Lompat ke isi

Gereja Unifikasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
61Yesie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
61Yesie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10: Baris 10:
Menurut Moon, kehidupan rakyat Korea paralel dengan kehidupan Bangsa Israel.<ref name="Ron"/> Bangsa Israel menderita dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Bangsa Korea juga menderita di bawah pemerintahan Jepang selama 40 tahun.<ref name="Ron"/> Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.<ref name="Ron"/> Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.<ref name="Ron"/>
Menurut Moon, kehidupan rakyat Korea paralel dengan kehidupan Bangsa Israel.<ref name="Ron"/> Bangsa Israel menderita dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Bangsa Korea juga menderita di bawah pemerintahan Jepang selama 40 tahun.<ref name="Ron"/> Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.<ref name="Ron"/> Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.<ref name="Ron"/>


Gereja ini berkembang dengan sangat cepat di Korea Selatan. Pada akhir tahun 1955, sudah ada 30 gereja di Korea Selatan. Pada tahun 1958, gereja ini mengirimkan misionaris ke Jepang. Pada tahun 1959, misionaris dikirim ke Amerika. Pada tahun 1970, pertumbuhan gereja ini di Amerika Serikat sudah sangat pesat. Pada tahun 1994, Gereja ini mengaku bahwa jumlah jemaatnya di Korea mencapai 550.000 orang dengan 1216 pendeta dan 502 gereja lokal.



==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 7 Februari 2011 10.57

Moon Syun Myung dan istri

T’ongil-gyo atau Gereja Bersatu didirikan oleh Moon Syun Myung.[1] Moon dilahirkan di Korea Utara, pada tanggal 6 Januari 1920.[1] Menurut Moon, pada saat Paskah tahun 1936, Yesus menampakan diri kepadanya.[1] Yesus mengatakan kepada Moon, bahwa Moon terpilih untuk melengkapi tugas Yesus yang belum selesai di dunia ini.[1] Moon percaya bahwa Yesus Kristus gagal dalam menyelesaikan misi-Nya.[1] Moon mengakui bahwa dirinya mempunyai karunia penglihatan dan spiritual sejak ia lahir.[1] Ia mengaku, seringkali berhubungan dengan Buddha, Khrisna dan Musa.[1] Karena klaim telogisnya ini, pada tahun 1948, Moon diekskomunikasikan oleh gereja Presbiterian di Korea.[1]

Pendirian dan Perkembangan T’ongil-gyo

Karena diekskomunikasikan oleh Gereja Presbiterian, pada tahun 1954, Moon membentuk T’ongil-gyo.[2] Dalam bahasa Inggris, gereja ini disebut sebagai the Holly Spirit Association for the Unification of World Christianity.[2] Kesempatan kemunculan T’ongil-gyo ini juga turut dirangsang oleh pertikaian teologis yang terjadi pada gereja-gereja di Korea saat itu.[2]

Pada tahun 1957, Moon menulis dan menerbitkan buku yang berjudul Wolli Kagnon (Penjelasan Prinsip Illahi).[3] Isi buku ini adalah penafsiran Moon terhadap Alkitab.[3] Moon menjelaskan bahwa kematian Yesus hanya membawa keselamatan spiritual dan tidak membawa keselamatan jasmani.[3] Tidak jauh berbeda dengan Felix Manalo, ia mengacu Wahyu 7:2 dan menyatakan bahwa dirinya adalah inkarnasi Allah dari Timur (Korea).[3] Moon menganggap seluruh dunia berada di dalam tangannya. Ia menganggap dirinya lebih besar dan lebih mulia dari Yesus.[3]

Menurut Moon, kehidupan rakyat Korea paralel dengan kehidupan Bangsa Israel.[1] Bangsa Israel menderita dalam perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Bangsa Korea juga menderita di bawah pemerintahan Jepang selama 40 tahun.[1] Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.[1] Oleh karena itu, cita-cita Moon adalah mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Kerajaan Allah ini akan diperintah oleh Moon sendiri.[1]

Gereja ini berkembang dengan sangat cepat di Korea Selatan. Pada akhir tahun 1955, sudah ada 30 gereja di Korea Selatan. Pada tahun 1958, gereja ini mengirimkan misionaris ke Jepang. Pada tahun 1959, misionaris dikirim ke Amerika. Pada tahun 1970, pertumbuhan gereja ini di Amerika Serikat sudah sangat pesat. Pada tahun 1994, Gereja ini mengaku bahwa jumlah jemaatnya di Korea mencapai 550.000 orang dengan 1216 pendeta dan 502 gereja lokal.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l Ron Calrson dan Ed Decker, Fast Facts on False Teaching. Oregon: Harvest House Publisher. 1994. 151-152.
  2. ^ a b c (Inggris) Anne Ruck. “Sejarah Gereja Asia, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hal. 311
  3. ^ a b c d e James Huntley Grayson. Korea: A Religious History. London: Routledge Curzon, 2002. Hal. 211