Kemalisme: Perbedaan antara revisi
Haffizemir (bicara | kontrib) Penambahan bab "Asal usul" dan perubahan pada bab "Fundamental" |
Haffizemir (bicara | kontrib) Penambahan subbab "Republikanisme" dan "Populisme". |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
Terdapat enam prinsip (''ilke'') dari ideologi tersebut: [[Republikanisme]] ({{lang-tr|cumhuriyetçilik}}), [[Populisme]] ({{lang-tr|halkçılık}}), [[Nasionalisme]] ({{lang-tr|milliyetçilik}}), [[Laisisme]] ({{lang-tr|laiklik}}), [[Statisme]] ({{lang-tr|devletçilik}}), dan [[Reformisme]] ({{lang-tr|devrimcilik}}). Secara bersamaan, prinsip tersebut mewakili semacam gagasan [[Jacobinisme]], yang didefinisikan oleh Atatürk sebagai metode yang menggunakan despotisme politik untuk menghancurkan despotisme sosial yang lazim di kalangan penduduk Muslim Turki yang berpikiran tradisional, yang disebabkan, menurutnya, oleh kefanatikan para [[ulama]].<ref>{{Cite web|date=2010-06-15|title=Kemalism - Oxford Islamic Studies Online|url=https://web.archive.org/web/20100615235215/http://www.oxfordislamicstudies.com/print/opr/t236/e0440|website=web.archive.org|access-date=2024-07-09}}</ref> |
Terdapat enam prinsip (''ilke'') dari ideologi tersebut: [[Republikanisme]] ({{lang-tr|cumhuriyetçilik}}), [[Populisme]] ({{lang-tr|halkçılık}}), [[Nasionalisme]] ({{lang-tr|milliyetçilik}}), [[Laisisme]] ({{lang-tr|laiklik}}), [[Statisme]] ({{lang-tr|devletçilik}}), dan [[Reformisme]] ({{lang-tr|devrimcilik}}). Secara bersamaan, prinsip tersebut mewakili semacam gagasan [[Jacobinisme]], yang didefinisikan oleh Atatürk sebagai metode yang menggunakan despotisme politik untuk menghancurkan despotisme sosial yang lazim di kalangan penduduk Muslim Turki yang berpikiran tradisional, yang disebabkan, menurutnya, oleh kefanatikan para [[ulama]].<ref>{{Cite web|date=2010-06-15|title=Kemalism - Oxford Islamic Studies Online|url=https://web.archive.org/web/20100615235215/http://www.oxfordislamicstudies.com/print/opr/t236/e0440|website=web.archive.org|access-date=2024-07-09}}</ref> |
||
=== Republikanisme === |
|||
[[Republikanisme]] ({{lang-tr|cumhuriyetçilik}}) dalam kerangka ideologi Kemalis menggantikan [[monarki]] [[Wangsa Utsmaniyah|Dinasti Ottoman]] dengan [[Rule of law|negara hukum]], [[Teori kedaulatan rakyat|kedaulatan rakyat]], dan [[:en:Civic_virtue|nilai-nilai kewarganegaraan]], termasuk penekanan pada kebebasan bagi warga negara. Republikanisme Kemalis mendefinisikan suatu republik konstitusional, dimana perwakilan rakyat dipilih, dan memerintah menurut aturan konstitusional yang ada yang membatasi kuasa pemerintah atas rakyat. Kepala negara dan pejabat lainnya dipilih melalui pemilihan umum alih-alih mewarisi jabatan mereka, dan keputusan mereka tunduk pada hukum. Dalam mempertahankan perubahan dari Negara Ottoman, Kemalisme menegaskan bahwa semua hukum di Republik Turki haruslah didasari pada kebutuhan aktual di muka Bumi sebagai asas dasar dari kehidupan nasional<ref>Mustafa Kemal sebagai mana dikutip dalam "A World View of Criminal Justice (2005)" by Richard K. Vogler, hlm. 116</ref>. Kemalisme menganjurkan sistem republik sebagai sistem terbaik yang mewakili keinginan rakyat. |
|||
