Kristen Kalsedon: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
''''' |
'''''Kekristenan Khalsedon''''' menggambarkan gereja dan teolog yang menerima definisi yang diberikan pada [[Konsili Khalsedon]] (451 M) mengenai bagaimana tuhan dan manusia terhubung dalam pribadi [[Yesus Kristus]]. Sementara sebagian besar gereja Kristen adalah Khalsedon, pada abad ke-5 sampai ke-8 Masehi pengaruh [[Kristologi]] Khalsedon tidak selalu jelas. Perselisihan dogmatis yang timbul dalam sinode ini berujung pada skisma Khalsedon dan sebagai hal yang biasa untuk pembentukan badan [[non-Khalsedon]] gereja yang dikenal sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. Gereja Khalsedon adalah salah satu yang tetap bersatu dengan [[Tahta Suci|Roma]], [[Patriarkat Ekumenis|Konstantinopel]] dan tiga patriarkat [[Gereja Ortodoks]] di timur (Iskandariyah, Antiokia, dan Yerusalem), yang ketika berada di bawah kekuasaan [[Justinianus II]] pada [[konsili di Trullo]] diatur di bawah suatu bentuk kekuasaan yang disebut [[Pentarki]]. |
||
Mayoritas umat Kristen [[Ethiopia]], [[Koptik]], [[Suriah]], dan [[Armenia]] menolak definisi Khalsedon, dan kini secara kolektif dikenal sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. Namun, beberapa umat Kristen Armenia (khususnya di daerah [[Cappadocia]] dan [[Trebizond]] di [[Kekaisaran Bizantium]]) menerima keputusan Konsili Khalsedon dan terlibat dalam polemik melawan [[Gereja Apostolik Armenia]]<ref>{{citation | title = The Heritage of Armenian Literature: From the Sixth to the Eighteenth Century | first1 = Agop Jack | last1 = Hacikyan | first2 = Gabriel | last2 = Basmajian | first3 = Edward S | last3 = Franchuk}}</ref>, dan gereja-gereja dari tradisi Suriah di antara [[Gereja Katolik Timur]] merupakan gereja Khalsedon. Gereja [[Georgia]], sebagai saudara gereja Armenia, pada awalnya juga menolak Konsili Khalsedon{{Citation needed|date=October 2010}} , namun di awal abad ketujuh mereka ikut kepada [[Gereja Ortodoks Timur]]. |
Mayoritas umat Kristen [[Ethiopia]], [[Koptik]], [[Suriah]], dan [[Armenia]] menolak definisi Khalsedon, dan kini secara kolektif dikenal sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. Namun, beberapa umat Kristen Armenia (khususnya di daerah [[Cappadocia]] dan [[Trebizond]] di [[Kekaisaran Bizantium]]) menerima keputusan Konsili Khalsedon dan terlibat dalam polemik melawan [[Gereja Apostolik Armenia]]<ref>{{citation | title = The Heritage of Armenian Literature: From the Sixth to the Eighteenth Century | first1 = Agop Jack | last1 = Hacikyan | first2 = Gabriel | last2 = Basmajian | first3 = Edward S | last3 = Franchuk}}</ref>, dan gereja-gereja dari tradisi Suriah di antara [[Gereja Katolik Timur]] merupakan gereja Khalsedon. Gereja [[Georgia]], sebagai saudara gereja Armenia, pada awalnya juga menolak Konsili Khalsedon{{Citation needed|date=October 2010}} , namun di awal abad ketujuh mereka ikut kepada [[Gereja Ortodoks Timur]]. |
Revisi per 19 Februari 2011 01.25
Kekristenan Khalsedon menggambarkan gereja dan teolog yang menerima definisi yang diberikan pada Konsili Khalsedon (451 M) mengenai bagaimana tuhan dan manusia terhubung dalam pribadi Yesus Kristus. Sementara sebagian besar gereja Kristen adalah Khalsedon, pada abad ke-5 sampai ke-8 Masehi pengaruh Kristologi Khalsedon tidak selalu jelas. Perselisihan dogmatis yang timbul dalam sinode ini berujung pada skisma Khalsedon dan sebagai hal yang biasa untuk pembentukan badan non-Khalsedon gereja yang dikenal sebagai Gereja Ortodoks Oriental. Gereja Khalsedon adalah salah satu yang tetap bersatu dengan Roma, Konstantinopel dan tiga patriarkat Gereja Ortodoks di timur (Iskandariyah, Antiokia, dan Yerusalem), yang ketika berada di bawah kekuasaan Justinianus II pada konsili di Trullo diatur di bawah suatu bentuk kekuasaan yang disebut Pentarki.
Mayoritas umat Kristen Ethiopia, Koptik, Suriah, dan Armenia menolak definisi Khalsedon, dan kini secara kolektif dikenal sebagai Gereja Ortodoks Oriental. Namun, beberapa umat Kristen Armenia (khususnya di daerah Cappadocia dan Trebizond di Kekaisaran Bizantium) menerima keputusan Konsili Khalsedon dan terlibat dalam polemik melawan Gereja Apostolik Armenia[1], dan gereja-gereja dari tradisi Suriah di antara Gereja Katolik Timur merupakan gereja Khalsedon. Gereja Georgia, sebagai saudara gereja Armenia, pada awalnya juga menolak Konsili Khalsedon[butuh rujukan] , namun di awal abad ketujuh mereka ikut kepada Gereja Ortodoks Timur.
Catatan kaki
- ^ Hacikyan, Agop Jack; Basmajian, Gabriel; Franchuk, Edward S, The Heritage of Armenian Literature: From the Sixth to the Eighteenth Century