Lompat ke isi

Sampul album: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Triestiani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Triestiani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
=== Perkembangan ===
=== Perkembangan ===


Namun seiring berkembangnya kreativitas dari para pelaku di industri musik, di pertengahan abad ke-20, baik artis rekaman maupun label rekamannya mulai memproduksi album dengan ''cover'' yang menunjukkan foto dari si artis rekaman, judul album, atau visualisasi lain yang menarik. Saat itu telah disadari bahwa ''album cover'' tidak hanya berfungsi untuk melindungi piringan di dalamnya, tapi juga untuk menyampaikan atau [[komunikasi|mengkomunikasikan]] yang dikehendaki oleh artis rekaman maupun label rekamannya, dan juga untuk menunjukkan segi artistik dari sebuah album dan mewakili suasana dari album tersebut.<ref name="Record Covers">{{cite web
Namun seiring berkembangnya kreativitas dari para pelaku di industri musik, di pertengahan abad ke-20, baik artis rekaman maupun label rekamannya mulai memproduksi album dengan ''cover'' yang menunjukkan foto dari si artis rekaman, judul album, atau visualisasi lain yang menarik. Saat itu telah disadari bahwa ''album cover'' tidak hanya berfungsi untuk melindungi piringan di dalamnya, tapi juga untuk menyampaikan atau [[komunikasi|mengkomunikasikan]] visi dan identitas yang dikehendaki oleh artis rekaman maupun label rekamannya, dan juga untuk menunjukkan segi artistik dari sebuah album dan mewakili suasana dari album tersebut.<ref name="Record Covers">{{cite web
| url = http://www.recordcollectorsguild.org/index.php?name=Sections&req=viewarticle&artid=10&page=1
| url = http://www.recordcollectorsguild.org/index.php?name=Sections&req=viewarticle&artid=10&page=1
| title = Record Covers, More Than Just Protection
| title = Record Covers, More Than Just Protection
Baris 30: Baris 30:
[[Berkas:Coversquare.jpg|300px|thumb|Album cover modern pertama yang diciptakan oleh Alex Steinweiss untuk perusahaan rekaman Columbia (1939)]]
[[Berkas:Coversquare.jpg|300px|thumb|Album cover modern pertama yang diciptakan oleh Alex Steinweiss untuk perusahaan rekaman Columbia (1939)]]