Dari semua jenis [[republik]], republik Kemalis adalah republik yang berlandaskan [[demokrasi perwakilan]], [[Demokrasi liberal|liberal]]<ref>Soyak, Hasan Rıza. ''Atatürk'ten Hatıralar'' (dalam bahasa Turki). hlm. 58.</ref><ref>İlhan, Atilla. ''Hangi Atatürk'' (dalam bahasa Turki). hlm. 111.</ref><ref>Kili, Suna. ''Türk Devrim Tarihi'' (dalam bahasa Turki). hlm. 240</ref>, dan [[Sistem parlementer|parlementer]] dengan parlemen yang dipilih dalam pemilihan umum, [[presiden]] sebagai kepala negara dipilih oleh parlemen dan menjabat dalam periode yang dibatasi, [[perdana menteri]] ditunjuk oleh presiden, dan menteri lain ditunjuk oleh parlemen. Presiden tidak memiliki kekuasaan eksekutif langsung, tetapi memiliki hak veto terbatas, dan hak menyelenggarakan referendum. Urusan sehari-hari pemerintahan dijalankan oleh Kabinet Menteri yang terdiri dari perdana menteri dam menteri lainnya. Terdapat [[Pemisahan kekuasaan|pemisahaan kekuasaan]] antara eksekutif (presiden dan Kabinet), legislatif (Parlemen), dan yudikatif, dimana tidak ada cabang pemerintahan yang memiliki otoritas atas cabang lainnya—meskipun parlemen ditugaskan untuk mengawasi Kabinet, yang dapat dipaksa mundur dengan mosi tidak percaya. |
|||
Republik Kemalis adalah [[negara kesatuan]] dimana tiga [[lembaga negara]] memerintah sebagai satu kesatuan, dengan [[lembaga legislatif]] yang dibentuk secara [[Konstitusi|konstitusional]]. Dalam beberapa hal, [[kekuasaan politik]] [[pemerintah]] didelegasikan ke tingkat yang lebih rendah, kepada majelis terpilih lokal yang diwakili oleh walikota, namun [[pemerintah pusat]] tetap mempertahankan peran utama dalam memerintah. |
|||
=== Populisme === |
|||
[[Populisme]] ({{lang-tr|halkçılık}}) didefinisikan sebagai sebuah revolusi sosial yang bertujuan memindahkan kekuasaan politik pada [[Kewarganegaraan|warga negara]]. Populisme Kemalis tidak hanya bertujuan untuk membentuk kedaulatan rakyat tetapi juga pengalihan transformasi sosio-ekonomi untuk menciptakan negara populis yang sebenarnya. Namun, Kemalisme menolak [[perjuangan kelas]] dan [[kolektivisme]].<ref>''Medeni Bilgiler (Örgün Yayınları)''. Afet İnan. 1930s.hlm. 212.</ref> Populisme Kemalis percaya bahwa [[identitas nasional]] berada di atas segalanya. Populisme Kemalis membayangkan sebuah sosialitas yang menekankan [[kolaborasi kelas]] dan persatuan nasional seperti [[solidarisme]]. Populisme di Turki bertujuan untuk membentuk kekuatan pemersatu yang rasa negara Turki dan kekuatan rakyat yang membawa persatuan baru tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Kili|first=Suna|date=1980|title=Kemalism in Contemporary Turkey|url=https://www.jstor.org/stable/1601123|journal=International Political Science Review / Revue internationale de science politique|volume=1|issue=3|pages=381–404|issn=0192-5121}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 11 Juli 2024 07.15
Bagian dari serial Atatürk |
Mustafa Kemal Atatürk |
---|
Galeri: Gambar, suara, video |
Kemalisme (bahasa Turki: Kemalizm, secara arkais disebut juga Kamâlizm[1]), yang juga dikenal dengan sebutan Atatürkisme (bahasa Turki: Atatürkçülük, Atatürkçü düşünce), adalah ideologi pendirian resmi Republik Turki yang didasarkan pada gagasan dan warisan Mustafa Kemal Atatürk.[2] Ideologi ini disimbolkan dengan atau Enam Anak Panah (bahasa Turki: Altı Ok).
Kemalisme, seperti yang diimplementasikan oleh Mustafa Kemal Atatürk, didefinisikan dengan reformasi pembersihan politik, sosial, budaya dan agama yang dirancang untuk memisahkan negara Turki baru dari pendahulu Utsmaniyah-nya dan menerapkan cara hidup yang di-Westernisasi-kan,[3] termasuk pendirian demokrasi, kesetaraan sipil dan politik untuk wanita, sekularisme, dukungan negara terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan bebas, yang beberapa diantaranya pertama kali diperkenalkan ke Turki pada masa kepresidenan Atatürk dalam reformasi-reformasinya.
Asal usul
Gagasan Mustafa Kemal Atatürk berasal dari para filsuf era Pencerahan, sejarah revolusioner Eropa, dan pengalaman pribadinya sebagai seorang warga negara, tentara, dan revolusioner pada hari-hari terakhir Kesultanan Utsmaniyah.
