Lompat ke isi

R. Hartono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
|successor = [[Syarwan Hamid]]
|successor = [[Syarwan Hamid]]
|office2 = Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Menteri Komunikasi dan Informatika
|office2 = Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Menteri Komunikasi dan Informatika
|order2 = 22
|order2 = 23
|term_start2 = [[17 Maret]] [[1997]]
|term_start2 = [[17 Maret]] [[1997]]
|term_end2 = [[16 Maret]] [[1998]]
|term_end2 = [[16 Maret]] [[1998]]

Revisi per 10 Maret 2010 03.59

R. Hartono
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 21
Masa jabatan
16 Maret 1998 – 23 Mei 1998
PresidenSoeharto
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia 23
Masa jabatan
17 Maret 1997 – 16 Maret 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Harmoko
Pengganti
Alwi Dahlan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir1941
Indonesia Pamekasan, Madura, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Purn) R. Hartono (lahir di Pamekasan, Madura, pada tahun 1941) adalah seorang purnawirawan Jenderal dari corps Kavaleri yang bersama-sama Tutut membentuk partai politik bernama Partai Karya Peduli Bangsa.

Yang bersangkutan memperoleh pangkat tertinggi di TNI Angkatan Darat yaitu jenderal bintang empat dengan Jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Beliau merupakan satu-satunya perwira tinggi dari corps Kavaleri yang mendapatkan pangkat jenderal penuh (bintang empat). Karirnya di corps BARET HITAM sebagai Danton hingga Wadanpussenkav. Juga pernah bertugas sebagai Dandim di Jatim, Pangdam V/Brawijaya, hingga Kassospol ABRI. Ucapan yang terkenal dari R. Hartono sewaktu pemilihan umum pada tahun 2004 adalah "bersedia menjadi antek Soeharto".

Nama R. Hartono bersama Tutut disebut-sebut oleh harian Inggris The Guardian sebagai salah seorang pejabat militer Indonesia yang menerima uang pelicin sebesar Rp. 281 miliar untuk pembelian 100 Tank Scorpion pada kurun waktu 1992–1994 yang lalu.

Nama yang bersangkutan belum lama kembali mencuat sehubungan dengan isu pernah menikahnya Presiden SBY sebelum memasuki AKABRI.Sebelumnya yang bersangkutan juga pernah berkonflik dengan seorang mantan jenderal akibat tidak terima anaknya disebut mati karena narkoba .


Didahului oleh:
[[]]
Pangdam V Brawijaya
1993-1995
Diteruskan oleh:
Imam Utomo
Didahului oleh:
Wismoyo Arismunandar
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1995-1997
Diteruskan oleh:
Wiranto
Didahului oleh:
Yogie S. Memet
Menteri Dalam Negeri
1998
Diteruskan oleh:
Syarwan Hamid
Didahului oleh:
Harmoko
Menteri Penerangan
1997 - 1998
Diteruskan oleh:
Muhammad Alwi Dahlan