Damus Manegeng Frans: Perbedaan antara revisi
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
PeragaSetia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
'''Damus Manegeng Frans''' atau '''Damus Frans''' merupakan mantan [[Daftar Bupati Bulungan|Bupati Bulungan]] yang kedua. Dia beretnis [[Suku Minahasa|Minahasa]].{{sfn|Magenda|2010|p=80}} Semasa [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan]], Damus bergabung dengan [[Ikatan Nasional Indonesia]] (INI) dan duduk di Dewan [[Negara Kalimantan Timur|Kalimantan Timur]].{{sfn|Ars dkk.|1986|p=32}} Saat INI bergabung dengan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] pada tahun 1950, Damus tidak ikut pindah ke partai tersebut. |
'''Damus Manegeng Frans''' atau '''Damus Frans''' merupakan mantan [[Daftar Bupati Bulungan|Bupati Bulungan]] yang kedua. Dia beretnis [[Suku Minahasa|Minahasa]].{{sfn|Magenda|2010|p=80}} Semasa [[Revolusi Nasional Indonesia|Perang Kemerdekaan]], Damus bergabung dengan [[Ikatan Nasional Indonesia]] (INI) dan duduk di Dewan [[Negara Kalimantan Timur|Kalimantan Timur]].{{sfn|Ars dkk.|1986|p=32}} Saat INI bergabung dengan [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] pada tahun 1950, Damus tidak ikut pindah ke partai tersebut. |
||
Frans kemudian bergabung dengan [[Partai Kristen Indonesia]] (Parkindo) dan menjadi satu-satunya calon legislatif lokal di [[Kalimantan Timur]] dari partai tersebut pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]].{{sfn|Magenda|2010|p=80}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}} |
Frans kemudian bergabung dengan [[Partai Kristen Indonesia]] (Parkindo) dan menjadi satu-satunya calon legislatif lokal di [[Kalimantan Timur]] dari partai tersebut pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]].{{sfn|Magenda|2010|p=80}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}} Pada tahun 1963, Damus kemudian diangkat menjadi Bupati Bulungan untuk menggantikan [[Andi Tjatjo]]. Saat menjabat sebagai bupati, Damus menghibahkan sebidang tanah di [[Gunung Seriang, Tanjung Selor, Bulungan|Gunung Seriang]] untuk pembangunan asrama [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]].<ref>{{Cite news|date=2022-07-25|title=Sengketa Tanah Gunung Seriang, Milik Warga Atau TNI AD?|url=https://narahubung.id/2022/07/25/sengketa-tanah-gunung-seriang-milik-warga-atau-tni-ad/|work=Narahubung.id|access-date=5 April 2024}}</ref> Rumah kediamannya selama menjadi Bupati Bulungan kini dalam keadaan memprihatinkan.<ref>{{Cite news|last=Zulkarnaen|first=Iskandar|date=2018-10-14|title=Saksi bisu yang terabaikan di hari jadi Bulungan|url=https://www.antaranews.com/berita/758380/saksi-bisu-yang-terabaikan-di-hari-jadi-bulungan|work=Antara|access-date=5 Mei 2024}}</ref> Damus kemudian digantikan oleh [[Encik Mas Djakaria]] Gelar Mas Trunodjojo sebagai Bupati Bulungan. |
||
== Kehidupan pribadi == |
|||
Pada tahun 1963, Damus kemudian diangkat menjadi Bupati Bulungan untuk menggantikan [[Andi Tjatjo]]. Saat menjabat sebagai bupati, Damus menghibahkan sebidang tanah di [[Gunung Seriang, Tanjung Selor, Bulungan|Gunung Seriang]] untuk pembangunan asrama [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]].<ref>{{Cite news|date=2022-07-25|title=Sengketa Tanah Gunung Seriang, Milik Warga Atau TNI AD?|url=https://narahubung.id/2022/07/25/sengketa-tanah-gunung-seriang-milik-warga-atau-tni-ad/|work=Narahubung.id|access-date=5 April 2024}}</ref> Rumah kediamannya selama menjadi Bupati Bulungan kini dalam keadaan memprihatinkan.<ref>{{Cite news|last=Zulkarnaen|first=Iskandar|date=2018-10-14|title=Saksi bisu yang terabaikan di hari jadi Bulungan|url=https://www.antaranews.com/berita/758380/saksi-bisu-yang-terabaikan-di-hari-jadi-bulungan|work=Antara|access-date=5 Mei 2024}}</ref> Damus kemudian digantikan oleh [[Encik Mas Djakaria]] Gelar Mas Trunodjojo sebagai Bupati Bulungan. |
