketika pion mencapai kotak terakhir di sisi lawan, pion dapat memilih bidak yang sudah lebih dulu dimatikan lawan, kecuali raja.

Pada tahun 1700-an, pecatur Prancis Andre Philidor menyebut Bidak (Pion) sebagai 'jiwa permainan catur'. Ia menyadari bahwa meskipun Pion memiliki kemampuan terbatas, Pion sering dapat menentukan sifat dan hasil permainan.