Perang Palimanan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dappitsberg (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dappitsberg (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
| Belligerents = |
| Belligerents = |
||
| combatant1 = *{{flagicon image|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Katoenen_banier_met_Arabische_kalligrafie_TMnr_5663-1.svg}} [[Kesultanan Cirebon]] |
| combatant1 = *{{flagicon image|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Katoenen_banier_met_Arabische_kalligrafie_TMnr_5663-1.svg}} [[Kesultanan Cirebon]] |
||
* [[Kesultanan Demak]] |
*{{flagicon image|PATAKA KESULTANAN DEMAK.jpg}} [[Kesultanan Demak]] |
||
| combatant2 = *[[Kerajaan Galuh]] |
| combatant2 = *[[Kerajaan Galuh]] |
||
*[[Kerajaan Sunda]] |
*[[Kerajaan Sunda]] |
Revisi per 20 Januari 2024 07.07
Perang Palimanan terjadi tidak lama setelah kepulangan Ki Demang Singagati yang membawa pesan penolakan dari prabu Cakraningrat. Prajurit kesultanan Cirebon pada mulanya dipimpin langsung oleh Pangeran Depati Kuningan sementara kerajaan Rajagaluh berada dibawah Depati Kiban (penguasa Palimanan).
Perang Palimanan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
| |||||||||
Kekuatan | |||||||||
700 - 900 prajurit | tidak diketahui |
Pada perang Palimanan, Depati Kiban dan Sanghyang Gempol dapat dikalahkan, pasukan kesultanan Cirebon kemudian bergerak menuju ibu kota Rajagaluh dan mengepung istana kerajaan Rajagaluh.
Perang akhirnya dapat dimenangkan oleh kesultanan Cirebon dan kerajaan Rajagaluh digabungkan wilayahnya dengan kesultanan Cirebon, sementara para pemimpin kerajaan Rajagaluh dibiarkan lari.