Lompat ke isi

Epoch Times: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.61.170 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Akuindo
Baris 30: Baris 30:


Di tahun 2006, Eugenia Chien menulis di jurnal ''New Media America'', bahwa "''The Epoch Times'' sekarang beredar di lebih dari 30 negara di seluruh dunia, dengan sirkulasi mingguan 1,5 juta. Sirkulasi the Epoch Times, seperti banyak koran-koran etnis lainnya, tidak diaudit oleh Audit Bureau of Circulation. Edisi bahasa Inggris dicetak pertama kali di New York di tahun 2004 dan berkembang dengan pesat. Di New York saja, koran ini mempunyai sirkulasi mingguan 150.000, selain pengantaan ke 40.000 rumah, berdasarkan koran the Epoch Times."<ref name=waves/> Typically a 16-page broadsheet, the Epoch Times also runs mainstream newswire stories and can resemble a community newspaper, with reports of local school budget, recipe swaps and a community calendar of jazz concerts.<ref name=waves/>
Di tahun 2006, Eugenia Chien menulis di jurnal ''New Media America'', bahwa "''The Epoch Times'' sekarang beredar di lebih dari 30 negara di seluruh dunia, dengan sirkulasi mingguan 1,5 juta. Sirkulasi the Epoch Times, seperti banyak koran-koran etnis lainnya, tidak diaudit oleh Audit Bureau of Circulation. Edisi bahasa Inggris dicetak pertama kali di New York di tahun 2004 dan berkembang dengan pesat. Di New York saja, koran ini mempunyai sirkulasi mingguan 150.000, selain pengantaan ke 40.000 rumah, berdasarkan koran the Epoch Times."<ref name=waves/> Typically a 16-page broadsheet, the Epoch Times also runs mainstream newswire stories and can resemble a community newspaper, with reports of local school budget, recipe swaps and a community calendar of jazz concerts.<ref name=waves/>

== Kredibilitas ==
Orville Schell, rektor dari [[UC Berkeley]] Graduate School of Journalism, mengatakan "Sangatlah susah untuk menentukan kualitasnya karena sangatlah susah untuk memastikan kebenaran isi berita, tetapi juga tidak dapat dianggap propaganda belaka."<ref name=sfgate/>

Dr. Liu Kang, profesor bidang studi kebudayaan China di [[Universitas Duke]] dan Associate Director dari [[Chinese Populations and Socioeconomic Studies Center]], mengatakan bahwa koran ini tidak mengikuti standar jurnalistic dasar untuk profesionalisme dan objektivitas, dan tidak dapat dipandang sebagai media berita independen yang objektif untuk rakyat China Daratan.<ref name=waves>Eugenia Chien, [http://news.newamericamedia.org/news/view_article.html?article_id=6ce9872ebb88b3aaa3ff48b6c1ffc19a "Falun Gong-Linked Media Venture Makes Waves, Raises Questions"], ''New America Media'', News Analysis, May 16, 2006</ref> Liu mengatakan kredibilitas jurnal tersebut telah dirusak oleh insiden [[Wang Wenyi]].<ref name=waves/> James Bettinger, profesor ilmu Komunikasi di [[Universitas Stanford]] dan director di John S. Knight Journalism Fellowships, mengatakan bahwa tulisan konsisten mereka pada Falun Gong dalam persepektif yang sama, tanpa pemeriksaan yang jeli oleh Falun Gong, menambah persepsi orang ketidak kredibilitas the Epoch Times.<ref name=waves/>

== Referensi ==
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.epochtimes.co.id/ ''The Epoch Times'' Website (Indonesia)]
* [http://en.epochtimes.com/ ''The Epoch Times'' Website (English)]
* [http://en.epochtimes.com/ ''The Epoch Times'' Website (English)]
* [http://www.ninecommentaries.com/ Text and Video Documentary of the "Nine Commentaries on the Communist Party"]
* [http://www.ninecommentaries.com/ Text and Video Documentary of the "Nine Commentaries on the Communist Party"]
* [http://www.chicagoreader.com/hottype/2005/051014_1.html ''The Chicago Reader'' on the running of ''The Epoch Times'']
* [http://www.sfgate.com/cgi-bin/article.cgi?f=/c/a/2005/12/18/MNGGAG8MTA1.DTL&hw=falun+gong&sn=002&sc=447 ''The San Francisco Chronicle'' on links between the Falun Gong and ''The Epoch Times'']

{{Falun Gong}}
{{DEFAULTSORT:Epoch Times}}

[[Kategori:Falun Gong]]
[[Kategori:Free daily newspapers]]
[[Kategori:New York City newspapers]]
[[Kategori:Chinese-language newspapers (Traditional Chinese)]]
[[Kategori:Chinese media in Canada]]
[[Kategori:English-language newspapers]]
[[Kategori:French-language newspapers]]
[[Kategori:German-language newspapers]]
[[Kategori:Spanish-language newspapers]]
[[Kategori:Newspapers published in Hong Kong]]
[[Kategori:Publications established in 2000]]

[[cs:The Epoch Times]]
[[de:Epoch Times]]
[[en:The Epoch Times]]
[[es:La Gran Época]]
[[fr:La Grande Époque]]
[[he:אפוק טיימס]]
[[ja:大紀元]]
[[ko:대기원시보]]
[[ms:Epoch Times]]
[[ro:Epoch Times]]
[[zh:大纪元时报]]

