Lompat ke isi

Ujian Nasional: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ujian Nasional''' biasa disingkat '''UN''' adalah sistem [[evaluasi]] standar [[pendidikan]] dasar dan menengah secara [[nasional]] dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh [[Pusat Penilaian Pendidikan]], Depdiknas di [[Indonesia]] berdasarkan ''Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003'' menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk [[akuntabilitas]] penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang [[mandiri]] secara [[berkala]], menyeluruh, [[transparan]], dan [[sistematik]] untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
'''Ujian Nasional''' biasa disingkat '''UN''' adalah sistem [[evaluasi]] standar [[pendidikan]] dasar dan menengah secara [[nasional]] dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh [[Pusat Penilaian Pendidikan]], Depdiknas di [[Indonesia]] berdasarkan ''[[Undang-Undang]] Republik Indonesia nomor [[20 (angka)|20]] [[tahun]] [[2003]]'' menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk [[akuntabilitas]] penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang [[mandiri]] secara [[berkala]], menyeluruh, [[transparan]], dan [[sistematik]] untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.<BR>
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.<BR>

Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (''cut off score''). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau [[sekolah]] maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut ''standard setting''.<BR>
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.

Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (''cut off score''). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau [[sekolah]] maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.

Manfaat pengaturan standar ujian akhir:
Manfaat pengaturan standar ujian akhir:
* Adanya batas kelulusan setiap [[mata pelajaran]] sesuai dengan tuntutan [[kompetensi]] [[minimum]].
* Adanya batas kelulusan setiap [[mata pelajaran]] sesuai dengan tuntutan [[kompetensi]] [[minimum]].
* Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.
* Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.

== Mata Pelajaran yang diujikan ==
== Mata Pelajaran yang diujikan ==
Untuk tingkat '''[[Sekolah Dasar]]''' (SD) ada 3 mata pelajaran yang diujikan yaitu:
Untuk tingkat '''[[Sekolah Dasar]]''' (SD) ada [[3 (angka)|3]] mata pelajaran yang diujikan yaitu:
# [[Bahasa Indonesia]]
# [[Matematika]]
# [[Ilmu Pengetahuan Alam]]
Untuk tingkat '''[[Sekolah Menengah Pertama]]''' (SMP) ada [[4 (angka)|4]] mata pelajaran yang diujikan yaitu:
# Bahasa Indonesia
# Bahasa Indonesia
# [[Bahasa Inggris]]
# Matematika
# Matematika
# Ilmu Pengetahuan Alam
# Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk tingkat '''[[Sekolah Menengah Atas]]''' (SMA) ada [[6 (angka)|6]] mata pelajaran yang diujikan, tergantung penjurusannya:

{| class="wikitable"
Untuk tingkat '''[[Sekolah Menengah Pertama]]''' (SMP) ada 4 mata pelajaran yang diujikan yaitu:
|-
# Bahasa Indonesia
! Penjurusan !! Mata pelajaran<BR>utama !! Mata pelajaran<BR>karakteristik penjurusan
# Bahasa Inggris
|-
# Matematika
| IPA || rowspan="5"|Bahasa Indonesia<BR>Bahasa Inggris<BR>Matematika || [[Fisika]], [[kimia]], [[biologi]]
# Ilmu Pengetahuan Alam
|-

| [[Ilmu Pengetahuan Sosial|IPS]] || [[Ekonomi]], [[geografi]], [[sosiologi]]
Untuk tingkat '''[[Sekolah Menengah Atas]]''' (SMA) ada 6 mata pelajaran yang diujikan, tergantung penjurusannya:
|-
* Penjurusan [[Ilmu Pengetahuan Alam|IPA]]
| [[Bahasa]] || Sastra Indonesia, [[sejarah]]<BR>Bahasa asing pilihan ([[Bahasa Mandarin]], [[Bahasa Jepang]], [[Bahasa Jerman]], [[Bahasa Perancis]], [[Bahasa Arab]])
# Bahasa Indonesia
|-
# Bahasa Inggris
| [[Agama]] || Ilmu Tafsir, [[Hadist|Ilmu Hadist]], Ilmu Kalam
# Matematika
|-
# Fisika
| Kejuruan || Sejarah, Teori Kejuruan, Praktek Kejuruan
# Biologi
|}
# Kimia

