Lompat ke isi

Museum Matan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Sejarah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Koleksi: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Keraton Saunan.JPG|jmpl|250x250px|Keraton Saunan (Gusti Muhammad Saunan) yang dulunya Keraton kerajaan bercorak Melayu di Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia dan sekarang difungsikan menjadi museum.]]
[[Berkas:Keraton Saunan.JPG|jmpl|250x250px|Keraton Saunan (Gusti Muhammad Saunan) yang dulunya Keraton kerajaan bercorak Melayu di Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia dan sekarang difungsikan menjadi museum.]]
'''Museum Matan''' atau '''Museum Gusti Saunan''' adalah [[museum]] umum yang didirikan di bekas [[keraton]] [[Kesultanan Matan Ketapang]] yang berada di jalan Pangeran Kesumajaya, desa [[Mulia Kerta, Benua Kayong, Ketapang|Mulia Kerta]], [[Benua Kayong, Ketapang|Benua Kayong]], [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]].<ref name=":0">{{Cite web|last=BPCB Kaltim|date=2017-04-05|title=Museum Gusti Saunan (Bekas Keraton Kerajaan Matan Ketapang)|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/museum-gusti-saunan-bekas-keraton-kerajaan-matan-ketapang/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur|language=|access-date=2024-05-25}}</ref>
'''Museum Matan''' atau '''Museum Gusti Saunan''' adalah [[museum]] umum yang didirikan di bekas [[keraton]] [[Kesultanan Matan Ketapang]] yang berada di jalan Pangeran Kesumajaya, desa [[Mulia Kerta, Benua Kayong, Ketapang|Mulia Kerta]], [[Benua Kayong, Ketapang|Benua Kayong]], [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]].<ref name=":0">{{Cite web|last=BPCB Kaltim|date=2017-04-05|title=Museum Gusti Saunan (Bekas Keraton Kerajaan Matan Ketapang)|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/museum-gusti-saunan-bekas-keraton-kerajaan-matan-ketapang/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur|language=|access-date=2024-05-25}}</ref>

Selain disebut sebagai museum, bangunan yang berupa istana ini juga disebut Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura dan dulunya disebut Keraton Mulia Kerta oleh warga.<ref name=":2">{{Cite web|last=Mundzirin|first=Achmad|date=2016-08-09|title=Kerajaan Tertua di Kalbar yang Penuh Pesona|url=https://equator.co.id/kerajaan-tertua-di-kalbar-yang-penuh-pesona/|website=eQuator.co.id|language=|access-date=2024-05-26}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 10: Baris 12:


== Bangunan ==
== Bangunan ==
[[Berkas:Keraton Kerajaan Matan 11.jpg|jmpl|Keraton Kerajaan Matan terletak di Mulia Kerta, Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat]]
[[Arsitektur]] bangunan museum menggunakan gaya arsitektur [[Eropa]], khususnya [[Belanda]], karena beliau pernah tinggal dan belajar di negara tersebut. Bangunan tersebut telah mengalami beberapa kali perombakan dengan bahan dasar pembuatan bangunannya adalah kayu [[ulin]].<ref name=":0" />
[[Arsitektur]] bangunan museum menggunakan gaya arsitektur [[Eropa]], khususnya [[Belanda]], karena beliau pernah tinggal dan belajar di negara tersebut. Bangunan tersebut telah mengalami beberapa kali perombakan dengan bahan dasar pembuatan bangunannya adalah kayu [[ulin]].<ref name=":0" />


