Lompat ke isi

Kejijikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 188.52.68.200 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bennylin
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Baris 10: Baris 10:
[[Kategori:Emosi]]
[[Kategori:Emosi]]


[[bg:Отвращение]]
[[de:Ekel]]
[[en:Disgust]]
[[en:Disgust]]
[[eo:Naŭzo]]
[[es:Asco]]
[[eu:Higuin]]
[[fr:Dégoût]]
[[io:Repugneso]]
[[it:Disgusto]]
[[ja:嫌悪]]
[[ko:혐오]]
[[lb:Eekel]]
[[pl:Wstręt (emocja)]]
[[pt:Nojo]]
[[ru:Неприятие]]
[[scn:Schifu]]
[[simple:Disgust]]
[[sk:Hnus]]
[[sr:Гађење]]
[[sv:Äckel]]

Revisi per 20 Juli 2011 14.14

Ekspresi jijik seorang perempuan.

Kejijikan adalah suatu emosi yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang dianggap kotor, tak laik-santap, berkuman, atau bersifat negatif lain. Charles Darwin dalam The Expression of the Emotions in Man and Animals menulis bahwa jijik merujuk pada sesuatu yang bersifat memberontak. Rasa jijik terutama dialami dalam kaitan dengan indera pengecapan (persepsi maupun bayangan) dan selanjutnya dengan apapun yang menyebabkan perasaan yang sama dari indera penciuman, peraba, atau penglihatan. Jijik adalah salah satu dari emosi dasar dalam teori emosi Robert Plutchik. Rasa ini menimbulkan suatu ekspresi wajah khas, satu di antara enam ekspresi wajah universal untuk emosi menurut Paul Ekman. Berbeda dengan ketakutan, kemarahan, atau kesedihan, rasa jijik dikaitkan dengan menurunnya denyut jantung [1].

Catatan kaki

  1. ^ Rozin P, Haidt J, & McCauley C.R. (2000) Disgust In M. Lewis & J.M. Haviland-Jones (Eds) Handbook of Emotions, 2nd Edition (pp637- 653). New York: Guildford Press