Orakel: Perbedaan antara revisi
Baris 5: | Baris 5: | ||
Kata ''orakel'' berasal dari kata kerja [[bahasa Latin|Latin]] ''ōrāre'', artinya "berucap", dan pada hakikatnya mengacu kepada tindakan imam atau imam perempuan melisankan ramalan. Kata ini mengalami perluasan makna, sehingga digunakan pula sebagai sebutan bagi ''tempat kedudukan orakel'' maupun bagi ''ucapan orakel'' itu sendiri, yang sebetulnya disebut ''krēsmoí'' (χρησμοί) dalam bahasa Yunani. |
Kata ''orakel'' berasal dari kata kerja [[bahasa Latin|Latin]] ''ōrāre'', artinya "berucap", dan pada hakikatnya mengacu kepada tindakan imam atau imam perempuan melisankan ramalan. Kata ini mengalami perluasan makna, sehingga digunakan pula sebagai sebutan bagi ''tempat kedudukan orakel'' maupun bagi ''ucapan orakel'' itu sendiri, yang sebetulnya disebut ''krēsmoí'' (χρησμοί) dalam bahasa Yunani. |
||
Orakel dianggap sebagai |
Orakel dianggap sebagai corong yang dipakai dewa-dewi untuk berkata-kata secara langsung kepada manusia. Berdasarkan anggapan semacam itu, orakel tidak sama dengan juru tenung (''manteis'', μάντεις) yang mengartikan isyarat-isyarat yang dikirim dewata melalui gelagat burung, [[Haruspex|jeroan binatang]], dan berbagai macam sarana lain.<ref name=flower>Flower, Michael Attyah. ''The Seer in Ancient Greece.'' Berkeley: University of California Press, 2008.</ref> |
||
Orakel-orakel yang tersohor pada zaman Yunani Kuno adalah [[Pitia]] (imam perempuan [[Apollo|Dewa Apolon]] di [[Delfi]]), serta orakel [[Dione (Titan perempuan)|Dione]] dan [[Zeus]] di [[Dodona]], [[Epiros]]. Orakel Apolon lainnya berada di kota [[Didima]] dan kota [[Mallus (kota)|Malos]] di daerah pesisir [[Anatolia]], di kota [[Korintus]] dan kota [[Basai]] di Jazirah [[Peloponesos]], serta di pulau [[Delos]] dan pulau [[Egina]] di Laut Egea. |
Orakel-orakel yang tersohor pada zaman Yunani Kuno adalah [[Pitia]] (imam perempuan [[Apollo|Dewa Apolon]] di [[Delfi]]), serta orakel [[Dione (Titan perempuan)|Dione]] dan [[Zeus]] di [[Dodona]], [[Epiros]]. Orakel Apolon lainnya berada di kota [[Didima]] dan kota [[Mallus (kota)|Malos]] di daerah pesisir [[Anatolia]], di kota [[Korintus]] dan kota [[Basai]] di Jazirah [[Peloponesos]], serta di pulau [[Delos]] dan pulau [[Egina]] di Laut Egea. |
Revisi per 31 Maret 2024 15.47
Orakel adalah orang atau benda yang dianggap memberi petunjuk, nasihat, atau prakiraan, teristimewa pengetahuan akan masa depan, berkat kuasa dewata. Jika dihasilkan dengan cara-cara okultis, maka orakel menjadi semacam cara meramal.
Description
Kata orakel berasal dari kata kerja Latin ōrāre, artinya "berucap", dan pada hakikatnya mengacu kepada tindakan imam atau imam perempuan melisankan ramalan. Kata ini mengalami perluasan makna, sehingga digunakan pula sebagai sebutan bagi tempat kedudukan orakel maupun bagi ucapan orakel itu sendiri, yang sebetulnya disebut krēsmoí (χρησμοί) dalam bahasa Yunani.
Orakel dianggap sebagai corong yang dipakai dewa-dewi untuk berkata-kata secara langsung kepada manusia. Berdasarkan anggapan semacam itu, orakel tidak sama dengan juru tenung (manteis, μάντεις) yang mengartikan isyarat-isyarat yang dikirim dewata melalui gelagat burung, jeroan binatang, dan berbagai macam sarana lain.[1]
Orakel-orakel yang tersohor pada zaman Yunani Kuno adalah Pitia (imam perempuan Dewa Apolon di Delfi), serta orakel Dione dan Zeus di Dodona, Epiros. Orakel Apolon lainnya berada di kota Didima dan kota Malos di daerah pesisir Anatolia, di kota Korintus dan kota Basai di Jazirah Peloponesos, serta di pulau Delos dan pulau Egina di Laut Egea.
Orakel Sibilina adalah kumpulan ucapan orakel yang ditulis dengan kaidah heksametrum khas Yunani, dan dinisbatkan kepada para Sibila, nabiah-nabiah yang mengucapkan wahyu dari dewata dalam keadaan mengamuk.
Lihat pula
Referensi
- ^ Flower, Michael Attyah. The Seer in Ancient Greece. Berkeley: University of California Press, 2008.
Bacaan lebih lanjut
- Broad, William J. 2007. The Oracle: Ancient Delphi and the Science Behind Its Lost Secrets. New York: Penguin Press.
- Broad, William J. 2006. The Oracle: The Lost Secrets and Hidden Message of Ancient Delphi. New York: Penguin Press.
- Curnow, T. 1995. The Oracles of the Ancient World: A Comprehensive Guide. London: Duckworth – ISBN 0-7156-3194-2
- Evans-Pritchard, E. 1976. Witchcraft, oracle, and magic among the Azande. Oxford: Clarendon Press.
- Fontenrose, J. 1981. The Delphic Oracle. Its responses and operations with a catalogue of responses. Berkeley: University of California Press (main page)
- Smith, Frederick M. (2006). The Self Possessed: Deity and Spirit Possession in South Asian Literature. Columbia University Press, USA. ISBN 0-231-13748-6.
- Stoneman, Richard (2011). The Ancient Oracles: Making the Gods Speak. Yale University Press, USA
- Garoi Ashram, (2004–2011). The copper oracle of Sri Achyuta: answers as instantaneous inscription.