Lompat ke isi

Sawo duren: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: pl:Chrysophyllum cainito
Wie146 (bicara | kontrib)
membatalkan sebagian besar revisi oleh 114.121.33.192 per 13:37, 15 November 2010 (isinya meragukan, coppas)
Baris 18: Baris 18:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]], 1753
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]], 1753
}}
}}
'''Sawo duren''' disebut neesbery adalah nama sejenis [[buah]] dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, ''sawo ijo'' atau ''apel ijo'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''sawo hejo'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''sawo kadu'' ([[Banten]]), dan ''kenitu'' atau ''manécu'' ([[Jawa Timur|Jatim]]).
'''Sawo duren''' adalah nama sejenis [[buah]] dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, ''sawo ijo'' atau ''apel ijo'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''sawo hejo'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''sawo kadu'' ([[Banten]]), dan ''kenitu'' atau ''manécu'' ([[Jawa Timur|Jatim]]).


Dalam pelbagai bahasa asing seperti di [[Filipina]] dengan sebutan ''cainito'', [[Inggris]] dengan sebutan ''caimito'' dan ''star apple'', [[Thailand]] dengan sebutan ''Sataa appoen'' serta [[Malaysia]] dengan sebutan ''sawu duren'' dan ''pepulut'' buah ini dikenal pula dengan pelbagai nama lain seperti ''chicle durian'', , ''sterappel'', ''golden leaf tree'', ''abiaba'', ''pomme de lait'', ''estrella'', ''aguay'' dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Chrysophyllum cainito''.
Nama-nama dalam pelbagai bahasa asing misalnya di [[Filipina]] dengan sebutan ''cainito'', [[Inggris]] dengan sebutan ''caimito'' dan ''star apple'', [[Thailand]] dengan sebutan ''sataa appoen'' serta [[Malaysia]] dengan sebutan ''sawu duren'' dan ''pepulut''. Buah ini dikenal pula dengan aneka nama lain seperti ''chicle durian'', ''sterappel'', ''golden leaf tree'', ''abiaba'', ''pomme de lait'', ''estrella'', ''aguay'' dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Chrysophyllum cainito''.


== Pemerian ==
== Asal-usul dan penyebaran ==
Sawo duren berasal dari dataran rendah [[Amerika Tengah]] dan [[Hindia Barat]]. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di [[Asia Tenggara]], sawo duren banyak ditanam di [[Filipina]], [[Thailand]] dan [[Indocina]] bagian selatan.

== Deskripsi ==
[[Berkas:Chrusophyllum cainito.jpg|left|thumb|200px|Sawo duren ungu, dijual di [[Belanda]] ]]
[[Berkas:Chrusophyllum cainito.jpg|left|thumb|200px|Sawo duren ungu, dijual di [[Belanda]] ]]
[[Berkas:Chrysophyllum cainito0.jpg|left|thumb|200px|Pola serupa bintang ketika buah dibelah]]
[[Berkas:Chrysophyllum cainito0.jpg|left|thumb|200px|Pola serupa bintang ketika buah dibelah]]
Tumbuhan daerah [[tropis]] yang berbentuk pohon, berumur menahun ([[perenia]]l), tinggi 15 - 20 dapat mencapai ketinggian tidak melebihi 30 [[meter|m]] yang selalu hijau dan tumbuh cepat, berakar tunggang. dengan batang berkayu, silindris, tegak, warna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan, permukaan kasar berdaun tunggal, warna permukaan atas hijau - bawah cokelat, panjang 9 - 14 cm, lebar 3 - 5 cm, helaian daun agak tebal, kaku, bentuk lonjong (elliptica), ujung runcing (acutus), pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), tidak pernah meluruh Bunga Buah buni (bacca), bulat, warna hijau keputih-putihan, dengan biji hitam, pipih, panjang sekitar 1 cm, berkeping dua Perbanyaan Generatif (biji) dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan [[lateks]], getah putih yang pekat, apabila dilukai.
[[Pohon]] yang selalu hijau dan tumbuh cepat, tinggi hingga 30 [[meter|m]], dengan batang berkayu, silindris, tegak, pepagan berpermukaan kasar berwarna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan; dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan [[lateks]] --getah putih yang pekat-- manakala dilukai.


