Vokal depan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
===Yang tak mempunyai simbol tersendiri=== |
===Yang tak mempunyai simbol tersendiri=== |
||
Sedangkan yang lumayan sering dijumpai dalam transkripsi AFI ataupun ada dalam |
Sedangkan yang lumayan sering dijumpai dalam transkripsi AFI ataupun ada dalam tabel AFI, tapi tak mempunyai simbol tersendiri ialah: |
||
* [[voka tertonjol tertutup depan]] {{IPA|[yʷ]}} |
* [[voka tertonjol tertutup depan]] {{IPA|[yʷ]}} |
Revisi per 2 Juli 2024 00.34
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juli 2024) |
/ˈvɔ.kal/ IPA: Vokal
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Vokal depan ialah jenis vokal yang diucapkan dengan letak lidah lebih depan daripada letak tetapnya. Namun, letaknya itu tak menganggu keluar masuknya udara sehingga tak menciptakan bunyi konsonan. Vokal depan juga disebut vokal cerah karena ia menghasilkan bunyi yang terdengar lebih jernih maupun "cerah" daripada vokal belakang.
Pada dasarnya, vokal hampir depan ialah jenis vokal depan; meski tiada bahasa yang diketahui membedakan vokal depan dan hampir depan berdasarkan pada letak lidah saja.
Vokal depan yang dibulatkan biasanya diucapkan dengan posisi lidah agak ke tengah (madya). Inilah salah satu alasan mengapa ia ditulis sebelah kanan vokal depan takbulat di tabel vokal Alfabet Fonetik Internasional (AFI).
Artikulasi
Dalam artikulasi, vokal depan, yaitu vokal yang diucapkan dengan lidah lebih depan dari letak tetapnya, berbeda jelas dengan vokal bernaik dan vokal bertarik. Dalam pengartian ini, vokal yang didepankan adalah jenis vokal yang pengategoriannya lebih luas daripada yang didaftarkan pada tabel IPA, termasuk [ɪ ʏ], [ɨ ʉ], dan (terkadang) vokal tengah madya. Terbukanya maupun tertutupnya suatu vokal tak ditentukan melalui letak lidah, melainkan keterbukaan rahang saat mengucapkannya. Vokal bernaik dan bertarik yang fonemik (yaitu pembedaannya penting dengan vokal lain) bisa saja didepankan pengucapannya karena adanya pengaruh konsonan tertentu, misalnya konsonan lelangit dan di beberapa bahasa yaitu konsonan hulu kerongkongan. Misalnya, /a/ bisa saja didepankan pengucapannya menjadi [æ] setelah konsonan /j/ maupun /ħ/.[1]
Daftar vokal depan
Daftar ini hanya berisi vokal depan yang umum dijumpai pada transkripsi AFI.
Yang mempunyai simbol tersendiri
Vokal depan yang mempunyai simbol tersendiri pada tabel AFI ialah:
- vokal takbulat tertutup depan [i]
- vokal bulat tertutup depan [y]
- vokal takbulat hampir tertutup depan [ɪ]
- vokal bulat hampir tertutup depan [ʏ]
- vokal takbulat setengah tertutup depan [e]
- vokal bulat setengah tertutup depan [ø]
- vokal takbulat setengah terbuka depan [ɛ]
- vokal bulat setengah terbuka depan [œ]
- vokal takbulat hampir terbuka depan [æ]
- vokal takbulat terbuka depan [a]
- vokal bulat terbuka depan [ɶ]
Yang tak mempunyai simbol tersendiri
Sedangkan yang lumayan sering dijumpai dalam transkripsi AFI ataupun ada dalam tabel AFI, tapi tak mempunyai simbol tersendiri ialah:
- voka tertonjol tertutup depan [yʷ]
- vokal tertonjol hampir tertutup depan [ʏʷ]
- vokal tertonjol setengah tertutup depan [øʷ]
- vokal takbulat tengah depan [e̞] atau [ɛ̝]
- vokal bulat tengah depan [ø̞] or [œ̝]
- vokal terkempa tengah depan [ø̞ʷ] atau [œ̝ʷ]
- vokal terkempa setengah terbuka depan [œʷ]
Seperti yang ada di atas, pengucapan suatu vokal depan dapat ditunjukkan melalui penambahan tanda baca di atas huruf (diakritik), misalnya ⟨i̞⟩, ⟨e̝⟩ atau ⟨ɪ̟⟩ dapat digunakan untuk vokal takbulat hampir tertutup depan.