Walaupun begitu, definisi ''album cover'' sebagai salah satu bentuk seni bermula saat [[Columbia Records|perusahaan rekaman Columbia]] mempekerjakan [http://www.alexsteinweiss.com/as_index.html/ Alex Steinweis], seorang ''[[graphic designer]]'', sebagai art director pertamanya. Pada tahun 1939, Steinweiss memunculkan ide untuk mengganti label standar dari ''album cover'' dengan karya seni yang orisinil. Dibandingkan dengan album-album sebelumnya yang divisualisasikan dengan foto-foto dari artis rekaman suatu album, Steinweiss menciptakan suatu desain yang khusus bagi suatu album sehingga menciptakan keunikan tersendiri bagi sebuah album. Ia pun diakui merupakan orang yang memperkenalkan desain kemasan album modern yang masih berlaku sampai saat ini. Kesuksesannya pun diikuti oleh ''graphic designer'' lainnya. Mereka pun ikut mendesain ''album cover'' artis rekaman dan mendapat sorotan dari publik dalam waktu singkat. Desain ''album cover'' pun dengan cepat menjadi bagian yang fundamental bagi produksi sebuah album untuk dapat mengkomunikasikan maksud dan makna dari lagu-lagu di dalamnya, dan proses pembuatannya pun juga tidak singkat karena membutuhkan kesepakatan dari sang ''graphic designer'' dan juga artis rekaman atau label rekamannya. ''Album cover'' pun menjadi sama krusialnya dengan video klip, serta lagu itu sendiri.<ref>Putranto, Wendi P.E.: "Rolling Stone Music Biz", halaman 61. Penerbit B-First, 2009. ISBN 978-979-66-9525-5</ref>
Walaupun begitu, definisi ''album cover'' sebagai salah satu bentuk seni bermula saat [[Columbia Records|perusahaan rekaman Columbia]] mempekerjakan [http://www.alexsteinweiss.com/as_index.html/ Alex Steinweis], seorang ''[[graphic designer]]'', sebagai art director pertamanya. Pada tahun 1939, Steinweiss menghasilkan album cover pertamanya dalam album yang berjudul “Smash Songs by Rodgers & Hart, the Imperial Orchestra directed by Richard Rodgers”. Steinweiss dengan kreatif menirukan garis melingkar berwarna merah dari piringan rekamannya dan memadukannya dengan fotografi. Ia juga menciptakan album cover untuk album koleksi lagu-lagu Beethoven, yang kemudian terjual 800% lebih baik dibandingkan edisi sebelumnya yang polos. Steinweiss memunculkan ide untuk mengganti label standar dari ''album cover'' dengan karya seni yang orisinil. Ia pun diakui merupakan orang yang memperkenalkan desain kemasan album modern yang masih berlaku sampai saat ini. Kesuksesannya pun diikuti oleh ''graphic designer'' lainnya. Mereka pun ikut mendesain ''album cover'' artis rekaman dan mendapat sorotan dari publik dalam waktu singkat. Desain ''album cover'' pun dengan cepat menjadi bagian yang fundamental bagi produksi sebuah album untuk dapat mengkomunikasikan maksud dan makna dari lagu-lagu di dalamnya, dan proses pembuatannya pun juga tidak singkat karena membutuhkan kesepakatan dari sang ''graphic designer'' dan juga artis rekaman atau label rekamannya. ''Album cover'' pun menjadi sama krusialnya dengan video klip, serta lagu itu sendiri.<ref>Putranto, Wendi P.E.: "Rolling Stone Music Biz", halaman 61. Penerbit B-First, 2009. ISBN 978-979-66-9525-5</ref>


=== Masa Kini ===
=== Masa Kini ===


Seiring berjalannya waktu, ukuran kanvas yang digunakan untuk ''album cover'' mulai mengecil menjadi persegi berukuran 12 inci sampai persegi dengan ukuran ''compact disc'' seperti yang umum ada di pasaran saat ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi, ''album cover'' pun muncul dalam bentuk yang baru, yaitu visualisasi bagi rekaman digital yang dapat diunduh dari internet.
Seiring berjalannya waktu, ukuran kanvas yang digunakan untuk ''album cover'' mulai mengecil menjadi persegi berukuran 12 inci sampai persegi dengan ukuran ''compact disc'' seperti yang umum ada di pasaran saat ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi, ''album cover'' pun muncul dalam bentuk yang baru, yaitu visualisasi bagi rekaman digital yang dapat diunduh dari internet atau gambar dengan format tertentu yang berdampingan dengan suatu rekaman atau album, yang biasa disebut sebagai [http://www.wisegeek.com/what-is-a-thumbnail-image.htm/ thumbnail image]. Perdebatan pun muncul di kalangan para desainer dan pelaku lainnya di industri musik tentang masa depan dari ''album cover'' dan format-format lain sedang dikembangkan oleh berbagai pihak untuk memberikan solusi bagi ''album cover'' yang dirasa akan surut perlahan-lahan.




