Lompat ke isi

Takjil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Deprilsalucky (bicara | kontrib)
Menambahkan
Ekywiki (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


Dalam [[bahasa Minang]], istilah takjil dikenal dengan '''pabukoan'''. Terdapat [[tradisi]] mengantarkan takjil dari menantu perempuan kepada mertuanya yang disebut dengan ''maanta pabukoan''.<ref>{{Cite web|last=firdausmarbun|date=2019-05-29|title=Maanta Pabukoan: Tradisi yang Makin Ditinggalkan|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/maanta-pabukoan-tradisi-yang-makin-ditinggalkan/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat|language=en-US|access-date=2021-04-16}}</ref>
Dalam [[bahasa Minang]], istilah takjil dikenal dengan '''pabukoan'''. Terdapat [[tradisi]] mengantarkan takjil dari menantu perempuan kepada mertuanya yang disebut dengan ''maanta pabukoan''.<ref>{{Cite web|last=firdausmarbun|date=2019-05-29|title=Maanta Pabukoan: Tradisi yang Makin Ditinggalkan|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/maanta-pabukoan-tradisi-yang-makin-ditinggalkan/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat|language=en-US|access-date=2021-04-16}}</ref>

Catatan terkait istilah takjil Indonesia pertama kali terdapat pada catatan milik Snouck Hurgronje dalam ‘De Atjehers’, yaitu laporannya saat mengunjungi Aceh pada tahun 1981-1982. Dalam catatan tersebut, dijelaskan penduduk Aceh telah menyiapkan menu berbuka puasa (takjil) di masjid untuk masyarakat dengan menu ie bu peudah atau bubur pedas.<ref>{{Cite web|title=Serba-serbi Takjil: Sejarah, Makna dan Dalil|url=https://friksi.id/04/04/2024/serba-serbi-takjil-sejarah-makna-dan-dalil/485/lifestyle/food/admin/|website=Friksi.id|access-date=4 April 2024}}</ref>


== Etimologi ==
== Etimologi ==

Revisi per 4 April 2024 07.29

Kolak, salah satu kudapan umum yang dijadikan takjil di bulan ramadhan.

Takjil adalah istilah umum untuk kudapan yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa, biasanya berupa makanan manis seperti kolak pisang, sup buah, es campur, dan lain sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata takjil memiliki arti mempercepat dalam berbuka puasa.[1] Kata tersebut berakar dari kata 'ajila dalam bahasa Arab yang memiliki arti menyegerakan, sehingga takjil bermakna perintah untuk menyegerakan untuk berbuka puasa.[2]

Dalam bahasa Minang, istilah takjil dikenal dengan pabukoan. Terdapat tradisi mengantarkan takjil dari menantu perempuan kepada mertuanya yang disebut dengan maanta pabukoan.[3]

Catatan terkait istilah takjil Indonesia pertama kali terdapat pada catatan milik Snouck Hurgronje dalam ‘De Atjehers’, yaitu laporannya saat mengunjungi Aceh pada tahun 1981-1982. Dalam catatan tersebut, dijelaskan penduduk Aceh telah menyiapkan menu berbuka puasa (takjil) di masjid untuk masyarakat dengan menu ie bu peudah atau bubur pedas.[4]

Etimologi

Kata 'takjil' dasarnya adalah ‘ajjala (verba transitif), yang artinya ‘menyegerakan’. Kata turunannya ta’jiil (nomina abstrak) berarti ‘penyegeraan (dalam hal berbuka puasa)’.[5]

Salah satu aspek yang paling dinanti-nantikan selama bulan Ramadhan adalah momen berbuka puasa, yang seringkali diisi dengan berbagai macam jajanan takjil Ramadhan.[6]

  • Dadar Gulung Isi Kelapa
  • Puding Roti
  • Donat
  • Puding Roti
  • Kolak Pisang
  • Es Kopyor
  • Es Cendol
  • Es Buah
  • Es Pisang Ijo
  • Gorengan
  • Pisang Goreng
  • Manisan Kolang Kaling
  • dll.

Lihat pula

Referensi