Lompat ke isi

Beluntas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
29Devi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
29Devi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:




'''Beluntas''' merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut.{{fact}} Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 [[meter]] apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan<ref name=" Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB"> Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB: "Tanaman Pekarangan", halaman 67-68. Jakarta. Balai Pustaka. 1979 </ref>. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 [[meter]] dari permukaan laut.{{fact}} Tumbuhan ini memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan.{{fact}} Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua<ref name="Mursito, B"> Mursito, B: "Ramuan Tradisional untuk Penyakti Malaria", halaman 39-40. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002</ref>.
'''Beluntas''' merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut.{{fact}} Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 [[meter]] apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan<ref name=" Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB"> Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB: "Tanaman Pekarangan", halaman 67-68. Jakarta. Balai Pustaka. 1979 </ref>. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 [[meter]] dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua<ref name="Mursito, B"> Mursito, B: "Ramuan Tradisional untuk Penyakti Malaria", halaman 39-40. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002</ref>.
Nama daerah: '''beluntas''' (Melayu), '''baluntas''', '''baruntas''' (Sunda), '''luntas''' (Jawa), '''baluntas''' (Madura), '''lamutasa''' (Makasar), '''lenabou''' (Timor).{{fact}} Nama asing untuk tanaman beluntas adalah '''Luan Yi''' (Cina), '''Phatpai''' (Vietnam), dan '''Marsh fleabane''' (Inggris) <ref name="Dalimartha">Dalimartha, S: "Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar", halaman 5. Puspa Swara, 2005</ref>. Sedangkan nama simplisianya adalah ''Plucheacea folium'' (daun), ''Plucheacea radix'' (akar)<ref> Beluntas (''Pluchea indica'' (L) Less): http://www.scribd.com/doc/4907979/beluntas?secret_password=&autodown=pdf. Diakses tanggal 1 April 2010</ref>.

Nama daerah: '''beluntas''' (Melayu), '''baluntas''', '''baruntas''' (Sunda), '''luntas''' (Jawa), '''baluntas''' (Madura), '''lamutasa''' (Makasar), '''lenabou''' (Timor).{{fact}} Nama asing untuk tanaman beluntas adalah '''Luan Yi''' (Cina), '''Phatpai''' (Vietnam), dan '''Marsh fleabane''' (Inggris).{{fact}} Sedangkan nama simplisianya adalah ''Plucheacea folium'' (daun), ''Plucheacea radix'' (akar)<ref> Beluntas (''Pluchea indica'' (L) Less): http://www.scribd.com/doc/4907979/beluntas?secret_password=&autodown=pdf. Diakses tanggal 1 April 2010</ref>.




== Ciri Morfologi ==
== Ciri Morfologi ==
Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip.{{fact}} Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang. Bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu.{{fact}} Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih<ref name="Beluntas">Beluntas: http://agribisnis.deptan.go.id/web/diperta-ntb/data_base/beluntas.pdf. Diakses tanggal 1 April 2010. </ref>.
Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip<ref name="Dalimartha"/>. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu<ref name=" Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB"/>. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih<ref name="Beluntas">Beluntas: http://agribisnis.deptan.go.id/web/diperta-ntb/data_base/beluntas.pdf. Diakses tanggal 1 April 2010. </ref>.




== Sifat dan Khasiat ==
== Sifat dan Khasiat ==
Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, [[minyak atsiri]], [[kalsium]], flafonoida, magnesium, dan fosfor.{{fact}} Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin.{{fact}} Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir.{{fact}} Daun berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, meredakan demam, dan menyegarkan.{{fact}} Akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk<ref name="Dalimartha">Dalimartha, S: "Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar", halaman 5. Puspa Swara, 2005</ref>.
Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, [[minyak atsiri]], [[kalsium]], flafonoida, magnesium, dan fosfor<ref name="Dalimartha"/>. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin<ref name="Adi, LT"> Adi, LT: "Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik". AgroMedia Pustaka. Jakarta. 2006</ref>. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir, berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, meredakan demam, dan menyegarkan, sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk<ref name="Dalimartha"/>.

Selain itu, beluntas juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan, bau mulut, kurang nafsu makan, gangguan pencernaan pada anak, nyeri tulang sakit pinggang, demam, dan keputihan.{{fact}} Umumnya masyarakat mengkonsumsi beluntas sebagai lalapan.{{fact}} Kadar [[minyak atsiri]] daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri ''Staphylococcus aureus'', sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri ''Escherechia coli'' <ref name="Beluntas"/>.
Selain itu, beluntas juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan, bau mulut, kurang nafsu makan, gangguan pencernaan pada anak, nyeri tulang sakit pinggang, demam, dan keputihan.{{fact}} Umumnya masyarakat mengkonsumsi beluntas sebagai lalapan.{{fact}} Kadar [[minyak atsiri]] daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri ''Staphylococcus aureus'', sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri ''Escherechia coli'' <ref name="Beluntas"/>.



Revisi per 27 April 2010 23.07

Beluntas
Daun beluntas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. indica
Nama binomial
Pluchea indica


Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut.[butuh rujukan] Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan[1]. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua[2]. Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor).[butuh rujukan] Nama asing untuk tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane (Inggris) [3]. Sedangkan nama simplisianya adalah Plucheacea folium (daun), Plucheacea radix (akar)[4].


Ciri Morfologi

Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip[3]. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu[1]. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih[5].


Sifat dan Khasiat

Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium, flafonoida, magnesium, dan fosfor[3]. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin[6]. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir, berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, meredakan demam, dan menyegarkan, sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk[3].

Selain itu, beluntas juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan, bau mulut, kurang nafsu makan, gangguan pencernaan pada anak, nyeri tulang sakit pinggang, demam, dan keputihan.[butuh rujukan] Umumnya masyarakat mengkonsumsi beluntas sebagai lalapan.[butuh rujukan] Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli [5].


Referensi

  1. ^ a b Sastrapradja, S., Naiola, BP, Rasmadi, ER, Roemantyo, Soepardjono, EK, Waluyo, EB: "Tanaman Pekarangan", halaman 67-68. Jakarta. Balai Pustaka. 1979
  2. ^ Mursito, B: "Ramuan Tradisional untuk Penyakti Malaria", halaman 39-40. Penebar Swadaya. Jakarta. 2002
  3. ^ a b c d Dalimartha, S: "Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar", halaman 5. Puspa Swara, 2005
  4. ^ Beluntas (Pluchea indica (L) Less): http://www.scribd.com/doc/4907979/beluntas?secret_password=&autodown=pdf. Diakses tanggal 1 April 2010
  5. ^ a b Beluntas: http://agribisnis.deptan.go.id/web/diperta-ntb/data_base/beluntas.pdf. Diakses tanggal 1 April 2010.
  6. ^ Adi, LT: "Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik". AgroMedia Pustaka. Jakarta. 2006