Lompat ke isi

Kerajaan Kadiri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xyz or die (bicara | kontrib)
Xyz or die (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Gambar:Locator kadiri.png|thumb|right|300px|Letak pusat kerajaan Kadiri]]
[[Gambar:Locator kadiri.png|thumb|right|300px|Letak pusat kerajaan Kediri]]
:''Artikel ini membahas tentang Kerajaan Kadiri (Sejarah Nusantara). Lihat pula [[Kota Kediri]] dan [[Kabupaten Kediri]]. Untuk kegunaan lain, lihat [[Kediri|Kediri (disambiguasi)]].''
:''Artikel ini membahas tentang Kerajaan Kediri (Sejarah Nusantara). Lihat pula [[Kota Kediri]] dan [[Kabupaten Kediri]]. Untuk kegunaan lain, lihat [[Kediri|Kediri (disambiguasi)]].''


'''Kadiri''', adalah salah satu dari dua kerajaan pecahan [[Kerajaan Kahuripan|Kahuripan]] pada tahun [[1049]] (satu lainnya adalah [[Kerajaan Janggala|Janggala]]), yang dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya. Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan untuk menghindari perselisihan dua puteranya, dan ia sendiri turun tahta menjadi pertapa. Wilayah Kerajaan Kadiri adalah bagian selatan Kerajaan Kahuripan.
'''Kediri''', adalah salah satu dari dua kerajaan pecahan [[Kerajaan Kahuripan|Kahuripan]] pada tahun [[1049]] (satu lainnya adalah [[Kerajaan Janggala|Janggala]]), yang dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya. Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan untuk menghindari perselisihan dua puteranya, dan ia sendiri turun tahta menjadi pertapa. Wilayah Kerajaan Kediri adalah bagian selatan Kerajaan Kahuripan.


Tak banyak yang diketahui peristiwa di masa-masa awal Kerajaan Kadiri. Raja [[Kameswara]] ([[1116]]-[[1136]]) menikah dengan [[Dewi Kirana]], puteri Kerajaan Janggala. Dengan demikian, berakhirlah Janggala kembali dipersatukan dengan Kadiri. Kadiri menjadi kerajaan yang cukup kuat di Jawa. Pada masa ini, ditulis kitab ''[[Kakawin Smaradahana]]'', yang dikenal dalam kesusastraan Jawa dengan ''cerita Panji''.
Tak banyak yang diketahui peristiwa di masa-masa awal Kerajaan Kediri. Raja [[Kameswara]] ([[1116]]-[[1136]]) menikah dengan [[Dewi Kirana]], puteri Kerajaan Janggala. Dengan demikian, berakhirlah Janggala kembali dipersatukan dengan Kediri. Kediri menjadi kerajaan yang cukup kuat di Jawa. Pada masa ini, ditulis kitab ''[[Kakawin Smaradahana]]'', yang dikenal dalam kesusastraan Jawa dengan ''cerita Panji''.


Raja terkenal Kadiri adalah [[Jayabaya]] ([[1135]]-[[1159]]). Jayabaya di kemudian hari dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan. Pada masa kekuasaannya, Kadiri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, [[Ternate]] menjadi kerajaan subordinat di bawah Kadiri. Waktu itu Kadiri memiliki armada laut yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal karena telah memerintahan penggubahan ''[[Kakawin Bharatayuddha]]''.
Raja terkenal Kediri adalah [[Jayabaya]] ([[1135]]-[[1159]]). Jayabaya di kemudian hari dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan. Pada masa kekuasaannya, Kediri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, [[Ternate]] menjadi kerajaan subordinat di bawah Kediri. Waktu itu Kediri memiliki armada laut yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal karena telah memerintahan penggubahan ''[[Kakawin Bharatayuddha]]''.


Raja terakhir Kadiri adalah [[Kertajaya]], ([[1185]]-[[1222]]). Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat untuk menyembahnya. Ini ditentang oleh para Brahmana. Sementara itu, di Tumapel (wilayah bawahan Kadiri di daerah Malang) terjadi gejolak politik: Ken Arok membunuh penguasa Tumapel [[Tunggul Ametung]] dan mendirikan Kerajaan Singhasari. Ken Arok kemudian memanfaatkan situasi politik di Kadiri, ia beraliansi dengan Brahmana, dan lalu menghancurkan Kadiri. Dengan meninggalnya Kertajaya, Kadiri menjadi wilayah [[Kerajaan Singhasari]].
Raja terakhir Kediri adalah [[Kertajaya]], ([[1185]]-[[1222]]). Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat untuk menyembahnya. Ini ditentang oleh para Brahmana. Sementara itu, di Tumapel (wilayah bawahan Kediri di daerah Malang) terjadi gejolak politik: Ken Arok membunuh penguasa Tumapel [[Tunggul Ametung]] dan mendirikan Kerajaan Singhasari. Ken Arok kemudian memanfaatkan situasi politik di Kediri, ia beraliansi dengan Brahmana, dan lalu menghancurkan Kediri. Dengan meninggalnya Kertajaya, Kediri menjadi wilayah [[Kerajaan Singhasari]].


==Lihat pula==
==Lihat pula==
* [[Kerajaan Singhasari]]
* [[Kerajaan Singhasari]]


[[Kategori: Kerajaan Kadiri]]
[[Kategori: Kerajaan Kediri]]
[[Kategori: Sejarah Nusantara]]
[[Kategori: Sejarah Nusantara]]

Revisi per 23 Juli 2006 06.09

Berkas:Locator kadiri.png
Letak pusat kerajaan Kediri
Artikel ini membahas tentang Kerajaan Kediri (Sejarah Nusantara). Lihat pula Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Untuk kegunaan lain, lihat Kediri (disambiguasi).

Kediri, adalah salah satu dari dua kerajaan pecahan Kahuripan pada tahun 1049 (satu lainnya adalah Janggala), yang dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya. Airlangga membagi Kahuripan menjadi dua kerajaan untuk menghindari perselisihan dua puteranya, dan ia sendiri turun tahta menjadi pertapa. Wilayah Kerajaan Kediri adalah bagian selatan Kerajaan Kahuripan.

Tak banyak yang diketahui peristiwa di masa-masa awal Kerajaan Kediri. Raja Kameswara (1116-1136) menikah dengan Dewi Kirana, puteri Kerajaan Janggala. Dengan demikian, berakhirlah Janggala kembali dipersatukan dengan Kediri. Kediri menjadi kerajaan yang cukup kuat di Jawa. Pada masa ini, ditulis kitab Kakawin Smaradahana, yang dikenal dalam kesusastraan Jawa dengan cerita Panji.

Raja terkenal Kediri adalah Jayabaya (1135-1159). Jayabaya di kemudian hari dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan. Pada masa kekuasaannya, Kediri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah Kediri. Waktu itu Kediri memiliki armada laut yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal karena telah memerintahan penggubahan Kakawin Bharatayuddha.

Raja terakhir Kediri adalah Kertajaya, (1185-1222). Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat untuk menyembahnya. Ini ditentang oleh para Brahmana. Sementara itu, di Tumapel (wilayah bawahan Kediri di daerah Malang) terjadi gejolak politik: Ken Arok membunuh penguasa Tumapel Tunggul Ametung dan mendirikan Kerajaan Singhasari. Ken Arok kemudian memanfaatkan situasi politik di Kediri, ia beraliansi dengan Brahmana, dan lalu menghancurkan Kediri. Dengan meninggalnya Kertajaya, Kediri menjadi wilayah Kerajaan Singhasari.

Lihat pula