Lompat ke isi

Intervensi Tiga Negara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Baris 10: Baris 10:


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Perjanjian Shimonoseki]]
* [[Perjanjian Shimonoseki]]
*[[Ernest Satow]]
* [[Ernest Satow]]


{{sejarah-stub}}
{{sejarah-stub}}

Revisi per 13 Februari 2010 08.53

Intervensi Tiga Negara (三国干渉, Sangoku Kanshō) adalah intervensi diplomatik pada tanggal 23 April 1895 yang dilakukan Rusia, Jerman, dan Perancis sehubungan isi Perjanjian Shimonoseki yang ditandatangani Jepang dan Dinasti Qing untuk mengakhiri Perang Sino-Jepang Pertama.

Setelah Perjanjian Shimonoseki ditandatangani antara Jepang dan Cina pada 17 April 1895 untuk mengakhiri Perang Sino-Jepang Pertama (1894-95), tiga negara Eropa(Rusia, Jerman dan Prancis) melakukan intervensi pada 23 April dengan apa yang disebut 'nasihat bersahabat' terhadap Jepang untuk menyerahkan Semenanjung Liaodong (Liaotung) termasuk Lüshunkou (Port Arthur) kepada Cina.

Jepang dengan berat hati menyetujuinya, karena negara itu sudah kelelahan setelah perang itu dan tidak berdaya untuk melawan tanpa bantuan Inggris, tetapi hal ini tidak terjadi. Sebaliknya, Inggris menasihati Jepang untuk menerima 'nasihat' ketiga negara tersebut. (Inggris saat itu merasa tersinggung karena penolakan Jepang untuk menerima mediasi Inggris sebelum perang mulai).

Hampir bersamaan saatnya, Rusia bergerak untuk menduduki seluruh Semenanjung Liaodong dan, khususnya membentengi Port Arthur meskipun Cina, Jepang, maupun Amerika Serikat memprotes keras. Ketiga negara tersebut lebih menyukai Politik Pintu Terbuka di Manchuria.

Jepang merasa dipermalukan oleh Rusia, sehingga kemudian Jepang melakukan pembalasan pada Perang Rusia-Jepang (1904-1905), setelah Jepang memperoleh aliansi Inggris-Jepang pada 1902.

Lihat pula