Lompat ke isi

Kebebasan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
42Fachtur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 3134538 oleh 42Fachtur (Bicara)
Baris 1: Baris 1:
'''Kebebasan''' secara umum dimasukan dalam [[konsep]] dari [[filosofi politik]] dan mengenali kondisi dimana [[individu]] memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan [[kebebasan keinginan|keinginannya]].
Kebebasan adalah kemampuan untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan ketika Anda ingin melakukannya, pergi ke mana pun Anda ingin pergi ketika Anda ingin ke sana.<ref name="The Compassionate">Brian Klemmer, "The Compassionate Samurai", Pustaka Alvabet, 9791997403, 9789791997409.</ref>
Yang terpenting, kebebasan adalah kemampuan untuk menjadi apa yang Anda inginkan ketika Anda menginginkannya.<ref name="The Compassionate"></ref>
Ketika kita membicarakan kebebasan maka pada dasarnya kebebasan tidak pernah dibicarakan terpisah dari tanggungjawab.<ref name="Cendekiawan dan">Daniel Dhakidae, Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru, Gramedia Pustaka Utama, 2003, 9792203095, 9789792203097.</ref>
Tanggungjawab adalah garis batas kebebasan dan yang sebaliknya tidak kurang benarnya yakni kebebasan adalah garis batas tanggungjawab.<ref name="Cendekiawan dan"></ref>
Hubungan antarmanusia, pribadi maupun sosial, disemua bidang kehidupan melibatkan persoalan kebebasan, yaitu seberapa jauh seseorang dapat menentukkan masa depannya sendiri dan bertindak sesuai yang ia kehendaki, tanpa pengekangan oleh yang lain.<ref>St Sularto, "Masyarakat warga dan pergulatan demokrasi: menyambut 70 tahun Jakob Oetama", Penerbit Buku Kompas, 2001, 9797090035, 9789797090036.</ref>


[[Individualisme|Individualis]] dan konsepsi [[Liberalisme|liberal]] dari kebebasan berhubungan dengan kebebasan dari individual dari luar keinginan; sebuah prespektif [[sosialisme|sosialis]], di sisi lain, mempertimbangkan kebebasan sebagai distribusi setara dari kekuasaan, berpendapat kalau kebebasan tanpa kesamaan jumlah ke [[dominasi]] dari yang [[kekuasaan (sosiologi)|paling berkuasa]].


[[John Stuart Mill]], dalam karyanya, ''[[On Liberty]]'', merupakan pertama yang menyadari perbedaan antara kebebasan sebagai kebebasan bertindak dan kebebasan sebagai absennya [[koersi]]. Dalam bukunya, ''[[Two Concepts of Liberty]]'', [[Isaiah Berlin]] secara resmi merangka perbedaan antara dua prespektif ini sebagai perbedaan antara dua konsep kebebasan yang berlawanan: [[kebebasan positif]] dan [[kebebasan negatif]]. Penggunaan lain kemudian sebuah kondisi negatif di mana individu dilindunggi dari [[tirani]] dan [[arbrituari]] yang dilakukan oleh [[otoritas]], sementara yang sebelumnya memasukan hak untuk memakai [[hak sipil]], seperti pembuatan kantor.


Mill menawarkan penelusuran dalam pernyataan dari ''tirani lembek'' dan ''kebebasan mutual'' dengan ''[[prinsip gangguan]]''.<ref>John Stuart Mill, ''On Liberty and Utilitarianism'', (New York: Bantam Books, 1993), 12-16.</ref> Keseluruhan, penting untuk memahami konsep ini ketika mendiskusikan kebebasan karena semuanya mewakili bagian kecil dari teka-teki besar yang dikenal dengan [[Kebebasan (filosofi)]]. Dalam pengertian filosofis, [[moralitas]] harus berada di atas [[tirani]] dalam semua bentuk [[pemerintahan]] yang sah. Jika tidak, orang akan dibiarkan berada dalam [[sistem]] sosietal yang diakari oleh [[keterbelakangan]], [[ketidakteraturan]], dan [[regresi]].
== Referensi ==


== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{stub}}

[[Kategori:Paham]]
[[Kategori:Liberalisme]]

Revisi per 28 April 2010 05.58

Kebebasan secara umum dimasukan dalam konsep dari filosofi politik dan mengenali kondisi dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.

Individualis dan konsepsi liberal dari kebebasan berhubungan dengan kebebasan dari individual dari luar keinginan; sebuah prespektif sosialis, di sisi lain, mempertimbangkan kebebasan sebagai distribusi setara dari kekuasaan, berpendapat kalau kebebasan tanpa kesamaan jumlah ke dominasi dari yang paling berkuasa.

John Stuart Mill, dalam karyanya, On Liberty, merupakan pertama yang menyadari perbedaan antara kebebasan sebagai kebebasan bertindak dan kebebasan sebagai absennya koersi. Dalam bukunya, Two Concepts of Liberty, Isaiah Berlin secara resmi merangka perbedaan antara dua prespektif ini sebagai perbedaan antara dua konsep kebebasan yang berlawanan: kebebasan positif dan kebebasan negatif. Penggunaan lain kemudian sebuah kondisi negatif di mana individu dilindunggi dari tirani dan arbrituari yang dilakukan oleh otoritas, sementara yang sebelumnya memasukan hak untuk memakai hak sipil, seperti pembuatan kantor.

Mill menawarkan penelusuran dalam pernyataan dari tirani lembek dan kebebasan mutual dengan prinsip gangguan.[1] Keseluruhan, penting untuk memahami konsep ini ketika mendiskusikan kebebasan karena semuanya mewakili bagian kecil dari teka-teki besar yang dikenal dengan Kebebasan (filosofi). Dalam pengertian filosofis, moralitas harus berada di atas tirani dalam semua bentuk pemerintahan yang sah. Jika tidak, orang akan dibiarkan berada dalam sistem sosietal yang diakari oleh keterbelakangan, ketidakteraturan, dan regresi.

Referensi

  1. ^ John Stuart Mill, On Liberty and Utilitarianism, (New York: Bantam Books, 1993), 12-16.