Lompat ke isi

Tinggi badan manusia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Paisal Zain (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Tinggi badan manusia''' bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami [[gigantisme]] atau [[dwarfisme]], bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal aja lah.
'''Tinggi badan manusia''' bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami [[gigantisme]] atau [[dwarfisme]], bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal aja lah.


Pertumbuhan rata-rata untuk setiap [[jenis kelamin]] dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selian itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap [[jenis kelamin]] dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.

Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun[http://www.catatandokter.com/2011/03/di-umur-berapa-tinggi-badan-berhenti.html [CDC<nowiki>]</nowiki>].


[[Kategori:Antropologi]]
[[Kategori:Antropologi]]

Revisi per 23 Maret 2011 08.04

Contoh kecepatan pertumbuhan manusia menurut keadaan optimal (terima kasih kepada Richard Steckler).

Tinggi badan manusia bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal aja lah.

Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.

Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun[CDC].