Bandar Udara Dhoho: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 42: | Baris 42: | ||
'''Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri''' ({{lang-en|Dhoho International Airport Kediri}}) adalah sebuah bandar udara yang sekarang sedang dibangun di [[Kabupaten Kediri]], sekitar 12 kilometer barat laut [[Kota Kediri]], atau 18 kilometer arah tenggara dari pusat kota [[Kabupaten Nganjuk]], dan berjarak 130 kilometer barat daya [[Kota Surabaya]]. |
'''Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri''' ({{lang-en|Dhoho International Airport Kediri}}) adalah sebuah bandar udara yang sekarang sedang dibangun di [[Kabupaten Kediri]], sekitar 12 kilometer barat laut [[Kota Kediri]], atau 18 kilometer arah tenggara dari pusat kota [[Kabupaten Nganjuk]], dan berjarak 130 kilometer barat daya [[Kota Surabaya]]. |
||
Bandar udara ini rencananya akan melayani wilayah barat daya [[Jawa Timur]] seperti [[Kabupaten Kediri|Kabupaten]]–[[Kota Kediri]], [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]], [[Kabupaten Blitar|Kabupaten]]–[[Kota Blitar]], dan [[Kabupaten Madiun|Kabupaten]]–[[Kota Madiun]]. |
Bandar udara ini rencananya akan melayani wilayah barat daya [[Jawa Timur]] seperti [[Kabupaten Kediri|Kabupaten]]–[[Kota Kediri]], [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]], [[Kabupaten Blitar|Kabupaten]]–[[Kota Blitar]], dan [[Kabupaten Madiun|Kabupaten]]–[[Kota Madiun]]. |
||
Nama Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri berasal dari [[Daha]] yang merupakan kota kuno pusat [[Kerajaan Kadiri]] dan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]]. Bandar udara ini akan dioperasikan oleh [[Angkasa Pura I]] dan PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan dari [[Gudang Garam|PT. Gudang Garam]], perusahaan rokok terbesar keenam di Indonesia. |
Nama Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri berasal dari [[Daha]] yang merupakan kota kuno pusat [[Kerajaan Kadiri]] dan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]]. Bandar udara ini akan dioperasikan oleh [[Angkasa Pura I]] dan PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan dari [[Gudang Garam|PT. Gudang Garam]], perusahaan rokok terbesar keenam di Indonesia. |
Revisi per 14 Januari 2024 06.09
Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |
Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri Dhoho International Airport Kediri | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | PT Gudang Garam Tbk PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) | ||||||||||
Pengelola | PT Angkasa Pura I | ||||||||||
Melayani | Wilayah barat daya Jawa Timur | ||||||||||
Lokasi | Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia | ||||||||||
Koordinat | 7°49′39″S 112°00′38″E / 7.827380°S 112.010651°E | ||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2023) | |||||||||||
|
Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri (bahasa Inggris: Dhoho International Airport Kediri) adalah sebuah bandar udara yang sekarang sedang dibangun di Kabupaten Kediri, sekitar 12 kilometer barat laut Kota Kediri, atau 18 kilometer arah tenggara dari pusat kota Kabupaten Nganjuk, dan berjarak 130 kilometer barat daya Kota Surabaya.
Bandar udara ini rencananya akan melayani wilayah barat daya Jawa Timur seperti Kabupaten–Kota Kediri, Tulungagung, Ngawi, Nganjuk, Kabupaten–Kota Blitar, dan Kabupaten–Kota Madiun.
Nama Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri berasal dari Daha yang merupakan kota kuno pusat Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Majapahit. Bandar udara ini akan dioperasikan oleh Angkasa Pura I dan PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan dari PT. Gudang Garam, perusahaan rokok terbesar keenam di Indonesia.
Sejarah
Pembangunan bandara ini diinsiasi oleh pemilik Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo setelah bertemu dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tahun 2016.[2] Pada september 2022 penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diprakarsai badan usaha (KPBU unsolicited) Bandara Baru Kediri. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menko Luhut pada April 2020 secara online dikarenakan kondisi Covid-19.[3]
Nantinya kapasitas penumpang bandara untuk tahap I (2023) mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II sebanyak 4,5 juta penumpang per tahun, dan tahap III bisa 10 juta penumpang per tahun.[2] Hingga bulan Juni 2022, progres pembangunan bandara ini secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50%.[2]
Pembangunan
Bandar udara tersebut sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan untuk dibuka pada tahun 2023. Diperkirakan total nilai investasi mencapai Rp. 10,8 triliun.[2]
Tujuan pengembangan bandar udara ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di bagian selatan provinsi Jawa Timur, serta menjadi suplemen Bandar Udara Internasional Juanda.[4] Bandara tersebut juga direncanakan menjadi embarkasi Haji.[5]
PT Angkasa Pura I menyetujui pengelolaan bandar udara tersebut melalui nota kesepahaman dengan PT. Gudang Garam pada 10 Maret 2020, yang sebelumnya Gudang Garam menawarkan pengelolaan kepada Angkasa Pura II.[6]
Bandara ini direncanakan akan beroperasi secara komersial di Januari 2024. [7]
Referensi
- ^ Cakti, Aji (2020-03-10). "AP I: Desain Bandara Kediri mampu didarati pesawat berbadan besar". Antara. Diakses tanggal 2021-03-25.
- ^ a b c d "Bandara Kediri Ini Dibangun Konglomerat, Bakal Layani Umrah". CNBC Indonesia. 2022-09-13. Diakses tanggal 2023-03-26.
- ^ "Lakukan peletakan batu pertama, Luhut puji desain Bandara Kediri". Antara. 2020-04-15. Diakses tanggal 2023-03-26.
- ^ "Kediri Airport Construction by Gudang Garam Starts 2019". The Jakarta Post. Diakses tanggal 15 January 2019.
- ^ "Pembangunan Bandara Kediri Sampai pada Tahap Finalisasi Desain". Kompas. Diakses tanggal 15 January 2019.
- ^ "Angkasa Pura Airports dan Gudang Garam Tandatangani Nota Kesepahaman Rencana Kerja Sama Pengusahaan Bandara Dhoho Kediri" (Siaran pers). Jakarta: PT Angkasa Pura I. 10 Maret 2020. Diakses tanggal 14 Februari 2022.
- ^ Anugerah, Lorenzo (2023-12-12). "Kemenhub: Bandara Dhoho Kediri Beroperasi Mulai Januari 2024". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 2023-15-12.