An Old-Fashioned Girl: Perbedaan antara revisi
k +iw |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{periksaterjemahan|date=Desember 2010}} |
|||
⚫ | |||
'''An Old-Fashioned Girl''' merupakan sebuah [[novel]] yang ditulis oleh [[Louisa May Alcott]] pada tahun [[1869]]. |
|||
⚫ | Novel ini tidak dimaksudkan sebagai model yang sempurna, tetapi sebagai perbaikan atas cerita Girl Periode, yang tampaknya bodoh sedih atau malu. Dimana An Old-Fashioned Girl diharapkan menjadi mode tua yang baik yang membuat wanita benar-benar indah dan terhormat melalui apa adanya dirinya. Cerita ini juga menginsiprasi agar rumah menjadi tempat yang seharusnya, yaitu tempat yang bahagia, dimana orang tua dan anak-anak, saudara-saudara, belajar mencintai dan mengetahui dan membantu satu sama lain. |
||
kisah tentang seorang gadis kecil dari desa, bernama Polly Milton, yang datang untuk mengunjungi temannya, Fenny Shaw, yang tinggal bersama keluarganya di kota. Keluarga Shaw merupakan keluarga yang kewalahan oleh kehidupan perkotaan yang modis dan luntur tata karma serta kesopanannya. Fenny adalah wanita muda modis yang memiliki adik perempuan yang selalu dilecehkan dengan kasar dan seorang kakak laki-laki yang nakal, namun baik hati. Ayah Fenny, Mr Shaw adalah seseorang yang tenang, serius dan berpikiran Logis, sedangkan ibunya, Mrs Shaw adalah wanita yang mudah panik dan sakit-sakitan. Dalam keluarga ini Polly membuat dirinya begitu tampak indah dan bermanfaat, sehingga semua orang mengaguminya, meskipun pakaiannya bukan dari fashion terbaru, begitujuga ide-ide dan prinsip-nya, bukanlah sesuatu yang popular sebagai tren gaya hidup di kota saat itu. |
kisah tentang seorang gadis kecil dari desa, bernama Polly Milton, yang datang untuk mengunjungi temannya, Fenny Shaw, yang tinggal bersama keluarganya di kota. Keluarga Shaw merupakan keluarga yang kewalahan oleh kehidupan perkotaan yang modis dan luntur tata karma serta kesopanannya. Fenny adalah wanita muda modis yang memiliki adik perempuan yang selalu dilecehkan dengan kasar dan seorang kakak laki-laki yang nakal, namun baik hati. Ayah Fenny, Mr Shaw adalah seseorang yang tenang, serius dan berpikiran Logis, sedangkan ibunya, Mrs Shaw adalah wanita yang mudah panik dan sakit-sakitan. Dalam keluarga ini Polly membuat dirinya begitu tampak indah dan bermanfaat, sehingga semua orang mengaguminya, meskipun pakaiannya bukan dari fashion terbaru, begitujuga ide-ide dan prinsip-nya, bukanlah sesuatu yang popular sebagai tren gaya hidup di kota saat itu. |
||
Cerita ini ditutup dengan kisah setelah enam tahun,saat Polluy kembali lagi ke kota tersebut untuk memberikan pelajaran musik serta menemani adiknya yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Ia menemukan Mr Shaw gagal dan patah hati karena anak-anaknya mulai mengabaikannya. Kakak Fenny, yaitu Tom telah dikhianati oleh tunangannya yang modis. Polly kawin dia , dan Fanny Shaw mendapatkan Sydney yang baik dan kaya dan elegan, yang tidak pernah peduli pada uangnya, dan tidak bercinta dengannya sampai ia miskin. Dalam cerita ini Terlihat komitmen Alcott untuk reformasi sosial, yaitu pada kutipan .."Tidak, Sayang, gaun yang kamu gunakan itu sudah tepat dan seperti apa adanya kamu, mode lama yang sederhana adalah yang terbaik bagi kita semua. Aku tidak ingin Polly-ku dicintai karena pakaiannya, aku ingin ia dicintai karena dirinya sendiri. Pakai gaun yang telah ibu buat dan rasakan kesenangan seperti saat Ibu membuat nya untukmu. Paling tidak biarkan diri kita menimbulkan sedikit pengaruh di dunia yang besar ini dan mungkin gadis kecilku dapat melakukan beberapa hal yang baik dengan menunjukkan kepada orang lain bahwa hati dan wajah bahagia lebih baik daripada ornament mode dari Paris" |