Pengaruhnya pada konsonan sebelumnya
Dalam sejarah banyak bahasa, misalnya bahasa Prancis dan Jepang, vokal depan mereka telah mengubah pengucapan beberapa konsonan mereka menjadi konsonan lelangit atau lebih dekat dengannya. Perubahannya bisa saja bersifat alofonik (tidak begitu penting) ataupun fonemik (yaitu pembedaan atau kejelasan pengucapannya dengan konsonan yang mirip sangatlah penting dan dapat mengubah arti suatu kata jika salah diucapkan).
Pelelangitan ini tampak pada beberapa bahasa Eropa dari sistem ejaan huruf mereka, misalnya pengucapan ⟨c⟩ dan ⟨g⟩ pada hampir semua bahasa Roman, pengucapan ⟨k⟩ dan ⟨g⟩ pada bahasa Norwegia, Swedia, Faroe dan Islandia, dan pengucapan ⟨κ⟩, ⟨γ⟩ dan ⟨χ⟩ pada bahasa Yunani Modern. Terkadang, konsonan yang tak dilelangitkan atau bukan lelangit disebut konsonan keras, sedangkan yang dilelangitkan atau lelangit disebut konsonan lembut.
Berikut ini adalah contoh pelelangitan konsonan karena terpengaruhi vokal depan.
Bahasa | Huruf yang diucapkan | Sebelum vokal lain: keras | Sebelum vokal depan: lembut |
---|---|---|---|
Inggris | ⟨C⟩ | call /kɔːl/ | cell /sɛl/ |
⟨G⟩ | gall /ɡɔːl/ | gel /dʒɛl/ | |
Prancis | ⟨C⟩ | Calais [kalɛ] ( simak) | cela [səla] ( simak) |
⟨G⟩ | gare [ɡaʁ] ( simak) | gel [ʒɛl] ( simak) | |
Yunani | ⟨Γ⟩ | γάιδαρος [ˈɣai̯ðaros] ⓘ | γη [ʝi] ⓘ |
⟨Χ⟩ | Χανιά [xaˈɲa] ⓘ | χαίρετε [ˈçerete] ⓘ | |
Italia | ⟨C⟩ | caro [ˈkaːro] ⓘ | città [tʃitˈta] ⓘ |
⟨G⟩ | gatto [ˈɡatto] ⓘ | gente [ˈdʒɛnte] ⓘ | |
⟨SC⟩ | scusa [ˈskuːza] ⓘ | pesce [ˈpeʃʃe] ⓘ | |
Jepang | ⟨S⟩ | sūdoku [sɯꜜːdokɯ] ( simak) | shiitake [ɕiꜜːtake] ( simak)[a] |
⟨T⟩ | atatakai [atatakaꜜi] ( simak) | dotchi [dotꜜtɕi] ( simak)[a] | |
Swedia | ⟨K⟩ | karta [ˈkɑ̂ːʈa] ⓘ | kär [ɕæːr] ⓘ |
⟨G⟩ | god [ɡuːd] ⓘ | göra [ˈjœ̂ːra] ⓘ | |
⟨SK⟩ | skal [skɑːl] ⓘ | skälla [ˈɧɛ̂lːa] ⓘ |
- ^ a b Pelelangitan pada /si/, /ti/ dll. ditunjukkan pada alih aksara Hepburn.
Lihat pula
Rujukan
- ^ Scott Moisik, Ewa Czaykowska-Higgins, & John H. Esling (2012) "The Epilaryngeal Articulator: A New Conceptual Tool for Understanding Lingual-Laryngeal Contrasts"