Lompat ke isi

Dubu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 58: Baris 58:


== Chodang Dubu ==
== Chodang Dubu ==
Salah satu tempat pembuatan [[tahu]] tradisional di Korea yang paling terkenal adalah [[Desa Chodang]] di Provinsi [[Gangwon (Korea Selatan)|Gangwon]]. Karakteristik tahu Chodang (''Chodang dubu'') adalah teksturnya yang lembut karena diproses dari air laut yang asin. Di Chodang, orang menyuling air laut setiap pagi untuk mengukus tahu.<ref name="Dubu Jeongol"/> Sari tahu dituangkan kedalam cetakan persegi dan belum jadi dinamakan sundubu atau tahu yang belum terbentuk.<ref name="Dubu Jeongol"/>
Salah satu tempat pembuatan [[tahu]] tradisional di Korea yang paling terkenal adalah [[Desa Chodang]] di Provinsi [[Gangwon (Korea Selatan)|Gangwon]].<ref name="Dubu Jeongol"/> Karakteristik tahu Chodang (''Chodang dubu'') adalah teksturnya yang lembut karena diproses dari air laut yang asin.<ref name="Dubu Jeongol"/> Di Chodang, orang menyuling air laut setiap pagi untuk mengukus tahu.<ref name="Dubu Jeongol"/> Sari tahu dituangkan kedalam cetakan persegi dan belum jadi dinamakan sundubu atau tahu yang belum terbentuk.<ref name="Dubu Jeongol"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 Mei 2010 05.43

Masakan sundubu jjigae.

Dubu atau tahu Korea adalah jenis tahu yang diproduksi di Korea. Dubu yang sejarahnya diperkenalkan dari Cina telah menjadi bagian kuliner masyarakat Korea.[1] Orang Korea memanfaatkan Dubu untuk membuat berbagai jenis masakan.

Sejarah

Referensi awal mengenai dubu dapat ditemukan dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek (bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti Goryeo (938-1392). [2] Dalam satu puisinya, Yi Saek menuliskan tentang kelezatan dubu yang baru saja dibuat.[2]

Referensi lain menuliskan tentang cara memasak dubu dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569-1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menuliskan dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang dijual pedagang di luar Gerbang Changui.[2] Sebuah catatan di Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) menyebutkan bahwa seorang Kaisar Ming memuji bahwa wanita Korea sangat terampil memasak masakan yang mewah dan juga menganggap tahu Korea sangat lezat.[2]

Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Goryeo di abad ke-11 dan 12 dan dari Korea kemudian diperkenalkan ke Jepang.[3][1] Sejak lama orang Korea telah mengembangkan keterampilan memproses kedelai dalam beragam cara.[2] Selain dubu, mereka juga memproduksi bermacam-macam jenis masakan dari kedelai yang difermentasikan seperti ganjang (kecap asin) dan doenjang (pasta kacang kedelai).[2] Karakteristik tahu Korea adalah teksturnya yang tidak terasa keras atau lembut, di antara tahu Cina atau Jepang.[1] Orang Jepang memperkenalkan lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas Korea (1910-1945).[1]

Masakan dengan Dubu

Dubu Kimchi
  • Tahu sutera (sundubu): adalah tahu lembut yang tidak diproses layaknya tahu biasa sehingga disebut juga tahu air atau tahu mentah. Sundubu yang paling terkenal adalah sundubu dari Desa Chodang yang dinamakan Chodang Dubu , diproses dengan menggunakan air laut sehingga menjadi lembut dan berwarna terang. Orang Korea senang menyantap sundubu hanya dengan saus kecap dan bumbu-bumbu pedas sambil minum makgeolli.[2]
  • Dubu jorim, tahu goreng yang disajikan dengan saus jorim yang terbuat dari campuran bumbu-bumbu.[4]

Chodang Dubu

Salah satu tempat pembuatan tahu tradisional di Korea yang paling terkenal adalah Desa Chodang di Provinsi Gangwon.[2] Karakteristik tahu Chodang (Chodang dubu) adalah teksturnya yang lembut karena diproses dari air laut yang asin.[2] Di Chodang, orang menyuling air laut setiap pagi untuk mengukus tahu.[2] Sari tahu dituangkan kedalam cetakan persegi dan belum jadi dinamakan sundubu atau tahu yang belum terbentuk.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d (Inggris)OF TOFU IN SOUTH AND SOUTHEAST ASIA, soyinfocenter. Diakses pada 1 Mei 2010.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l Chun Hui-jung (2006). "Dubu-Jeongol ― Traditional Dish of Dubu (Tofu) and Vegetables" (PDF). Koreana. 1 (dalam bahasa Inggris). 20: 77–79. Diakses tanggal 26 April 2010. 
  3. ^ (Inggris)Hand-made Tofu, gwangju. Diakses pada 1 Mei 2010.
  4. ^ (Inggris)Dubu Jorim,mykoreandiet. Diakses pada 26 April 2010.
  5. ^ (Inggris)Spicy Korean Soft Tofu Stew (Soondubuchigae), koreanfood. Diakses pada 1 Mei 2010.

Pranala luar