Baris 45: Baris 45:
== Masa Depan Album Cover ==
== Masa Depan Album Cover ==


Di zaman di mana banyak hal muncul dalam bentuk digital, beberapa kalangan, terutama kalangan para desainer, mulai memperdebatkan kelangsungan hidup dari ''album cover''. Ada yang mengatakan bahwa ''album cover'' suatu saat akan mati karena semakin banyaknya bentuk rekaman dalam bentuk digital yang bisa didapatkan dari internet. Namun tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa ''album cover'' masih akan terus bertahan untuk mewujudkan visi kreatif dari suatu grup atau musisi dan juga label rekaman. <ref>{{cite web
Di zaman di mana semakin banyak hal dikonversi ke dalam bentuk digital, beberapa kalangan, terutama kalangan para desainer, mulai memperdebatkan kelangsungan hidup dari ''album cover''. Bila melihat sejarahnya, memang ''album cover'' selalu mengalami kompresi secara berkala, dari rekaman vinyl, lalu kaset, lalu ''compact disc'', sampai akhirnya ke bentuk yang lebih kecil dan lebih simpel lagi, yaitu bentuk digital. Beberapa desainer mengatakan bahwa ''album cover'' suatu saat akan mati karena semakin banyaknya bentuk rekaman dalam bentuk digital tersebut, yang bisa didapatkan dari [[internet]] dengan mudah. Walaupun rekaman digital tersebut mengikutsertakan gambar visual atau ''thumbnail image'', seringkali visualisasi tersebut menghilang saat rekaman musik diunduh.<ref name="Dying Art Form">{{cite web
| url = http://www.wired.com/entertainment/music/commentary/listeningpost/2007/03/listeningpost_0402?currentPage=2
| title = Designers Work to Rescue a Dying Art Form--the Album Cover
| accessdate = 2011-03-19 }}
</ref> Namun, di sisi lain, desainer juga mengatakan bahwa ''album cover'' masih akan terus bertahan karena kebutuhan para grup atau musisi dan juga label rekaman untuk mewujudkan visi kreatif dan menunjukkan identitas diri mereka serta mewakili dan mendukung karya musik mereka.<ref>{{cite web
| url = http://www.angelynngrant.com/pdfs/AlbumCoverDesignFinal.pdf/
| url = http://www.angelynngrant.com/pdfs/AlbumCoverDesignFinal.pdf/
| title = Album Cover Design: Past Influences, Present Struggles & Future Predictions
| title = Album Cover Design: Past Influences, Present Struggles & Future Predictions
| accessdate = 2011-03-13 }}
| accessdate = 2011-03-13 }}
</ref> Pernyataan ini didukung dengan adanya solusi digital dalam bentuk [[iTunes]] LP yang diperkenalkan [[Apple Inc.|Apple]] pada tanggal 9 September 2009 untuk ''album cover'' yang interaktif. Tak hanya itu, kedudukan ''album cover'' sekarang juga sudah menjadi barang untuk dikoleksi dan bisa mahal harganya. <ref name="Album Cover Art">{{cite web
</ref> Oleh karena itu, para desainer sedang bekerja untuk mengangkat kembali ''album cover'' sebagai bentuk seni. Mereka bereksperimen dengan berbagai sarana atau tools baru dan memikirkan ide-ide untuk menciptakan ulang ''album cover'' di era digital. Pernyataan ini didukung dengan adanya solusi digital dalam bentuk [[iTunes]] LP yang diperkenalkan [[Apple]] pada tanggal 9 September 2009 untuk ''album cover'' yang interaktif. Pengguna iTunes dapat melihat lirik dan karya seni dalam sebuah album atau rekaman dan berpindah-pindah di antaranya melalui komputer dan [[iPod]]. Selain itu, ada Wamo dari [[Warner Music Group]], di mana para pengguna telepon genggam di Jepang diberikan album digital dengan nada dering, video, lagu dan wawancara artis. Setelah karya seni digital dimainkan di komputer dan alat-alat portabel, di waktu yang akan datang, akan terdapat kemungkinan keikutsertaan alat-alat lain seperti [[Xbox 360]], [[Playstation 3]], atau [[Wii]].<ref name="Dying Art Form">{{cite web
| url = http://www.wired.com/entertainment/music/commentary/listeningpost/2007/03/listeningpost_0402?currentPage=2
| title = Designers Work to Rescue a Dying Art Form--the Album Cover
| accessdate = 2011-03-19 }}
</ref> Masa depan ''album cover'' bergantung pada format digital apa yang akan dikembangkan untuk memainkan hal itu nantinya. Bila format-format baru ini terus dikembangkan, maka standar baru untuk memainkan rekaman dan ''album cover'' digital pun akan muncul suatu saat nanti. <ref>{{cite web
| url = http://www.angelynngrant.com/pdfs/AlbumCoverDesignFinal.pdf/
| title = Album Cover Design: Past Influences, Present Struggles & Future Predictions
| accessdate = 2011-03-13 }}
</ref>
Selain itu, masih banyak orang dari kalangan tertentu yang lebih menyukai ''album cover'' dalam ukuran yang diperuntukan untuk rekaman vinyl. Hal ini disebabkan karena vinyl menawarkan sesuatu yang format-format lain tidak miliki, yaitu koneksi pribadi.<ref name="The Future of Album Cover Art">{{cite web
| url = http://www.zimbio.com/Collecting+Vinyl+Records/articles/29/Album+Cover+Art+Preserving+Art+Form
| title = The Future of Album Art
| accessdate = 2011-03-19 }}
</ref> ''Album cover'' rekaman vinyl mempengaruhi aspek-aspek kehidupan di tahun 1940-an, seperti mode, gaya hidup, dan nilai-nilai sosial, sehingga ''album cover'' tersebut memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri, bukan hanya bagi mereka yang tinggal di era 1940-an, tapi juga mereka yang tinggal di masa kini yang menghargai ''album cover'' vinyl tersebut. Kedudukan ''album cover'' pun tidak akan mati karena benda ini bisa menjadi barang koleksi.<ref name="Album Cover Art">{{cite web
| url = http://www.recordcollectorsguild.org/modules.php?op=modload&name=Sections&file=index&req=viewarticle&artid=66&page=1/
| url = http://www.recordcollectorsguild.org/modules.php?op=modload&name=Sections&file=index&req=viewarticle&artid=66&page=1/
| title = Album Cover Art, A Priceless Commodity
| title = Album Cover Art, A Priceless Commodity
| accessdate = 2011-03-13 }}
| accessdate = 2011-03-13 }}
</ref>
</ref>



== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Maret 2011 18.57

Album cover adalah bagian depan dari sebuah kemasan produk rekaman suara komersial (album). Sebutan ini bisa berarti kertas yang dicetak untuk menyampul kemasan album berisi piringan berukuran 10" dan 12", album berisi compact disc atau kaset. Album cover juga bisa berarti kantung yang berfungsi sebagai pelindung dari sebuah piringan. Saat ini, album cover juga bisa berarti gambar yang merepresentasikan bentuk digital dari sebuah album atau lagu dari album tersebut.

Contoh album cover untuk piringan hitam


Sejarah

Awal

Di awal abad ke-20, saat lagu masih direkam ke dalam bentuk piringan hitam vinyl, album cover muncul dengan wajah yang polos, hanya mencantumkan informasi-informasi dasar dari sebuah album.[1] Di cover bagian depan, biasanya dicantumkan nama grup atau musisi, judul album, dan penghargaan apa saja yang telah diraih oleh grup atau musisi tersebut. Sedangkan di cover bagian belakang, dapat ditemukan daftar lagu yang ada di album tersebut beserta durasi dari tiap lagu, nama anggota grup, dan kredit bagi mereka yang telah membantu dalam komposisi dan bidang teknis. Lalu di sisi ‘tipis’ dari album cover dapat ditemukan nomor katalog, judul album, nama grup atau musisi, label rekaman, dan tanggal. Bagian ini berguna bila ingin menemukan sebuah album saat album tersebut diposisikan berjajar dalam sebuah rak dengan album-album lainnya. Album cover dulu tidak seperti yang kita lihat saat ini. Pada awalnya, album cover diciptakan hanya untuk melindungi piringan dari debu, kotoran, dan goresan-goresan lainnya.[1]