Bangunan memiliki arsitektur panggung yang terdiri dari bagian kaki, badan dan atap. Adapun luas bangunan adalah 714 m<sup>2</sup> dan penyangga bangunan berupa tiang kayu ulin, sedangkan pada bagian badan terdiri dari balai pertemuan, kantor tempat kerja sultan, dan tiga kamar yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal sultan. Selain itu pada sisi sebelah barat daya terdapat menara yang dulu adalah tempat penjaga. Bagian Atap berbentuk pelana dan pada bumbungan atap bagian depan istana terdapat mahkota kerajaan yang berukir. Sedangkan di halaman depan istana terdapat sebuah menara yang dulunya adalah pos penjagaan istana. Di depan istana juga terdapat 2 buah meriam bernama Meriam Padam Pelita yang merupakan senjata peninggalan kesultanan.<ref name=":0" />
Bangunan memiliki arsitektur panggung yang terdiri dari bagian kaki, badan dan atap. Adapun luas bangunan adalah 714 m<sup>2</sup> dan penyangga bangunan berupa tiang kayu ulin, sedangkan pada bagian badan terdiri dari balai pertemuan, kantor tempat kerja sultan, dan tiga kamar yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal sultan. Selain itu pada sisi sebelah barat daya terdapat menara yang dulu adalah tempat penjaga. Bagian Atap berbentuk pelana dan pada bumbungan atap bagian depan istana terdapat mahkota kerajaan yang berukir. Sedangkan di halaman depan istana terdapat sebuah menara yang dulunya adalah pos penjagaan istana.<ref name=":0" />
== Koleksi ==
== Koleksi ==
Jenis koleksinya meliputi [[numismatika]], [[historika]], [[heraldik]]a, dan [[etnografi]]ka. Koleksi utamanya adalah [[Takhta|singgasana]] sultan dan [[permaisuri]]<nowiki/>nya, foto sultan dan keluarganya, [[Tenun|kain tenun]] khas kerajaan bermotif ''nage belimbur'' dan ''pelangi bekubak'',<ref>{{Cite news|last=Maria|first=Bella|date=2023-12-08|title=Mengenal Keraton Gusti Muhammad Saunan, Warisan Budaya dan Pariwisata Ketapang|url=https://kalbar.suara.com/read/2023/12/08/080000/mengenal-keraton-gusti-muhammad-saunan-warisan-budaya-dan-pariwisata-ketapang|work=Suara|access-date=2024-05-25}}</ref> dan tempat tidur Panembahan Gusti Muhammad Saunan. Sedangkan koleksi lainnya adalah batik kuno, mesin jahit serta benda-benda dan peralatan-peralatan peninggalan kerajaan.<ref name=":1">{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/70a6a7ea1d66f2a3c2ad77ace0924d5a.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=296|url-status=live}}</ref>
Jenis koleksinya meliputi [[numismatika]], [[historika]], [[heraldik]]a, dan [[etnografi]]ka. Koleksi utamanya adalah [[Takhta|singgasana]] sultan dan [[permaisuri]]<nowiki/>nya, foto sultan dan keluarganya,<ref>{{Cite news|last=Maria|first=Bella|date=2023-12-08|title=Mengenal Keraton Gusti Muhammad Saunan, Warisan Budaya dan Pariwisata Ketapang|url=https://kalbar.suara.com/read/2023/12/08/080000/mengenal-keraton-gusti-muhammad-saunan-warisan-budaya-dan-pariwisata-ketapang|work=Suara|access-date=2024-05-25}}</ref> [[Tenun|kain tenun]] khas kerajaan bermotif ''Nage belimbur'', ''Corak Insang'' dan ''Pelangi bekubak'' yang berusia 200 hingga 300 tahun,<ref name=":2" /> dan tempat tidur Panembahan Gusti Muhammad Saunan. Sedangkan koleksi lainnya adalah batik kuno, mesin jahit serta benda-benda dan peralatan-peralatan peninggalan kerajaan.<ref name=":1">{{Cite book|last=Rusmiyati, dkk.|date=2018|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/70a6a7ea1d66f2a3c2ad77ace0924d5a.pdf|title=Katalog Museum Indonesia Jilid II|location=Jakarta|publisher=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|isbn=978-979-8250-67-5|pages=296|url-status=live}}</ref>

=== Meriam Padam Pelita ===
Di depan istana juga terdapat 2 buah meriam bernama Meriam Padam Pelita yang merupakan senjata peninggalan kesultanan<ref name=":0" /> dan tidak bisa dipisahkan meriam sehingga disebutnya meriam sepasang “Suami Istri”. Meriam yang berukuran lebih panjang adalah meriam laki dan sebaliknya yang berukuran pendek adalah meriam perempuan. Meriam ini dinamakan demikian karena apabila dinyalakan maka gema akan sampai ke daerah [[Padang Tikar I, Batu Ampar, Kubu Raya|Padang Tikar]], [[Kabupaten Kubu Raya]] dan [[Kota Pontianak|Pontianak]] yang menyebabkan semua pelita akan padam.<ref name=":3">{{Cite web|last=News|first=Ketapang|date=2017-01-07|title=Menyibak Misteri Meriam “Padam Pelite” di Keraton Kerajaan Matan|url=https://ketapangnews.com/2017/01/menyibak-misteri-meriam-padam-pelite-di-keraton-kerajaan-matan/|website=Portal Berita Ketapang|language=|access-date=2024-05-26}}</ref>