Revisi per 10 Mei 2011 17.50

The Epoch Times
FormatKertas papan
PemilikPemilik privat
Didirikan2000
Pandangan politikantiPKC
BahasaMandarin and Inggris
PusatNew York
 Amerika Serikat
Sirkulasi surat kabar1.4 juta
Situs webThe Epoch Times

The Epoch Times (Hanzi: 大纪元; Hanzi tradisional: 大紀元; Hanzi: Dàjìyuán) adalah sebuah koran milik pribadi yang awalnya diterbitkan dalam bahasa Mandarin. Dari pernyataan mereka, the Epoch Times diterbitkan untuk menyediakan berita-berita tentang kejadian-kejadian di China yang bebas sensor. Koran ini telah diterbitkan sejak bulan Mei 2000. Berkantor pusat di New York, koran ini mempunyai biro lokal dan sejumlah reporter lokal di seluruh dunia. Koran ini didistribusikan secara gratis di kurang lebih 30 negara, dan diterbitkan dalam bahasa Inggris, Mandarin, 9 bahasa lain dalam edisi cetak, dan 17 bahasa dalam edisi web.

Koran ini diterbitkan oleh para praktisi Falun Gong, sebuah kelompok spiritual yang dilarang di Republic Rakyat China. Tujuan yang dikemukakannya adalah meliput China dan masalah HAM-nya. Posisi editorialnya disebut-sebut sebagai kritis terhadap Partai Komunis China (PKC) dan simpatik kepada para pembangkang. PKC memblokir rakyat China daratan dari mengakses website the Epoch Times.


Umum

Berdasarkan koran itu sendiri, The Epoch Times diterbitkan pertama kali di New York pada bulan Mei 2000, setelah terjadi penangkapan sejumlah kecil wartawan di China di tahun 2000.[1]

Yuezhi Zhao, Asisten Profesor di bidang Komunikasi di Universitas Simon Fraser, Kanada, di dalam bukunya Contesting Media Power: Alternative Media in a Networked World menulis bahwa situs The Epoch Times (www.epochtimes.com) dan kelompok koran The Epoch Times "telah tumbuh menjadi salah satu website berita dan kelompok koran bahasa Mandarin terbesar di luar China dalam dua tahun terakhir, dengan edisi-edisi lokal di lebih dari 30 negara bagian Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jepang, Indonesia, Taiwan, Hong Kong, dan negara-negara Eropa Barat lainnnya."[2] Kata dia versi-versi lokal berbentuk koran mingguan gratis yang isinya diambil dari website the Epoch Times yang didistribusikan di seluruh dunia, dengan klaim sirkulasi mingguan mencapai 400.000 sampai 500.000 di tahun 2002. "Ketika koran-koran pada umumnya menganggap versi Web sebagai lanjutan dari edisi cetak yang sudah ada, website the Epoch Times website difungsikan sebagai sumber dari koran-korannya di seluruh duniaapers. Hal yang harus dilakukan sebuah 'franchise' lokal adalah memilih isi dari website dan menambahkan materi lokal."[2] Pada tanggal 12 Agustus 2002, The Epoch Times mengedarkan edisi pertamanya di Washington, D.C..

Di tahun 2006, Eugenia Chien menulis di jurnal New Media America, bahwa "The Epoch Times sekarang beredar di lebih dari 30 negara di seluruh dunia, dengan sirkulasi mingguan 1,5 juta. Sirkulasi the Epoch Times, seperti banyak koran-koran etnis lainnya, tidak diaudit oleh Audit Bureau of Circulation. Edisi bahasa Inggris dicetak pertama kali di New York di tahun 2004 dan berkembang dengan pesat. Di New York saja, koran ini mempunyai sirkulasi mingguan 150.000, selain pengantaan ke 40.000 rumah, berdasarkan koran the Epoch Times."[3] Typically a 16-page broadsheet, the Epoch Times also runs mainstream newswire stories and can resemble a community newspaper, with reports of local school budget, recipe swaps and a community calendar of jazz concerts.[3]

Kredibilitas

Orville Schell, rektor dari UC Berkeley Graduate School of Journalism, mengatakan "Sangatlah susah untuk menentukan kualitasnya karena sangatlah susah untuk memastikan kebenaran isi berita, tetapi juga tidak dapat dianggap propaganda belaka."[4]

Dr. Liu Kang, profesor bidang studi kebudayaan China di Universitas Duke dan Associate Director dari Chinese Populations and Socioeconomic Studies Center, mengatakan bahwa koran ini tidak mengikuti standar jurnalistic dasar untuk profesionalisme dan objektivitas, dan tidak dapat dipandang sebagai media berita independen yang objektif untuk rakyat China Daratan.[3] Liu mengatakan kredibilitas jurnal tersebut telah dirusak oleh insiden Wang Wenyi.[3] James Bettinger, profesor ilmu Komunikasi di Universitas Stanford dan director di John S. Knight Journalism Fellowships, mengatakan bahwa tulisan konsisten mereka pada Falun Gong dalam persepektif yang sama, tanpa pemeriksaan yang jeli oleh Falun Gong, menambah persepsi orang ketidak kredibilitas the Epoch Times.[3]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama About_Us
  2. ^ a b Zhao, Yuezhi, "Falun Gong, Identity, and the Struggle over Meaning Inside and Outside China", pp209-223 in Contesting Media Power: Alternative Media in a Networked World, ed. Nick Couldry and James Curran, Rowman & Littlefield publishers, inc.: 2003.
  3. ^ a b c d e Eugenia Chien, "Falun Gong-Linked Media Venture Makes Waves, Raises Questions", New America Media, News Analysis, May 16, 2006
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sfgate

Pranala luar