Perkembangan

Namun seiring berkembangnya kreativitas dari para pelaku di industri musik, di pertengahan abad ke-20, baik artis rekaman maupun label rekamannya mulai memproduksi album dengan cover yang menunjukkan foto dari si artis rekaman, judul album, atau visualisasi lain yang menarik. Saat itu telah disadari bahwa album cover tidak hanya berfungsi untuk melindungi piringan di dalamnya, tapi juga untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan visi dan identitas yang dikehendaki oleh artis rekaman maupun label rekamannya, dan juga untuk menunjukkan segi artistik dari sebuah album dan mewakili suasana dari album tersebut.[1]

Desain Modern

Album cover modern pertama yang diciptakan oleh Alex Steinweiss untuk perusahaan rekaman Columbia (1939)

Walaupun begitu, definisi album cover sebagai salah satu bentuk seni bermula saat perusahaan rekaman Columbia mempekerjakan Alex Steinweis, seorang graphic designer, sebagai art director pertamanya. Pada tahun 1939, Steinweiss menghasilkan album cover pertamanya dalam album yang berjudul “Smash Songs by Rodgers & Hart, the Imperial Orchestra directed by Richard Rodgers”. Steinweiss dengan kreatif menirukan garis melingkar berwarna merah dari piringan rekamannya dan memadukannya dengan fotografi. Ia juga menciptakan album cover untuk album koleksi lagu-lagu Beethoven, yang kemudian terjual 800% lebih baik dibandingkan edisi sebelumnya yang polos. Steinweiss memunculkan ide untuk mengganti label standar dari album cover dengan karya seni yang orisinil. Ia pun diakui merupakan orang yang memperkenalkan desain kemasan album modern yang masih berlaku sampai saat ini. Kesuksesannya pun diikuti oleh graphic designer lainnya. Mereka pun ikut mendesain album cover artis rekaman dan mendapat sorotan dari publik dalam waktu singkat. Desain album cover pun dengan cepat menjadi bagian yang fundamental bagi produksi sebuah album untuk dapat mengkomunikasikan maksud dan makna dari lagu-lagu di dalamnya, dan proses pembuatannya pun juga tidak singkat karena membutuhkan kesepakatan dari sang graphic designer dan juga artis rekaman atau label rekamannya. Album cover pun menjadi sama krusialnya dengan video klip, serta lagu itu sendiri.[2]

Masa Kini

Seiring berjalannya waktu, ukuran kanvas yang digunakan untuk album cover mulai mengecil menjadi persegi berukuran 12 inci sampai persegi dengan ukuran compact disc seperti yang umum ada di pasaran saat ini. Dengan semakin berkembangnya teknologi, album cover pun muncul dalam bentuk yang baru, yaitu visualisasi bagi rekaman digital yang dapat diunduh dari internet atau gambar dengan format tertentu yang berdampingan dengan suatu rekaman atau album, yang biasa disebut sebagai thumbnail image. Perdebatan pun muncul di kalangan para desainer dan pelaku lainnya di industri musik tentang masa depan dari album cover dan format-format lain sedang dikembangkan oleh berbagai pihak untuk memberikan solusi bagi album cover yang dirasa akan surut perlahan-lahan.


Bentuk

Bentuk album cover bisa bermacam-macam. Ia bisa muncul dalam wujud seperti jaket yang membungkus piringan atau compact disc, kertas cardboard yang dicetak, dan saat ini juga dalam bentuk visualisasi rekaman digital bagi file yang diungguh dari internet, yang biasa disebut dengan album art.