* Penjurusan [[Ilmu Pengetahuan Sosial|IPS]]
# Bahasa Indonesia
# Bahasa Inggris
# Matematika
# Geografi
# Ekonomi
# Sosiologi

* Penjurusan [[Bahasa]]
# Bahasa Indonesia
# Bahasa Inggris
# Matematika
# Sastra Indonesia
# Sejarah
# Bahasa Asing Pilihan (Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Perancis, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin)

* Penjurusan [[Agama|Keagamaan]]
# Bahasa Indonesia
# Bahasa Inggris
# Matematika
# Ilmu Tafsir
# Ilmu Hadis
# Ilmu Kalam

* Penjurusan [[Juru|Kejuruan]]
# Bahasa Indonesia
# Bahasa Inggris
# Matematika
# Sejarah
# Teori Kejuruan
# Praktek Kejuruan

== Standar Nasional Pendidikan ==
== Standar Nasional Pendidikan ==
Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengambil keputusan <!--(''stakeholder'')--> saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya.
Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengambil keputusan <!--(''stakeholder'')--> saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya.

== Strategi perancangan ==
== Strategi perancangan ==
Penyusunan standard setting dimulai dengan penentuan pendekatan yang digunakan dalam penentuan standar. Ada tiga macam pendekatan yang dapat dipakai sebagai acuan yaitu:
Penyusunan ''standard setting'' dimulai dengan penentuan pendekatan yang digunakan dalam penentuan standar. Ada tiga macam pendekatan yang dapat dipakai sebagai acuan yaitu:
* Penentuan standar berdasarkan kesan umum terhadap tes.
* Penentuan standar berdasarkan kesan umum terhadap tes.
* Penentuan standar berdasarkan isi setiap soal tes.
* Penentuan standar berdasarkan isi setiap soal tes.
* Penentuan standar berdasarkan skor tes.
* Penentuan standar berdasarkan skor tes.

Pada tiap-tiap akhir tahun kegiatan belajar diambil kesimpulan dan pembukuan standar ''setting'' berdasarkan tiga pendekatan tersebut untuk menentukan batas kelulusan.
Pada tiap-tiap akhir tahun kegiatan belajar diambil kesimpulan dan pembukuan standar ''setting'' berdasarkan tiga pendekatan tersebut untuk menentukan batas kelulusan.

== Nilai kelulusan ==
== Nilai kelulusan ==
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
! Tahun !! Nilai<BR>minimal !! Rata-rata<BR>minimal
! Tahun
! Nilai
! Rata-rata
|-
|-
|| 2005 || 4,25 || 5,25
| align="center"|[[2005]] || rowspan="2" align="center"|4,25 || align="center"|5,25
|-
|-
|| 2006 || 4,25 || 4,5
| align="center"|[[2006]] || align="center"|4,50
|-
|-
| align="center"|[[2007]] || colspan="2" align="center"|[[5 (angka)|5,00]]
|| 2007 || 5,0 || 5,0
|-
|-
|| 2008 || 4,25 || 5,25
| align="center"|[[2008]] || rowspan="4" align="center"|4,25 || align="center"|5,25
|-
|-
|| 2009 || 4,25 || 5,5
| align="center"|[[2009]] || rowspan="3" align="center"|5,50
|-
|-
| align="center"|[[2010]]
|| 2010 || 4,25 || 5,5
|-
|-
| align="center"|[[2011]]
|| 2011 || 4,25 || 5,5
|}
|}
</onlyinclude>
</onlyinclude>
Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR memutuskan, tahun 2011 tetap ada Ujian Nasional (UN). Pelaksanaannya direncanakan pada April dan Mei 2011, mundur sebulan dibanding tahun 2010 yang dilaksanakan [[Maret 2010|Maret]]-[[April 2010|April]]. Sedang standar nilai UN pada tahun ini direncanakan masih sama dengan tahun lalu, yakni 5,50 untuk SMP/SMA.<BR>

