Lompat ke isi

Kaponan, Mlarak, Ponorogo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k rapikan sedikit
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9: Baris 9:
Desa kaponan memiliki lembaga pendidikan 2 SD dan 2 TK serta beberapa madrasah sore serta TPQ yang bertempat di masjid-masjid setempat.
Desa kaponan memiliki lembaga pendidikan 2 SD dan 2 TK serta beberapa madrasah sore serta TPQ yang bertempat di masjid-masjid setempat.


Saking terkenalnya dengan tembakaunya yang khas para petani pun menolah kerja sama dengan PT sampoerna sampai-sampai Lawupos.net pun pernah menulis tentang Desa kaponan begini :Potensi tanah Desa Kaponan Mlarak Ponorogo yang sangat bagus untuk ditanami tembakau. Tapi, para petani setempat malah tertutup untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan rokok yang ingin berinvestasi.

Terbukti, ketika PT Sampoerna Tbk Surabaya menawarkan kerja sama dan menjadi mitra, para petani tembakau Kaponan menolaknya, Alasannya, pihak perusahaan menyuruh untuk mengganti tanaman jenis tembakau yang lainnya, yaitu jenis PIR. Sementara petani di desa tersebut bisa menaman tembakau jenis sompo rejeb.
Saikan 51, warga RT03 /RW01 warga Kaponan jujur khawatir kalau jenis tembakau yang ditanam diganti, justru akan kesulitan mencari pasaranya. “Kalau saya disuruh ganti jenis lain saya takut pasaran tembakau Kaponan malah rusak. Selain itu, apabila bekerja sama dengan PT Sampoerna, saya takut harga tidak stabil karena diatur atau dipermainkan oleh pabrik,” terangnya kepada lawupos.net, Senin (19/10).
Petani Kaponan lebih memilih untuk meneruskan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun. Menanama tembakau lokal, jenis sompo rejeb. Selain rasanya yang khas, jenis tembakau yang satu ini sangat diminati para penikmat rokok. Utamanya para penganut tingwe (lintingan dewe) yang tersebar di Ponorogo dan sekitarnya, Bahkan di luar jawa.
{{kelurahan-stub}}
{{kelurahan-stub}}

Revisi per 4 Mei 2010 14.08

Desa Kaponan adalah desa yang berada di Kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah desa yang terkenal sebagai penghasil tembakau dengan kualitas unggul. Dengan Penduduk yang ramah, pemuda yang kompak, dan lingkungan yang masih cukup asri.

Hasil komoditas pertanian terbesar tentu saja adalah padi, hasil pertanian yang lain adalah, kedelai, jagung, kacang, lombok, dan yang paling terkenal adalah mbako kaponan yang terkenal kualitasnya.

Desa ini memiliki beberapa dukuh yaitu Krajan, Njeblog, Sendang, Puthuk Mojo, Prayungan, Kampung Baru, dan Ngledok. Berbatasan langsung sebelah selatan adalah dengan desa Nglumpang, sebelah barat dengan Desa Kepuh Rubuh dan Desa Bajang, Sebelah timur dengan Desa Suren, dan sebelah utara dengan Desa Jarak Siman.

Desa Kaponan memiliki klub bola voli profesional yang terkenal dengan nama BOCKA bermarkas di lapangan bola voli Kaponan.

Desa kaponan memiliki lembaga pendidikan 2 SD dan 2 TK serta beberapa madrasah sore serta TPQ yang bertempat di masjid-masjid setempat.

Saking terkenalnya dengan tembakaunya yang khas para petani pun menolah kerja sama dengan PT sampoerna sampai-sampai Lawupos.net pun pernah menulis tentang Desa kaponan begini :Potensi tanah Desa Kaponan Mlarak Ponorogo yang sangat bagus untuk ditanami tembakau. Tapi, para petani setempat malah tertutup untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan rokok yang ingin berinvestasi.

Terbukti, ketika PT Sampoerna Tbk Surabaya menawarkan kerja sama dan menjadi mitra, para petani tembakau Kaponan menolaknya, Alasannya, pihak perusahaan menyuruh untuk mengganti tanaman jenis tembakau yang lainnya, yaitu jenis PIR. Sementara petani di desa tersebut bisa menaman tembakau jenis sompo rejeb. Saikan 51, warga RT03 /RW01 warga Kaponan jujur khawatir kalau jenis tembakau yang ditanam diganti, justru akan kesulitan mencari pasaranya. “Kalau saya disuruh ganti jenis lain saya takut pasaran tembakau Kaponan malah rusak. Selain itu, apabila bekerja sama dengan PT Sampoerna, saya takut harga tidak stabil karena diatur atau dipermainkan oleh pabrik,” terangnya kepada lawupos.net, Senin (19/10). Petani Kaponan lebih memilih untuk meneruskan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun. Menanama tembakau lokal, jenis sompo rejeb. Selain rasanya yang khas, jenis tembakau yang satu ini sangat diminati para penikmat rokok. Utamanya para penganut tingwe (lintingan dewe) yang tersebar di Ponorogo dan sekitarnya, Bahkan di luar jawa.