Masa Depan Album Cover

Di zaman di mana semakin banyak hal dikonversi ke dalam bentuk digital, beberapa kalangan, terutama kalangan para desainer, mulai memperdebatkan kelangsungan hidup dari album cover. Bila melihat sejarahnya, memang album cover selalu mengalami kompresi secara berkala, dari rekaman vinyl, lalu kaset, lalu compact disc, sampai akhirnya ke bentuk yang lebih kecil dan lebih simpel lagi, yaitu bentuk digital. Beberapa desainer mengatakan bahwa album cover suatu saat akan mati karena semakin banyaknya bentuk rekaman dalam bentuk digital tersebut, yang bisa didapatkan dari internet dengan mudah. Walaupun rekaman digital tersebut mengikutsertakan gambar visual atau thumbnail image, seringkali visualisasi tersebut menghilang saat rekaman musik diunduh.[3] Namun, di sisi lain, desainer juga mengatakan bahwa album cover masih akan terus bertahan karena kebutuhan para grup atau musisi dan juga label rekaman untuk mewujudkan visi kreatif dan menunjukkan identitas diri mereka serta mewakili dan mendukung karya musik mereka.[4] Oleh karena itu, para desainer sedang bekerja untuk mengangkat kembali album cover sebagai bentuk seni. Mereka bereksperimen dengan berbagai sarana atau tools baru dan memikirkan ide-ide untuk menciptakan ulang album cover di era digital. Pernyataan ini didukung dengan adanya solusi digital dalam bentuk iTunes LP yang diperkenalkan Apple pada tanggal 9 September 2009 untuk album cover yang interaktif. Pengguna iTunes dapat melihat lirik dan karya seni dalam sebuah album atau rekaman dan berpindah-pindah di antaranya melalui komputer dan iPod. Selain itu, ada Wamo dari Warner Music Group, di mana para pengguna telepon genggam di Jepang diberikan album digital dengan nada dering, video, lagu dan wawancara artis. Setelah karya seni digital dimainkan di komputer dan alat-alat portabel, di waktu yang akan datang, akan terdapat kemungkinan keikutsertaan alat-alat lain seperti Xbox 360, Playstation 3, atau Wii.[3] Masa depan album cover bergantung pada format digital apa yang akan dikembangkan untuk memainkan hal itu nantinya. Bila format-format baru ini terus dikembangkan, maka standar baru untuk memainkan rekaman dan album cover digital pun akan muncul suatu saat nanti. [5] Selain itu, masih banyak orang dari kalangan tertentu yang lebih menyukai album cover dalam ukuran yang diperuntukan untuk rekaman vinyl. Hal ini disebabkan karena vinyl menawarkan sesuatu yang format-format lain tidak miliki, yaitu koneksi pribadi.[6] Album cover rekaman vinyl mempengaruhi aspek-aspek kehidupan di tahun 1940-an, seperti mode, gaya hidup, dan nilai-nilai sosial, sehingga album cover tersebut memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri, bukan hanya bagi mereka yang tinggal di era 1940-an, tapi juga mereka yang tinggal di masa kini yang menghargai album cover vinyl tersebut. Kedudukan album cover pun tidak akan mati karena benda ini bisa menjadi barang koleksi.[7]

Referensi

  1. ^ a b c "Record Covers, More Than Just Protection". Diakses tanggal 2011-03-13. 
  2. ^ Putranto, Wendi P.E.: "Rolling Stone Music Biz", halaman 61. Penerbit B-First, 2009. ISBN 978-979-66-9525-5
  3. ^ a b "Designers Work to Rescue a Dying Art Form--the Album Cover". Diakses tanggal 2011-03-19. 
  4. ^ "Album Cover Design: Past Influences, Present Struggles & Future Predictions". Diakses tanggal 2011-03-13. 
  5. ^ "Album Cover Design: Past Influences, Present Struggles & Future Predictions". Diakses tanggal 2011-03-13. 
  6. ^ "The Future of Album Art". Diakses tanggal 2011-03-19. 
  7. ^ "Album Cover Art, A Priceless Commodity". Diakses tanggal 2011-03-13.