Cerita ini ditutup dengan kisah setelah enam tahun,saat Polluy kembali lagi ke kota tersebut untuk memberikan pelajaran musik serta menemani adiknya yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Ia menemukan Mr Shaw gagal dan patah hati karena anak-anaknya mulai mengabaikannya. Kakak Fenny, yaitu Tom telah dikhianati oleh tunangannya yang modis. Polly kawin dia , dan Fanny Shaw mendapatkan Sydney yang baik dan kaya dan elegan, yang tidak pernah peduli pada uangnya, dan tidak bercinta dengannya sampai ia miskin. Dalam cerita ini Terlihat komitmen Alcott untuk reformasi sosial, yaitu pada kutipan .."Tidak, Sayang, gaun yang kamu gunakan itu sudah tepat dan seperti apa adanya kamu, mode lama yang sederhana adalah yang terbaik bagi kita semua. Aku tidak ingin Polly-ku dicintai karena pakaiannya, aku ingin ia dicintai karena dirinya sendiri. Pakai gaun yang telah ibu buat dan rasakan kesenangan seperti saat Ibu membuat nya untukmu. Paling tidak biarkan diri kita menimbulkan sedikit pengaruh di dunia yang besar ini dan mungkin gadis kecilku dapat melakukan beberapa hal yang baik dengan menunjukkan kepada orang lain bahwa hati dan wajah bahagia lebih baik daripada ornament mode dari Paris" |
Revisi per 13 Desember 2010 04.35
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari An Old-Fashioned Girl di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
An Old-Fashioned Girl merupakan sebuah novel yang ditulis oleh Louisa May Alcott pada tahun 1869.
Novel ini tidak dimaksudkan sebagai model yang sempurna, tetapi sebagai perbaikan atas cerita Girl Periode, yang tampaknya bodoh sedih atau malu. Dimana An Old-Fashioned Girl diharapkan menjadi mode tua yang baik yang membuat wanita benar-benar indah dan terhormat melalui apa adanya dirinya. Cerita ini juga menginsiprasi agar rumah menjadi tempat yang seharusnya, yaitu tempat yang bahagia, dimana orang tua dan anak-anak, saudara-saudara, belajar mencintai dan mengetahui dan membantu satu sama lain. kisah tentang seorang gadis kecil dari desa, bernama Polly Milton, yang datang untuk mengunjungi temannya, Fenny Shaw, yang tinggal bersama keluarganya di kota. Keluarga Shaw merupakan keluarga yang kewalahan oleh kehidupan perkotaan yang modis dan luntur tata karma serta kesopanannya. Fenny adalah wanita muda modis yang memiliki adik perempuan yang selalu dilecehkan dengan kasar dan seorang kakak laki-laki yang nakal, namun baik hati. Ayah Fenny, Mr Shaw adalah seseorang yang tenang, serius dan berpikiran Logis, sedangkan ibunya, Mrs Shaw adalah wanita yang mudah panik dan sakit-sakitan. Dalam keluarga ini Polly membuat dirinya begitu tampak indah dan bermanfaat, sehingga semua orang mengaguminya, meskipun pakaiannya bukan dari fashion terbaru, begitujuga ide-ide dan prinsip-nya, bukanlah sesuatu yang popular sebagai tren gaya hidup di kota saat itu. Cerita ini ditutup dengan kisah setelah enam tahun,saat Polluy kembali lagi ke kota tersebut untuk memberikan pelajaran musik serta menemani adiknya yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Ia menemukan Mr Shaw gagal dan patah hati karena anak-anaknya mulai mengabaikannya. Kakak Fenny, yaitu Tom telah dikhianati oleh tunangannya yang modis. Polly kawin dia , dan Fanny Shaw mendapatkan Sydney yang baik dan kaya dan elegan, yang tidak pernah peduli pada uangnya, dan tidak bercinta dengannya sampai ia miskin. Dalam cerita ini Terlihat komitmen Alcott untuk reformasi sosial, yaitu pada kutipan .."Tidak, Sayang, gaun yang kamu gunakan itu sudah tepat dan seperti apa adanya kamu, mode lama yang sederhana adalah yang terbaik bagi kita semua. Aku tidak ingin Polly-ku dicintai karena pakaiannya, aku ingin ia dicintai karena dirinya sendiri. Pakai gaun yang telah ibu buat dan rasakan kesenangan seperti saat Ibu membuat nya untukmu. Paling tidak biarkan diri kita menimbulkan sedikit pengaruh di dunia yang besar ini dan mungkin gadis kecilku dapat melakukan beberapa hal yang baik dengan menunjukkan kepada orang lain bahwa hati dan wajah bahagia lebih baik daripada ornament mode dari Paris"