Jati belanda: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k WikiCleaner 0.99 - ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung! |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
== Nama Lain == |
== Nama Lain == |
||
Jati belanda atau ''Guazuma ulmifolia'' Lamk. mempunya [[sinonim]] nama [[latin]] ''Guazuma tamentosa Kunth''.<ref name=Jati/> Di [[Jawa]], tanaman ini disebut jati londa atau jatos landi.<ref name=Heyne> Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Rebpublik Indonesia </ref> |
Jati belanda atau ''Guazuma ulmifolia'' Lamk. mempunya [[sinonim]] nama [[Bahasa Latin|latin]] ''Guazuma tamentosa Kunth''.<ref name=Jati/> Di [[Jawa]], tanaman ini disebut jati londa atau jatos landi.<ref name=Heyne> Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Rebpublik Indonesia </ref> |
||
== Kegunaan == |
== Kegunaan == |
Revisi per 8 Oktober 2010 06.38
Jati Belanda | |
---|---|
Guazuma ulmifolia | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Guazuma
|
Jati Belanda atau Guazuma ulmifolia merupakan salah satu tanaman suku Sterculiaceae dan dikenal sebagai salah satu tanaman obat. [1] Daun jati belanda sudah umum terdapat dalam jamu pelangsing tubuh dan biasanya dibuat dalam bentuk teh.[1]
Nama Lain
Jati belanda atau Guazuma ulmifolia Lamk. mempunya sinonim nama latin Guazuma tamentosa Kunth.[1] Di Jawa, tanaman ini disebut jati londa atau jatos landi.[2]
Kegunaan
Secara tradisonal, daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan menurunkan kadar lemak tubuh.[3] Bijinya dapat digunakan sebagai obat sakit perut dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk.[1] Selain itu, dekok kulit batang dapat digunakan sebagai obat malaria, diare dan sifilis. Jati belanda juga dapat digunakan untuk mengobati influenza (flu), pilek, disentri, luka dan patah tulang. [4] Ekstrak dari daunnya dapat menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Shigella dysenteria, dan Bacillus subtilis secara in vitro.[4]
Referensi
- ^ a b c d Suganda, AG. et al. 2007. Jati Belanda. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Obat Asli Indonesia. Halaman 4-16
- ^ Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Rebpublik Indonesia
- ^ Suharmiati, Herti M. 2003. Khasiat dan Manfaat Jati Belanda: Si Pelangsing Tubuh dan Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal 10-15
- ^ a b (Inggris) Guazuma ulmifolia