Lompat ke isi

Mahfud Ikhwan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Kakibukitcibalak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 30: Baris 30:
}}
}}


'''Mahfud Ikhwan''' ({{lahirmati|[[Karanggeneng, Lamongan|Karanggeneng]]|7|5|1980}}) adalah [[penulis]] [[Indonesia]] yang produktif menulis [[novel|nove]]<nowiki/>l, [[esai]], [[cerita pendek]], dan tulisan [[nonfiksi]].<ref>{{citeweb|website=MIWF|title=Profil Mahfud Ikhwan|url=https://makassarwriters.com/speakers/mahfud-ikhwan|access-date=17 Mei 2019|archive-date=2019-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20190517023827/https://makassarwriters.com/speakers/mahfud-ikhwan|dead-url=yes}}</ref> Dia adalah lulusan jurusan Sastra Indonesia [[Universitas Gadjah Mada]].
'''Mahfud Ikhwan''' ({{lahirmati|[[Karanggeneng, Lamongan|Karanggeneng]]|7|5|1980}}) adalah [[penulis]] [[Indonesia]] yang produktif menulis [[novel|nove]]<nowiki/>l, [[esai]], [[cerita pendek]], dan tulisan [[nonfiksi]].<ref>{{citeweb|website=MIWF|title=Profil Mahfud Ikhwan|url=https://makassarwriters.com/speakers/mahfud-ikhwan|access-date=17 Mei 2019|archive-date=2019-05-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20190517023827/https://makassarwriters.com/speakers/mahfud-ikhwan|dead-url=yes}}</ref>


Ikhwan adalah pemenang pertama [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] 2014, melalui novel berjudul [[Kambing dan Hujan|''Kambing dan Hujan: Sebuah Roman'']]. Pada tahun 2017, dia menerima penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] untuk kategori [[prosa]] atas karyanya, ''Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu''. Pada tahun 2021, dia menerima penghargaan Anugerah Sutasoma 2021 kategori karya sastra terbaik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dari Balai Bahasa [[Jawa Timur]] untuk novel ''Anwar Tohari Mencari Mati'' (Marjin Kiri, 2021), sekuel dari ''Dawuk.''
Ikhwan adalah pemenang pertama [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] 2014, melalui novel berjudul [[Kambing dan Hujan|''Kambing dan Hujan: Sebuah Roman'']]. Pada tahun 2017, dia menerima penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] untuk kategori [[prosa]] atas karyanya, ''Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu''. Pada tahun 2021, dia menerima penghargaan Anugerah Sutasoma 2021 kategori karya sastra terbaik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dari Balai Bahasa [[Jawa Timur]] untuk novel ''Anwar Tohari Mencari Mati'' (Marjin Kiri, 2021), sekuel dari ''Dawuk.''


Mahfud Ikwan meniti karier kepenulisannya ketika masih kuliah di Jurusan [[Sastra Indonesia]], UGM, Bulaksumur. Cerpen pertamanya yang dipublikasikan berjudul “Ilham Terindah” dimuat di ''[[Annida]]'' No. 18 Th. IX 5 Juli 2000.<ref>{{Cite web|title=Mahfud Ikhwan : Merayakan Kemerdekaan Kecil Lewat Menulis|url=https://www.warningmagz.com/mahfud-ikhwan-merayakan-kemerdekaan-kecil-lewat-menulis/|website=Warning Magazine|language=en-US|access-date=2020-11-14}}</ref>
Mahfud Ikwan merintis karier kepenulisannya ketika masih kuliah di Jurusan [[Sastra Indonesia]], [[Universitas Gadjah Mada|UGM]]. Cerpen pertamanya yang dipublikasikan berjudul “Ilham Terindah” dimuat di ''[[Annida]]'' No. 18 Th. IX 5 Juli 2000.<ref>{{Cite web|title=Mahfud Ikhwan : Merayakan Kemerdekaan Kecil Lewat Menulis|url=https://www.warningmagz.com/mahfud-ikhwan-merayakan-kemerdekaan-kecil-lewat-menulis/|website=Warning Magazine|archive-url=https://web.archive.org/web/20230506055515/https://www.warningmagz.com/mahfud-ikhwan-merayakan-kemerdekaan-kecil-lewat-menulis/|archive-date=2023-05-06|dead-url=yes|access-date=2020-11-14}}</ref>


