Lompat ke isi

Perang Palimanan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dappitsberg (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dappitsberg (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
| Belligerents =
| Belligerents =
| combatant1 = *{{flagicon image|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Katoenen_banier_met_Arabische_kalligrafie_TMnr_5663-1.svg}} [[Kesultanan Cirebon]]
| combatant1 = *{{flagicon image|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Katoenen_banier_met_Arabische_kalligrafie_TMnr_5663-1.svg}} [[Kesultanan Cirebon]]
* [[Kesultanan Demak]]
*{{flagicon image|PATAKA KESULTANAN DEMAK.jpg}} [[Kesultanan Demak]]
| combatant2 = *[[Kerajaan Galuh]]
| combatant2 = *[[Kerajaan Galuh]]
*[[Kerajaan Sunda]]
*[[Kerajaan Sunda]]

Revisi per 20 Januari 2024 07.07

Perang Palimanan terjadi tidak lama setelah kepulangan Ki Demang Singagati yang membawa pesan penolakan dari prabu Cakraningrat. Prajurit kesultanan Cirebon pada mulanya dipimpin langsung oleh Pangeran Depati Kuningan sementara kerajaan Rajagaluh berada dibawah Depati Kiban (penguasa Palimanan).

Perang Palimanan
Tanggal1525 - 1528
LokasiPalimanan,Jawa Barat
Hasil kemenangan Kesultanan Cirebon
Perubahan
wilayah
Kerjaan Galuh menjadi bagian Kesultanan Cirebon
Pihak terlibat
  • Kerajaan Galuh
  • Kerajaan Sunda
  • Kekuatan
    700 - 900 prajurit tidak diketahui


    Pada perang Palimanan, Depati Kiban dan Sanghyang Gempol dapat dikalahkan, pasukan kesultanan Cirebon kemudian bergerak menuju ibu kota Rajagaluh dan mengepung istana kerajaan Rajagaluh.

    Perang akhirnya dapat dimenangkan oleh kesultanan Cirebon dan kerajaan Rajagaluh digabungkan wilayahnya dengan kesultanan Cirebon, sementara para pemimpin kerajaan Rajagaluh dibiarkan lari.

    Referensi