Meriam Padam Pelite ini, pernah dibunyikan pada penanda waktu berbuka puasa<ref>{{Cite web|last=Agustiandi|date=2022-04-25|title=Dentuman Meriam Padam Pelite Tandai Waktu Buka Puasa Bersama IKKRAMAT|url=https://ketapang.suarakalbar.co.id/2022/04/dentuman-meriam-padam-pelite-tandai.html|website=Suara Ketapang|access-date=2024-05-26}}</ref> dan acara festival keraton dan yang menyalakannya adalah tujuh raja dari berbagai daerah. Cara menghidupkanya melewati beberapa ritual, seperti permisi dengan penunggu meriam dan membawa garam ''sendawe obat penawar senapan lantak''. Selain itu, meriam ini juga dipercayai masyarakat sebagai tempat ber[[nazar]] yang dilakukan dengan membawa kain kuning, beras dan ayam kampung.<ref name=":3" />


== Komplek makam Raja Kesultanan Matan ==
== Komplek makam Raja Kesultanan Matan ==

Revisi per 26 Mei 2024 12.57

Keraton Saunan (Gusti Muhammad Saunan) yang dulunya Keraton kerajaan bercorak Melayu di Ketapang, Kalimantan Barat, Indonesia dan sekarang difungsikan menjadi museum.

Museum Matan atau Museum Gusti Saunan adalah museum umum yang didirikan di bekas keraton Kesultanan Matan Ketapang yang berada di jalan Pangeran Kesumajaya, desa Mulia Kerta, Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat.[1]

Selain disebut sebagai museum, bangunan yang berupa istana ini juga disebut Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura dan dulunya disebut Keraton Mulia Kerta oleh warga.[2]

Sejarah

Bangunan museum merupakan bekas keraton Kesultanan Matan Ketapang yang diperkirakan dibangun pertama kali pada 1924 oleh Pangeran Perdana Menteri yang bergelar Haji Muhammad Sabran, Sultan ke-15 Kesultanan Tanjungpura, yang bertahta dari 1845-1924 M. Keraton tersebut dibuat pada masa pemerintahan sultan ke-16 Kesultanan Matan Ketapang, yaitu Panembahan Gusti Muhammad Saunan (1908-1944) dan ditempati oleh beliau pada saat berkuasa di Kerajaan Simpang – Matan.[1]

Ketika Matan-Tanjungpura berubah menjadi swapraja, Istana tersebut masih digunakan oleh Majelis Swapraja yang terdiri dari Uti Aplah bergelar Pangeran Adipati, Uti Kencana bergelar Pangeran Anom Laksmana dan Uti Halil bergelar Pangeran Mangku Negara.[3]

Kemudian, Istana ini diubah menjadi museum oleh Pemerintah Kabupaten dan selanjutnya berada dalam pengelolaan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang.[4] Namun, saat ini status kepemilikan Keraton masih dimiliki oleh Ikatan Keluarga Besar Kerajaan Matan Tanjungpura.[5]

Bangunan

Keraton Kerajaan Matan terletak di Mulia Kerta, Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

Arsitektur bangunan museum menggunakan gaya arsitektur Eropa, khususnya Belanda, karena beliau pernah tinggal dan belajar di negara tersebut. Bangunan tersebut telah mengalami beberapa kali perombakan dengan bahan dasar pembuatan bangunannya adalah kayu ulin.[1]