== Karya ==
== Karya ==


=== Novel ===
* ''Ulid'', 2009
* ''Ulid Tak Ingin ke Malaysia'' (Jogja Bangkit Publisher, 2009). Diterbitkan kembali sebagai ''Ulid: Sebuah Novel'' (Pustaka Ifada, 2016)''.''
* ''Lari, Gung! Lari!'', 2010
* ''Lari, Gung! Lari!'' (Sunda Kelapa Pustaka, 2010).
* ''[[Kambing dan Hujan|Kambing dan Hujan: Sebuah Roman]]'', 2015; pemenang pertama [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] 2014.
* ''[[Kambing dan Hujan]]'' ([[Bentang Pustaka]], 2015); pemenang pertama [[Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta]] 2014.
* ''Belajar Mencintai Kambing: Kumpulan Cerpen'', 2016
* ''Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu'' ([[Marjin Kiri]], 2017); pemenang penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] 2017.
* ''Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku I'', 2017
* ''Anwar Tohari Mencari Mati'' ([[Marjin Kiri]], 2021); penghargaan Anugerah Sutasoma 2021.
* ''Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku II'', 2017
* ''Bek'' (2021, terbit sebagai cerita bersambung berbayar di [[Kumparan (situs web)|Kumparan.com]]).
* ''Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu'', 2017; pemenang penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] 2017.

* ''Dari Kekalahan ke Kematian'', 2018
=== Cerita pendek ===
*''Anwar Tohari Mencari Mati'', 2021; penghargaan Anugerah Sutasoma 2021.
* ''Belajar Mencintai Kambing'' (Buku Mojok, 2016).
*''Setelah Argentina Juara: Delapan Catatan Sepakbola'', 2023.

=== Non-fiksi ===
* ''Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku I'' (EA Books, 2017).
* ''Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku II'' (EA Books, 2017).
* ''Dari Kekalahan ke Kematian'' (EA Books, 2018).
*''Setelah Argentina Juara: Delapan Catatan Sepakbola'' (JBS, 2023).
*''Kepikiran Dangdut dan Hal-hal Pop Lainnya'' (Warning Books, 2024).


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi terkini sejak 1 April 2024 04.19

Mahfud Ikhwan
Lahir7 Mei 1980 (umur 44)
Karanggeneng, Lamongan
PekerjaanPenulis
BahasaIndonesia
KebangsaanIndonesia
PendidikanSastra Indonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
PeriodeAngkatan 2000
Genre
Karya terkenalKambing dan Hujan,
Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu
PenghargaanSayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (2014),
Kusala Sastra Khatulistiwa (2017)

Mahfud Ikhwan (lahir 7 Mei 1980) adalah penulis Indonesia yang produktif menulis novel, esai, cerita pendek, dan tulisan nonfiksi.[1]

Ikhwan adalah pemenang pertama Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014, melalui novel berjudul Kambing dan Hujan: Sebuah Roman. Pada tahun 2017, dia menerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori prosa atas karyanya, Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu. Pada tahun 2021, dia menerima penghargaan Anugerah Sutasoma 2021 kategori karya sastra terbaik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dari Balai Bahasa Jawa Timur untuk novel Anwar Tohari Mencari Mati (Marjin Kiri, 2021), sekuel dari Dawuk.

Mahfud Ikwan merintis karier kepenulisannya ketika masih kuliah di Jurusan Sastra Indonesia, UGM. Cerpen pertamanya yang dipublikasikan berjudul “Ilham Terindah” dimuat di Annida No. 18 Th. IX 5 Juli 2000.[2]

Cerita pendek

[sunting | sunting sumber]
  • Belajar Mencintai Kambing (Buku Mojok, 2016).

Non-fiksi

[sunting | sunting sumber]
  • Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku I (EA Books, 2017).
  • Aku dan Film India Melawan Dunia: Buku II (EA Books, 2017).
  • Dari Kekalahan ke Kematian (EA Books, 2018).
  • Setelah Argentina Juara: Delapan Catatan Sepakbola (JBS, 2023).
  • Kepikiran Dangdut dan Hal-hal Pop Lainnya (Warning Books, 2024).

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Profil Mahfud Ikhwan". MIWF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-17. Diakses tanggal 17 Mei 2019. 
  2. ^ "Mahfud Ikhwan : Merayakan Kemerdekaan Kecil Lewat Menulis". Warning Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-06. Diakses tanggal 2020-11-14.