|||
Damus memiliki seorang istri. Istrinya aktif dalam pergerakan wanita di tingkat daerah. Dia terlibat dalam kepanitiaan Perayaan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di [[Kota Tarakan|Tarakan]] sebagai penasihat. Perayaan tersebut diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 1953.{{sfn|Kementerian Penerangan|1958|p=387}} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 5 Mei 2024 12.51
Damus Manegeng Frans | |
---|---|
Bupati Bulungan ke-2 | |
Masa jabatan 1963–1964 | |
Presiden | Sukarno |
Gubernur | Abdoel Moeis Hassan |
Informasi pribadi | |
Partai politik | Parkindo |
Afiliasi politik lainnya | INI (hingga 1950) |
Profesi | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Damus Manegeng Frans atau Damus Frans merupakan mantan Bupati Bulungan yang kedua. Dia beretnis Minahasa.[1] Semasa Perang Kemerdekaan, Damus bergabung dengan Ikatan Nasional Indonesia (INI) dan duduk di Dewan Kalimantan Timur.[2] Saat INI bergabung dengan PNI pada tahun 1950, Damus tidak ikut pindah ke partai tersebut.
Frans kemudian bergabung dengan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan menjadi satu-satunya calon legislatif lokal di Kalimantan Timur dari partai tersebut pada Pemilihan Umum 1955.[1][3] Pada tahun 1963, Damus kemudian diangkat menjadi Bupati Bulungan untuk menggantikan Andi Tjatjo. Saat menjabat sebagai bupati, Damus menghibahkan sebidang tanah di Gunung Seriang untuk pembangunan asrama TNI AD.[4] Rumah kediamannya selama menjadi Bupati Bulungan kini dalam keadaan memprihatinkan.[5] Damus kemudian digantikan oleh Encik Mas Djakaria Gelar Mas Trunodjojo sebagai Bupati Bulungan.
Kehidupan pribadi
Damus memiliki seorang istri. Istrinya aktif dalam pergerakan wanita di tingkat daerah. Dia terlibat dalam kepanitiaan Perayaan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Tarakan sebagai penasihat. Perayaan tersebut diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 1953.[6]
Referensi
- ^ a b Magenda 2010, hlm. 80.
- ^ Ars dkk. 1986, hlm. 32.
- ^ Kementerian Penerangan 1955, hlm. 164.
- ^ "Sengketa Tanah Gunung Seriang, Milik Warga Atau TNI AD?". Narahubung.id. 2022-07-25. Diakses tanggal 5 April 2024.
- ^ Zulkarnaen, Iskandar (2018-10-14). "Saksi bisu yang terabaikan di hari jadi Bulungan". Antara. Diakses tanggal 5 Mei 2024.
- ^ Kementerian Penerangan 1958, hlm. 387.
Daftar pustaka
- Ars, Moh. Nur; Rasyid, Yunus; Achmad, Hasyim (1986). Sejarah Kota Samarinda (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Kementerian Penerangan (1955). Tjalon-tjalon Dewan Perwakilan Rakjat untuk Pemilihan Umum I 1955. Jakarta: Kementerian Penerangan.
- Kementerian Penerangan (1958). Buku Peringatan 30 Tahun Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia. Jakarta: Panitya Peringatan.
- Magenda, Burhan Djabier (2010). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy. Singapura: Equinox Publishing. ISBN 978-602-8397-21-6.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Andi Tjatjo |
Bupati Bulungan 1963–1964 |
Diteruskan oleh: E.M. Djakaria |