Pesawat pencegat: Perbedaan antara revisi
k Pertahanan wilayah |
k Pertahanan wilayah - lanjutan |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
Pesawat pencegat pertahanan wilayah, biasanya berasal dari Amerika Utara atau Uni Soviet, dirancang untuk mempertahankan wilayah atau teritorial yang luas dari serangan musuh. Pesawat ini difokuskan untuk mampu berjelajah panjang, mampu mengangkut peluru kendali, dan memiliki radar bermutu bagus, lebih dari sekadar kemampuan percepatan dan kecepatan mendaki. Mereka biasanya mengangkut [[peluru kendali udara ke udara]] berjelajah panjang atau berjelajah sedang, dan seringkali tidak berkemampuan mengangkut bom. |
Pesawat pencegat pertahanan wilayah, biasanya berasal dari Amerika Utara atau Uni Soviet, dirancang untuk mempertahankan wilayah atau teritorial yang luas dari serangan musuh. Pesawat ini difokuskan untuk mampu berjelajah panjang, mampu mengangkut peluru kendali, dan memiliki radar bermutu bagus, lebih dari sekadar kemampuan percepatan dan kecepatan mendaki. Mereka biasanya mengangkut [[peluru kendali udara ke udara]] berjelajah panjang atau berjelajah sedang, dan seringkali tidak berkemampuan mengangkut bom. |
||
⚫ | |||
In the [[Soviet Union]] during the [[Cold War]], an entire military service, not just an arm of the pre-existing air force, was designated for their use. The planes of the [[Soviet Anti-Air Defense|''PVO-Strany'']] differed from those of the [[Red Air Force]] in that they were designed for airfield use only; they could not take off from grass, only concrete runways, they could not be towed for hundreds of kilometres from airfield to airfield by tractor across open fields; they could not be disassembled and shipped back to a maintenance center in a boxcar; and they were by no means small as necessary and rudely simple, but huge and refined with large, powerful radars. Similarly, they were not given the same training in combat maneuvers, but were directed to their targets by radio. Until the 1980s, they were fitted with medium-range or long-range missiles only, unsuitable for dogfight or destroying maneuvring targets. The basic interceptor was [[Sukhoi Su-9]], then [[Sukhoi Su-15]] and [[MiG-25]]. The newest and most advanced interceptor aircraft is [[Mikoyan-Gurevich MiG-31|MiG-31]]. Soviet [[Tupolev Tu-28]] was the heaviest fighter aircraft ever to see service. |
|||
Di [[Uni Soviet]] pada zaman [[Perang Dingin]], sebuah pelayanan militer semesta, tidak hanya kekuatan angkatan udara yang telah ada, dirancang untuk digunakan oleh mereka. Pesawat-pesawat [[Angkatan Pertahanan Udara Soviet]] adalah berbeda jika dibandingkan dengan milik [[Angkatan Udara Uni Soviet]] di mana mereka dirancang untuk hanya mampu mendarat di atas lapangan terbang; mereka tidak mampu lepas landas dari lapangan rumput, hanya jalan beton, mereka tidak mampu diderek sepanjang ratusan kilometer dari lapangan terbang ke lapangan terbang lainnya oleh traktor melintasi medan terbuka; mereka tidak dapat dibongkar dan dikapalkan kembali ke tempat perakitannya untuk proses perawatan di dalam gerbong barang; mereka besar dan diperlengkapi oleh radar yang bagus. Sama halnya, mereka tidak diberi latihan yang sama dalam manuver tempur, tetapi dimaksudkan untuk membidik sasaran berbantuan gelombang radio. Hingga dasawarsa 1980-an, mereka hanya diperlengkapi oleh peluru-peluru kendali berjelajah jauh dan sedang, tidak sesuai untuk tujuan tempur berhadapan langsung atau menghancurkan sasaran yang sedang bermanuver. Pesawat pencegat tingkat dasar adalah [[Sukhoi Su-9]], kemudian [[Sukhoi Su-15]], dan [[MiG-25]]. Pesawat pencegat yang paling baru dan paling berkemampuan adalah [[Mikoyan-Gurevich MiG-31|MiG-31]]. [[Tupolev Tu-28]] asal Soviet adalah pesawat tempur terberat yang pernah dioperasikan. |