Meski hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada kepastian melalui peraturan menteri (permen) perihal Ujian Nasional, namun beberapa informasi seputar UN 2011 mulai beredar. Informasi itu misalnya terkait dengan formula kelulusan dan seputar jadwal UN yang oleh pemerintah ditujukan sebagai sosialisasi kepada khalayak.<BR>
Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR memutuskan, tahun 2011 tetap ada Ujian Nasional (UN). Pelaksanaannya direncanakan pada April dan Mei 2011, mundur sebulan dibanding tahun lalu yang dilaksanakan Maret-April. Sedang standar nilai UN pada tahun ini direncanakan masih sama dengan tahun lalu, yakni 5,5 untuk SMP/ SMA.
Untuk formula kriteria kelulusan tahun ini, pemerintah menggunakan formula baru. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,50. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.<BR>

Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6×nilai UN) + (0,4×nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.<BR>
Meski hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada kepastian melalui peraturan menteri (permen) perihal Ujian Nasional, namun beberapa informasi seputar UN 2011 mulai beredar. Informasi itu misalnya terkait dengan formula kelulusan dan seputar jadwal UN yang oleh pemerintah ditujukan sebagai sosialisasi kepada khalayak.
Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.<BR>

Untuk formula kriteria kelulusan tahun ini, pemerintah menggunakan formula baru. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.
Sedangkan kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.<BR>
Sementara itu, jadwal UN semula dalam tulisan penulis ''posting'' akan dilaksanakan bulan Mei 2011 berubah menjadi bulan April 2011. Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar pada minggu ketiga April 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu keempat April 2011. Adapun UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu kemudian.<BR>

Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.

Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.
Sedangkan kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.

Sementara itu, jadwal UN semula dalam tulisan yang penulis posting akan dilaksanakan bulan Mei 2011 berubah menjadi bulan April 2011. Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar pada minggu ketiga April 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu keempat April 2011. Adapun UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu kemudian.

Selain itu, untuk UN 2011 ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus ditiadakan. Oleh karena itu, bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus harus mengikuti ujian kembali pada tahun mendatang.
Selain itu, untuk UN 2011 ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus ditiadakan. Oleh karena itu, bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus harus mengikuti ujian kembali pada tahun mendatang.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.depdiknas.go.id/ Situs web Departemen Pendidikan Nasional Indonesia]
* {{id}} [http://www.depdiknas.go.id/ Situs web Departemen Pendidikan Nasional Indonesia]

== Pustaka ==
== Pustaka ==
* Richard Zagranski, William T. Whigham, Patrice L. Dardenne, ''Understanding Standards-based Education: A Practical Guide for Teachers and Administrators'', Corwin Press (2007), ISBN 1-4129-5572-6 ISBN 978-1-4129-5572-0
* Richard Zagranski, William T. Whigham, Patrice L. Dardenne, ''Understanding Standards-based Education: A Practical Guide for Teachers and Administrators'', Corwin Press (2007), ISBN 1-4129-5572-6 ISBN 978-1-4129-5572-0
* James H. McMillan, ''Assessment Essentials for Standards-Based Education'', Corwin Press (2008) ISBN 1-4129-5550-5 ISBN 978-1-4129-5550-8
* James H. McMillan, ''Assessment Essentials for Standards-Based Education'', Corwin Press (2008) ISBN 1-4129-5550-5 ISBN 978-1-4129-5550-8
* Office of the General Counsel, United States Commission on Civil Rights, ''Closing the achievement gap the impact of standards-based education reform '', DIANE Publishing (2004), ISBN 1-4289-2539-2 ISBN 978-1-4289-2539-7
* Office of the General Counsel, United States Commission on Civil Rights, ''Closing the achievement gap the impact of standards-based education reform '', DIANE Publishing (2004), ISBN 1-4289-2539-2 ISBN 978-1-4289-2539-7

== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Nilai Ebtanas Murni]]
* [[Nilai Ebtanas Murni]]

[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]
[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]

Revisi per 4 Maret 2011 00.16

Ujian Nasional biasa disingkat UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.
Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.
Penentuan standar yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.
Manfaat pengaturan standar ujian akhir:

  • Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.
  • Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standard minimum pencapaian kompetensi.

Mata Pelajaran yang diujikan

Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) ada 3 mata pelajaran yang diujikan yaitu:

  1. Bahasa Indonesia
  2. Matematika
  3. Ilmu Pengetahuan Alam

Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 4 mata pelajaran yang diujikan yaitu:

  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika
  4. Ilmu Pengetahuan Alam

Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 6 mata pelajaran yang diujikan, tergantung penjurusannya:

Penjurusan Mata pelajaran
utama
Mata pelajaran
karakteristik penjurusan
IPA Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Fisika, kimia, biologi
IPS Ekonomi, geografi, sosiologi
Bahasa Sastra Indonesia, sejarah
Bahasa asing pilihan (Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Perancis, Bahasa Arab)
Agama Ilmu Tafsir, Ilmu Hadist, Ilmu Kalam
Kejuruan Sejarah, Teori Kejuruan, Praktek Kejuruan

Standar Nasional Pendidikan

Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya.

Strategi perancangan

Penyusunan standard setting dimulai dengan penentuan pendekatan yang digunakan dalam penentuan standar. Ada tiga macam pendekatan yang dapat dipakai sebagai acuan yaitu:

  • Penentuan standar berdasarkan kesan umum terhadap tes.
  • Penentuan standar berdasarkan isi setiap soal tes.
  • Penentuan standar berdasarkan skor tes.

Pada tiap-tiap akhir tahun kegiatan belajar diambil kesimpulan dan pembukuan standar setting berdasarkan tiga pendekatan tersebut untuk menentukan batas kelulusan.

Nilai kelulusan

Tahun Nilai
minimal
Rata-rata
minimal
2005 4,25 5,25
2006 4,50
2007 5,00
2008 4,25 5,25
2009 5,50
2010
2011

Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR memutuskan, tahun 2011 tetap ada Ujian Nasional (UN). Pelaksanaannya direncanakan pada April dan Mei 2011, mundur sebulan dibanding tahun 2010 yang dilaksanakan Maret-April. Sedang standar nilai UN pada tahun ini direncanakan masih sama dengan tahun lalu, yakni 5,50 untuk SMP/SMA.
Meski hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada kepastian melalui peraturan menteri (permen) perihal Ujian Nasional, namun beberapa informasi seputar UN 2011 mulai beredar. Informasi itu misalnya terkait dengan formula kelulusan dan seputar jadwal UN yang oleh pemerintah ditujukan sebagai sosialisasi kepada khalayak.
Untuk formula kriteria kelulusan tahun ini, pemerintah menggunakan formula baru. Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,50. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.
Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6×nilai UN) + (0,4×nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.
Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.
Sedangkan kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.
Sementara itu, jadwal UN semula dalam tulisan penulis posting akan dilaksanakan bulan Mei 2011 berubah menjadi bulan April 2011. Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar pada minggu ketiga April 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu keempat April 2011. Adapun UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu kemudian.
Selain itu, untuk UN 2011 ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus ditiadakan. Oleh karena itu, bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus harus mengikuti ujian kembali pada tahun mendatang.

Pranala luar

Pustaka

Lihat pula