Tebu telur: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rex Aurorum (bicara | kontrib) |
k →top: Commelinids ke Komelinid (17/05/2024) |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
|division = [[Magnoliophyta]] |
|division = [[Magnoliophyta]] |
||
|unranked_classis = [[Monokotil]] |
|unranked_classis = [[Monokotil]] |
||
|unranked_ordo = [[ |
|unranked_ordo = [[Komelinid]] |
||
|ordo = [[Poales]] |
|ordo = [[Poales]] |
||
|familia = [[Poaceae]] |
|familia = [[Poaceae]] |
Revisi per 17 Mei 2024 12.57
Tebu telur | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | S. edule
|
Nama binomial | |
Saccharum edule |
Tebu telur (Saccharum edule) dikenal juga dengan nama terubuk atau tebu telor adalah jenis sayur-sayuran yang mirip dengan tebu. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sayuran adalah pucuknya.[2] Namun, bunganya juga dimanfaatkan sebagai sayuran. Tetapi, pucuknya kelihatan aneh karena begitu sudah dewasa, pucuknya tersebut membengkak. Begitu dikupas, ternyata tebu telur tersebut berisi semacam ekor yang berwarna putih kekuning-kuningan, seperti sekumpulan telur ikan. Karena itu, ia disebut tebu telur (ikan).[2]
Nama berdasarkan daerah
Di Indonesia, tebu telur diketahui dengan nama-nama berdasarkan daerah dan bahasa daerah di Indonesia seperti:
- tobu bunga (Simalungun)
- sayor lilin (Menad.)
- sayur trubu (Maluku)
- těbu tělor, tubu tělor ikan (Amb.)
- bunga tobu (Lamp.)
- tiwu turubus, turubus (Sund.)
- těbu ĕndog (Jw.)
- těbu ateluy (mhy)
- bambiada (Talaud)
- bĕmbiadě(Sangi)
- patodo péha wěrè, pola péra (Alf. Minah.)
- apiö (Bare'e)
- iwahu tona (Ser. U.)
- wahu usui (Ser. B.)
- uhu yane (Amahai)
- tobu ikan, t. i. oso, tehu iyan, t. oyan (Hila)
- tehuyan uhui (Har.)
- tehu yano, tiapu uno (Ulias)
- tebiyane (Buru)
- dodilibu, idowau, idowaho, didiliutu (Hal. Utara)
- idawaho (Tern.)
- dolawaho (Tid.).[3]
Referensi
- ^ Hasskarl, J.K. 1842. Flora oder Botanische Zeitung :welche Recensionen, Abhandlungen, Aufsätze, ... 25(2 Beibl.): 3. Regensburg :Die Gesellschaft, 1818-1965.
- ^ a b Soeseno, Slamet (1985). Sayur-Mayur untuk Karang Gizi. hal.36-37. Jakarta:Penebar Swadaya.
- ^ Heyne, Karel (1922). De nuttige planten van Nederlandsch-Indië 1:108. Batavia:Ruygrok.