|||
⚫ | |||
The USAF maintained a dedicated Air Defense Command (ADC) for some time, consisting primarily of dedicated interceptors. Many post-war designs were of limited performance, including designs like the [[F-86 Sabre|F-86D]] and [[F-89 Scorpion]]. In the late 1940s ADC started a project to build a much more advanced interceptor under the [[1954 interceptor]] effort, which eventually delivered the [[F-106 Delta Dart]] after a lengthy development process. Replacements were studied during the 1960s, but came to nothing as the USSR moved their strategic force to ICBMs. The F-106 ended up serving as the primary USAF interceptor into the 1980s, when the performance of general purpose aircraft like the [[F-15 Eagle]] rendered the need for a custom design moot. |
The USAF maintained a dedicated Air Defense Command (ADC) for some time, consisting primarily of dedicated interceptors. Many post-war designs were of limited performance, including designs like the [[F-86 Sabre|F-86D]] and [[F-89 Scorpion]]. In the late 1940s ADC started a project to build a much more advanced interceptor under the [[1954 interceptor]] effort, which eventually delivered the [[F-106 Delta Dart]] after a lengthy development process. Replacements were studied during the 1960s, but came to nothing as the USSR moved their strategic force to ICBMs. The F-106 ended up serving as the primary USAF interceptor into the 1980s, when the performance of general purpose aircraft like the [[F-15 Eagle]] rendered the need for a custom design moot. |
||
Revisi per 22 Januari 2011 05.46
Pesawat pencegat adalah jenis pesawat tempur yang dirancang khusus untuk mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesawat pengebom, yang biasanya mengandalkan kecepatan tinggi. Pesawat jenis ini dibuat pada permulaan Perang Dunia II sampai penghujung dasawarsa 1960-an, ketika mereka menjadi tidak lagi penting karena bergesernya peran pengeboman strategis ke peluru kendali balistik antar benua.
Rancangan
Terdapat dua jenis pesawat pencegat, yang menekankan pada perbedaan aspek kinerja masing-masing. Pesawat pencegat pertahanan titik adalah jenis pertama, dirancang untuk lepas landas dan mendaki secepat mungkin untuk menyerang ketinggian pesawat terbang lain. Ini adalah kebutuhan pada zaman radar berdaya cakup relatif pendek, yang berarti pihak bertahan memiliki waktu peringatan yang sangat singkat sebelum mampu menandingi musuh. Pesawat pencegat pertahanan wilayah adalah rancangan yang lebih besar yang ditujukan untuk melindungi wilayah yang lebih luas dari serangan musuh. Pesawat jenis ini hanya penting ketika terjadinya Perang Dingin, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet merasa perlu untuk mengadakan pertahanan di masing-masing wilayahnya yang begitu luas.
Kedua-dua jenis pesawat terbang ini mengorbankan kinerja peran pesawat tempur superioritas udara (yaitu, memerangi pesawat tempur musuh) dengan lebih menitikberatkan kinerjanya pada kecepatan mendaki maupun kecepatan tinggi. Hasilnya adalah pesawat pencegat seringkali terlihat begitu mengesankan di atas kertas, biasanya bergerak lebih cepat, mendaki lebih cepat, dan melepaskan tembakan lebih cepat, sebuah rancangan pesawat tempur yang tidak begitu dikhususkan. Kelemahan pesawat pencegat adalah bergerak kurang lincah ketika memerangi pesawat "yang kurang berkemampuan" karena terbatasnya kemampuan bermanuver.
