Persamaan Arrhenius: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 124.195.65.19 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Tjmoel |
|||
Baris 3: | Baris 3: | ||
:<math>E_{a} = -RT\ln(\frac{k}{A})</math> |
:<math>E_{a} = -RT\ln(\frac{k}{A})</math> |
||
Di dalam ilmu kimia, [[energi aktivasi]] merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh [[Svante Arrhenius |
Di dalam ilmu kimia, [[energi aktivasi]] merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh [[Svante Arrhenius]], yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar [[reaksi kimia]] dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai ''E<sub>a</sub>'', dengan satuan kilo joule per mol (KJ/mol). |
||
Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu [[katalis]] agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi yang lebih rendah. |
Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu [[katalis]] agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi yang lebih rendah. |
Revisi per 8 Juni 2010 05.54
Persamaan Arrhenius memberikan nilai dasar dari hubungan antara energi aktivasi dengan rate proses reaksi. Dari Persamaan Arrhenius ini , energi aktivasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Di dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan kilo joule per mol (KJ/mol).
Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi yang lebih rendah.