Beberapa reformasi yang dilakukan untuk mencegah keruntuhan Kesultanan, bermula awalnya dari reformasi Tanzimat pada abad ke-19.[4] Gerakan Ottoman Muda di pertengahan abad mencoba membentuk sebuah ideologi nasionalisme Ottoman, atau Ottomanisme, untuk melawan kebangkitan nasionalisme etnis di Kesultanan dan mengenalkan konsep demokrasi terbatas untuk pertama kalinya sembari mempertahankan pengaruh Islamis. Dengan kemunduran mereka dibawah rezim absloutis Sultan Abdul Hamid II, gerakan Turki Muda melanjutkan warisan mereka di awal abad ke-20. Masa pertumbuhan Atatürk dihabiskan di Salonica era Hamid. Pada saat masih bertugas di Angkatan Darat, ia bergabung dengan Komite Persatuan dan Kemajuan (CUP), yang memperjuangkan konstitusionalisme melawan absolutisme Hamid, dan meninggalkan konsep nasionalisme Ottoman untuk nasionalisme Turki, dengan mengadopsi pandangan politik sekuler (lihat Ittihadisme).
Atatürk tidak berperan penting dalam Revolusi Turki Muda tahun 1908, yang mengembalikan konstitusi, walaupun ia memegang peranan kunci dalam menurunkan Abdul Hamid pada Insiden 31 Maret. Pada Masa Konstitusional Kedua, persaingan antara İsmail Enver dan Ahmad Cemal membuatnya jauh dari kekuasaan: Komite Pusat CUP. Hal ini juga disebabkan ketidaksetujuan Atatürk pada kebijakan radikal para anggota CUP. Namun hal ini memungkinkan dia untuk megamati keberhasilan dan kekurangan CUP dalam menjalankan programnya. Selama Perang Dunia I, karir militernya melesat karena berperan pada Kampanye Gallipoli, dan di akhir perang ia adalah Pasha yang memimpin tiga komando tentara di Front Suriah.
Setelah kekalahan Kesultanan Utsmaniyah -dan pembubaran CUP- di akhir perang, Atatürk memimpin kampanye milter melawan rencana Sekutu memisahkan Anatolia dan Trakia Timur yang dikenali sebagai Perang Kemerdekaan Turki. Konflik ini kemudian menjadi revolusi, dengan pendirian pemerintahan alternatif di Ankara di tahun 1923 yang membubarkan Kesultanan dan memproklamasikan Republik Turki. Dalam masa kepresidenannya selama 15 tahun, banyak reformasi besar-besaran yang dilakukan untuk memajukan agenda sekuler, republik, dan kesatuan bagi Republik Turki.[5] Doktrin Atatürk kemudian ditanamkan dalam Konstitusi sebagai ideologi negara pada tahun 1937.[6]
Prinsip
Atatürk menahan diri untuk tidak bersikap dogmatis dan menggambarkan bahwa ideologinya didasari oleh sains dan logika.[7]
Terdapat enam prinsip (ilke) dari ideologi tersebut: Republikanisme (bahasa Turki: cumhuriyetçilik), Populisme (bahasa Turki: halkçılık), Nasionalisme (bahasa Turki: milliyetçilik), Laisisme (bahasa Turki: laiklik), Statisme (bahasa Turki: devletçilik), dan Reformisme (bahasa Turki: devrimcilik). Secara bersamaan, prinsip tersebut mewakili semacam gagasan Jacobinisme, yang didefinisikan oleh Atatürk sebagai metode yang menggunakan despotisme politik untuk menghancurkan despotisme sosial yang lazim di kalangan penduduk Muslim Turki yang berpikiran tradisional, yang disebabkan, menurutnya, oleh kefanatikan para ulama.[8]
Republikanisme
Republikanisme (bahasa Turki: cumhuriyetçilik) dalam kerangka ideologi Kemalis menggantikan monarki Dinasti Ottoman dengan negara hukum, kedaulatan rakyat, dan nilai-nilai kewarganegaraan, termasuk penekanan pada kebebasan bagi warga negara. Republikanisme Kemalis mendefinisikan suatu republik konstitusional, dimana perwakilan rakyat dipilih, dan memerintah menurut aturan konstitusional yang ada yang membatasi kuasa pemerintah atas rakyat. Kepala negara dan pejabat lainnya dipilih melalui pemilihan umum alih-alih mewarisi jabatan mereka, dan keputusan mereka tunduk pada hukum. Dalam mempertahankan perubahan dari Negara Ottoman, Kemalisme menegaskan bahwa semua hukum di Republik Turki haruslah didasari pada kebutuhan aktual di muka Bumi sebagai asas dasar dari kehidupan nasional[9]. Kemalisme menganjurkan sistem republik sebagai sistem terbaik yang mewakili keinginan rakyat.