Pada dasawarsa 1970-an, penggunaan pesawat pencegat semakin berkurang karena perannya dikaburkan oleh peran pesawat tempur superioritas udara kelas berat, yang kian mendominasi pemikiran militer pada zaman itu. Terlebih lagi, dapat dijadikan alasan bahwa perubahan ancaman yang lebih besar pada zaman itu — persenjataan nuklir yang dapat diangkut oleh pesawat pengebom kian berkembang menjadi beraneka macam sistem peluru kendali — meninggalkan pesawat tempur bergaya-pencegat tanpa sasaran utamanya. Kini misi pencegatan pada umumnya diserahkan kepada pesawat tempur "barisan utama"; misalnya, Angkatan Udara Amerika Serikat mengandalkan pertahanannya pada pesawat tempur F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Perkecualian adalah berlaku bagi Uni Soviet, yang masih memelihara sejumlah pesawat pencegat untuk dapat menjaga daya cakup wilayahnya yang teramat luas dan pesisir pantainya yang jarang berpenghuni, dan mungkin juga sebagai contoh lain adalah Britania Raya, yang memperkenalkan armada Panavia Tornado yang dimodifikasi pada dasawarsa 1980-an dan tetap menggunakannya sambil menunggu diluncurkannya Eurofighter Typhoon pada tahun 2005. Eurofighter Typhoon kini menggantikan peran pesawat pencegat, sedangkan Tornado kini digunakan sebagai pesawat tempur superioritas udara dan juga sebagai penyerang.
Pertahanan titik
Pesawat pencegat pertahanan titik, biasanya berasal dari Eropa, dirancang untuk mempertahankan sasaran khusus. Mereka dirancang untuk dapat lepas landas dan mendaki secepat mungkin, menghancurkan segala ancaman yang datang, dan segera mendarat lagi. Contoh yang cukup ekstrem dari pesawat pencegat pertahanan titik adalah Bachem Ba 349 yang dilengkapi oleh roket.
Pada permulaan Perang Dunia II, sebagian besar pesawat tempur bermesin tunggal adalah "bertungkai pendek", dengan daya muat bahan bakar terbatas. Mereka tidak secara khusus dirancang sebagai pesawat pencegat, tetapi peran pengawal pesawat pengebom berjelajah-jauh tidaklah terbayangkan. Ini terbukti menjadi masalah yang kritis bagi pesawat tempur bermesin tunggal milik Jerman (pada intinya, hanya satu rancangan pada zaman itu, yakni Messerschmitt Bf 109), pada Pertempuran Britania, yang mampu mengawal pesawat pengebom melintasi Selat Inggris, tetapi bahan bakarnya hanya cukup untuk beberapa menit pertempuran jika mereka juga kembali ke pangkalan udaranya di Perancis. Pada tahap ini, keterbatasan yang sama dari pesawat tempur bermesin tunggal asal Inggris adalah kemampuannya yang kurang mumpuni untuk mempertahankan Angkatan Udara Britania Raya.
Ketika Komando Pengebom Angkatan Udara Britania Raya memulakan kampanye pengebomannya di Jerman, sebagian besar misi ini dilakukan pada malam hari, tidak dikawal, atau didukung oleh pesawat tempur malam bermesin dua, berukuran lebih besar, dan berdaya jelajah luas. Tetapi ketika peperangan semakin meluas, Komando Pengebom menambah jumlah misinya di siang hari. Supermarine Spitfire, dirancang beberapa tahun sebelum perang terjadi, diadaptasi untuk menjalani peran lain – mesin yang lebih lawas dipasang-kembali pada skuadron tempur-pengebom, sedangkan yang lebih baru dikembangkan menjadi pesawat pencegat. Kemudian, Spitfire yang bermesinkan Griffon utamanya dipelihara di Inggris untuk melawan V-1 dan serangan pengeboman oleh pesawat pengebom tunggal cepat asal Jerman. Rancangan yang lebih baru, seperti Hawker Tempest, dan P-51 Mustang dibeli di bawah persyaratan Pinjam-Sewa, akan mengisi kesenjangan pesawat tempur konvensional dan berjelajah panjang.
Bangsa Jerman segera saja kehilangan kemampuan untuk memprojekkan kekuatan udara mereka di atas wilayah musuh, tidak lagi diperlukan persyaratan yang lebih banyak untuk pesawat tempur pengawal berjelajah panjang. Mereka diharuskan untuk tetap menggunakan Bf 109 selama peperangan, kendati pesawat itu dan pesawat yang lebih baru dikembangkan sebagai pesawat tempur pengebom, keperluan Luftwaffe' (Angkatan Udara Jerman) yang paling mendesak adalah pesawat pencegat, karena angkatan udara Amerika dan Persemakmuran menggempur Jerman siang dan malam. Seiring dengan bertambahnya upaya pengeboman, terutama pada permulaan tahun 1944, Luftwaffe berupaya memperkenalkan sejumalah pesawat berkinerja tinggi seperti Messerschmitt Me 163 Komet dan bahkan pesawat yang aneh seperti Bachem Ba 349 Natter untuk berperan sebagai pesawat tempur pencegat berjelajah sangat pendek. Pada umumnya, pesawa-pesawat ini terbukti sulit dioperasikan, dan memiliki dampak getar yang kecil pada upaya pengeboman.