Bangunan memiliki arsitektur panggung yang terdiri dari bagian kaki, badan dan atap. Adapun luas bangunan adalah 714 m2 dan penyangga bangunan berupa tiang kayu ulin, sedangkan pada bagian badan terdiri dari balai pertemuan, kantor tempat kerja sultan, dan tiga kamar yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal sultan. Selain itu pada sisi sebelah barat daya terdapat menara yang dulu adalah tempat penjaga. Bagian Atap berbentuk pelana dan pada bumbungan atap bagian depan istana terdapat mahkota kerajaan yang berukir. Sedangkan di halaman depan istana terdapat sebuah menara yang dulunya adalah pos penjagaan istana.[1]

Koleksi

Jenis koleksinya meliputi numismatika, historika, heraldika, dan etnografika. Koleksi utamanya adalah singgasana sultan dan permaisurinya, foto sultan dan keluarganya,[6] kain tenun khas kerajaan bermotif Nage belimbur, Corak Insang dan Pelangi bekubak yang berusia 200 hingga 300 tahun,[2] dan tempat tidur Panembahan Gusti Muhammad Saunan. Sedangkan koleksi lainnya adalah batik kuno, mesin jahit serta benda-benda dan peralatan-peralatan peninggalan kerajaan.[4]

Meriam Padam Pelita

Di depan istana juga terdapat 2 buah meriam bernama Meriam Padam Pelita yang merupakan senjata peninggalan kesultanan[1] dan tidak bisa dipisahkan meriam sehingga disebutnya meriam sepasang “Suami Istri”. Meriam yang berukuran lebih panjang adalah meriam laki dan sebaliknya yang berukuran pendek adalah meriam perempuan. Meriam ini dinamakan demikian karena apabila dinyalakan maka gema akan sampai ke daerah Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya dan Pontianak yang menyebabkan semua pelita akan padam.[7]

Meriam Padam Pelite ini, pernah dibunyikan pada penanda waktu berbuka puasa[8] dan acara festival keraton dan yang menyalakannya adalah tujuh raja dari berbagai daerah. Cara menghidupkanya melewati beberapa ritual, seperti permisi dengan penunggu meriam dan membawa garam sendawe obat penawar senapan lantak. Selain itu, meriam ini juga dipercayai masyarakat sebagai tempat bernazar yang dilakukan dengan membawa kain kuning, beras dan ayam kampung.[7]

Komplek makam Raja Kesultanan Matan

Di sebelah tenggara bangunan museum terdapat Komplek Makam Raja-raja Matan dengan jarak 300 meter ke arah timur laut atau di sebelah utara Sungai Pawan. Komplek Makam ini memiliki luas 1747,09 m2 dengan panjang  80,66 meter dan lebar  21,66 meter.[9]

Referensi

  1. ^ a b c d e BPCB Kaltim (2017-04-05). "Museum Gusti Saunan (Bekas Keraton Kerajaan Matan Ketapang)". Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur. Diakses tanggal 2024-05-25. 
  2. ^ a b Mundzirin, Achmad (2016-08-09). "Kerajaan Tertua di Kalbar yang Penuh Pesona". eQuator.co.id. Diakses tanggal 2024-05-26. 
  3. ^ Handoko, Rudy; Novianti, Nenden (2009-03-19). "Nasib Istana Panembahan Matan". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2024-05-26. 
  4. ^ a b Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 296. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  5. ^ Novriansyah, Royvi (2022-08-08). "Keraton Matan Kalimantan Barat, Warisan Budaya Yang Seolah Terlupakan". Inews. Diakses tanggal 2024-05-26. 
  6. ^ Maria, Bella (2023-12-08). "Mengenal Keraton Gusti Muhammad Saunan, Warisan Budaya dan Pariwisata Ketapang". Suara. Diakses tanggal 2024-05-25. 
  7. ^ a b News, Ketapang (2017-01-07). "Menyibak Misteri Meriam "Padam Pelite" di Keraton Kerajaan Matan". Portal Berita Ketapang. Diakses tanggal 2024-05-26. 
  8. ^ Agustiandi (2022-04-25). "Dentuman Meriam Padam Pelite Tandai Waktu Buka Puasa Bersama IKKRAMAT". Suara Ketapang. Diakses tanggal 2024-05-26. 
  9. ^ BPCB Kaltim (2017-04-05). "Komplek Makam Raja - Raja Matan". Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur. Diakses tanggal 2024-05-26.