Dari semua jenis republik, republik Kemalis adalah republik yang berlandaskan demokrasi perwakilan, liberal[10][11][12], dan parlementer dengan parlemen yang dipilih dalam pemilihan umum, presiden sebagai kepala negara dipilih oleh parlemen dan menjabat dalam periode yang dibatasi, perdana menteri ditunjuk oleh presiden, dan menteri lain ditunjuk oleh parlemen. Presiden tidak memiliki kekuasaan eksekutif langsung, tetapi memiliki hak veto terbatas, dan hak menyelenggarakan referendum. Urusan sehari-hari pemerintahan dijalankan oleh Kabinet Menteri yang terdiri dari perdana menteri dam menteri lainnya. Terdapat pemisahaan kekuasaan antara eksekutif (presiden dan Kabinet), legislatif (Parlemen), dan yudikatif, dimana tidak ada cabang pemerintahan yang memiliki otoritas atas cabang lainnya—meskipun parlemen ditugaskan untuk mengawasi Kabinet, yang dapat dipaksa mundur dengan mosi tidak percaya.
Republik Kemalis adalah negara kesatuan dimana tiga lembaga negara memerintah sebagai satu kesatuan, dengan lembaga legislatif yang dibentuk secara konstitusional. Dalam beberapa hal, kekuasaan politik pemerintah didelegasikan ke tingkat yang lebih rendah, kepada majelis terpilih lokal yang diwakili oleh walikota, namun pemerintah pusat tetap mempertahankan peran utama dalam memerintah.
Populisme
Populisme (bahasa Turki: halkçılık) didefinisikan sebagai sebuah revolusi sosial yang bertujuan memindahkan kekuasaan politik pada warga negara. Populisme Kemalis tidak hanya bertujuan untuk membentuk kedaulatan rakyat tetapi juga pengalihan transformasi sosio-ekonomi untuk menciptakan negara populis yang sebenarnya. Namun, Kemalisme menolak perjuangan kelas dan kolektivisme.[13] Populisme Kemalis percaya bahwa identitas nasional berada di atas segalanya. Populisme Kemalis membayangkan sebuah sosialitas yang menekankan kolaborasi kelas dan persatuan nasional seperti solidarisme. Populisme di Turki bertujuan untuk membentuk kekuatan pemersatu yang rasa negara Turki dan kekuatan rakyat yang membawa persatuan baru tersebut.[14]
Lihat pula
Referensi
- ^ Aykut, Şeref (1936), Türkçe: Kamâlizm (PDF), diakses tanggal 2024-07-09
- ^ Eric J. Zurcher, Turkey: A Modern History. New York, J.B. Tauris & Co ltd. page 181
- ^ Cleveland, William L., and Martin P. Bunton. A History of the Modern Middle East. Boulder: Westview, 2013. Print.
- ^ Cleveland, William L.; Bunton, Martin P. (2009). A History of the Modern Middle East (edisi ke-4). Westview Press. hlm. 82.
- ^ Mango, Andrew (2002). Atatürk: the biography of the founder of modern Turkey (edisi ke-1. publ. in paperback in the United States). New York: Overlook Press. ISBN 978-1-58567-334-6.
- ^ Webster, Donald Everett (1973). The Turkey of Atatürk: social process in the Turkish reformation. [New York: AMS Press. ISBN 978-0-404-56333-2.
- ^ "Ben, manevî miras olarak hiçbir nass-ı katı, hiçbir dogma, hiçbir donmuş ve kalıplaşmış kural bırakmıyorum. Benim manevî mirasım, ilim ve akıldır." İsmet Giritli, Kemalist Devrim ve İdeolojisi, İstanbul, 1980
- ^ "Kemalism - Oxford Islamic Studies Online". web.archive.org. 2010-06-15. Diakses tanggal 2024-07-09.
- ^ Mustafa Kemal sebagai mana dikutip dalam "A World View of Criminal Justice (2005)" by Richard K. Vogler, hlm. 116
- ^ Soyak, Hasan Rıza. Atatürk'ten Hatıralar (dalam bahasa Turki). hlm. 58.
- ^ İlhan, Atilla. Hangi Atatürk (dalam bahasa Turki). hlm. 111.
- ^ Kili, Suna. Türk Devrim Tarihi (dalam bahasa Turki). hlm. 240
- ^ Medeni Bilgiler (Örgün Yayınları). Afet İnan. 1930s.hlm. 212.
- ^ Kili, Suna (1980). "Kemalism in Contemporary Turkey". International Political Science Review / Revue internationale de science politique. 1 (3): 381–404. ISSN 0192-5121.