Pada masa Perang Dingin, pesawat pengebom diharapkan mampu terbang menyerang lebih tinggi dan lebih cepat (mendekati supersonik). Ini memicu perancangan pesawat tempur yang menekankan aspek percepatan dan daya jelajah, seperti Saunders-Roe SR.53 (bersumberdaya campuran (jet/roket), atau Convair XF-92, atau uji coba Soviet dengan ketapel untuk meluncurkan Mikoyan-Gurevich MiG-19, kendati tidak ada satupun darinya yang diketahui berguna secara praktis. Perbaikan mesin jet telah membuat daya bantu roket mengalami perulangan, dan sederet pesawat baru yang dilibatkan adalah bersumberdaya jet murni, di antaranya Mikoyan-Gurevich MiG-21, English Electric Lightning, dan F-104 Starfighter. Kelas pesawat terbang ini kini telah punah; perbaikan daya mesin yang dibuat bahkan cocok dan praktis untuk pesawat kecil, untuk peran apapun, dan pesawat yang dapat digolongkan ke dalam kelas ini pada umumnya adalah pesat multiperan dan sering digunakan untuk tujuan penyerangan.
Contoh pesawat pencegat pertahanan titik
- Messerschmitt Me 163
- English Electric Lightning
- Saab 35 Draken
- Saab 37 Viggen (varian JA 37)
- Mikoyan-Gurevich MiG-21
- F-104 Starfighter
Pertahanan wilayah
Pesawat pencegat pertahanan wilayah, biasanya berasal dari Amerika Utara atau Uni Soviet, dirancang untuk mempertahankan wilayah atau teritorial yang luas dari serangan musuh. Pesawat ini difokuskan untuk mampu berjelajah panjang, mampu mengangkut peluru kendali, dan memiliki radar bermutu bagus, lebih dari sekadar kemampuan percepatan dan kecepatan mendaki. Mereka biasanya mengangkut peluru kendali udara ke udara berjelajah panjang atau berjelajah sedang, dan seringkali tidak berkemampuan mengangkut bom.
Di Uni Soviet pada zaman Perang Dingin, sebuah pelayanan militer semesta, tidak hanya kekuatan angkatan udara yang telah ada, dirancang untuk digunakan oleh mereka. Pesawat-pesawat Angkatan Pertahanan Udara Soviet adalah berbeda jika dibandingkan dengan milik Angkatan Udara Uni Soviet di mana mereka dirancang untuk hanya mampu mendarat di atas lapangan terbang; mereka tidak mampu lepas landas dari lapangan rumput, hanya jalan beton, mereka tidak mampu diderek sepanjang ratusan kilometer dari lapangan terbang ke lapangan terbang lainnya oleh traktor melintasi medan terbuka; mereka tidak dapat dibongkar dan dikapalkan kembali ke tempat perakitannya untuk proses perawatan di dalam gerbong barang; mereka besar dan diperlengkapi oleh radar yang bagus. Sama halnya, mereka tidak diberi latihan yang sama dalam manuver tempur, tetapi dimaksudkan untuk membidik sasaran berbantuan gelombang radio. Hingga dasawarsa 1980-an, mereka hanya diperlengkapi oleh peluru-peluru kendali berjelajah jauh dan sedang, tidak sesuai untuk tujuan tempur berhadapan langsung atau menghancurkan sasaran yang sedang bermanuver. Pesawat pencegat tingkat dasar adalah Sukhoi Su-9, kemudian Sukhoi Su-15, dan MiG-25. Pesawat pencegat yang paling baru dan paling berkemampuan adalah MiG-31. Tupolev Tu-28 asal Soviet adalah pesawat tempur terberat yang pernah dioperasikan.