Daun tunggal berwarna coklat-keemasan (''chrysophyllum'' berarti daun yang berwarna keemasan), karena bulu-bulu halus yang tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di rerantingan; permukaan atasnya lekas gundul dan berwarna hijau cerah. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik, 3-6 x 5-16 [[sentimeter|cm]], seperti kulit, bertangkai 0,6-1,7 cm panjangnya.
Daun tunggal berwarna coklat-keemasan (''chrysophyllum'' berarti daun yang berwarna keemasan), karena bulu-bulu halus yang tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di rerantingan; permukaan atasnya lekas gundul dan berwarna hijau cerah. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik, 3-6 x 5-16 [[sentimeter|cm]], seperti kulit, bertangkai 0,6-1,7 cm panjangnya.
Baris 34: Baris 31:
Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok 5-35 kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, harum manis. Kelopak 5 helai, bundar sampai bundar telur; mahkota bentuk tabung bercuping 5, bundar telur, panjang sampai 4 [[milimeter|mm]].
Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok 5-35 kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, harum manis. Kelopak 5 helai, bundar sampai bundar telur; mahkota bentuk tabung bercuping 5, bundar telur, panjang sampai 4 [[milimeter|mm]].


Buah buni berbentuk bulat hingga bulat telur sungsang, ber[[diameter]] 5-10 cm, dengan kulit buah licin mengkilap, coklat keunguan atau hijau kekuningan sampai keputihan. Kulit agak tebal, liat, banyak mengandung lateks dan tak dapat dimakan. Daging buah putih atau keunguan, lembut dan banyak mengandung sari buah, manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang. Biji 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap.
[[Buah#Buah buni|Buah buni]] berbentuk bulat hingga bulat telur sungsang, ber[[diameter]] 5-10 cm, dengan kulit buah licin mengkilap, coklat keunguan atau hijau kekuningan sampai keputihan. Kulit agak tebal, liat, banyak mengandung lateks dan tak dapat dimakan. Daging buah putih atau keunguan, lembut dan banyak mengandung sari buah, manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang. Biji 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap.


== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
Baris 42: Baris 39:


Pohonnya kerap digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan [[anggrek]].
Pohonnya kerap digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan [[anggrek]].

== Asal-usul dan penyebaran ==
Sawo duren berasal dari dataran rendah [[Amerika Tengah]] dan [[Hindia Barat]]. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di [[Asia Tenggara]], sawo duren banyak ditanam di [[Filipina]], [[Thailand]] dan [[Indocina]] bagian selatan.

<!-- Bagian ini meragukan. Nampaknya disalin dari http://www.agrikaindoraya.com/menanam-tabulampot-sawo/


== Hama dan penyakit ==
== Hama dan penyakit ==
=== Hama ===
=== Hama ===
* Lalat buah ([[Dacus sp]]), Gejala terdapat bintik-bintik kecil berwarna hitam atau cokelat pada permukaan kulit, tetapi dagin buah sudah membusuk. Cara pengendaliannya (1) membersihkan (sanitasi) sisa-sisa tanaman di sekitar tanaman dan kebun; (2) membungkus buah sejak stadium muda; (3) memasang perangkap lalat buah yang mengandung bahan metyl eugenol, misalnya M-Atraktan, dalam botol plastik bekas; (4) menyemprotkan perangkap lalat buah, seperti Promar yang dicampur dengan insektisida kontak atau sistemik; (5) menginfus akar tanaman dengan larutan insektisida sistemik, seperti Tamaron, dengan konsentrasi 3-5% pada fase sebelum berbunga; (6) menyemprot tanaman dengan insektisida kontak, seperti Agrothion 50 EC dengan dosis 3-4 cc/liter air.
* Lalat buah (''[[Dacus]]'' sp.), Gejala terdapat bintik-bintik kecil berwarna hitam atau cokelat pada permukaan kulit, tetapi dagin buah sudah membusuk. Cara pengendaliannya (1) membersihkan (sanitasi) sisa-sisa tanaman di sekitar tanaman dan kebun; (2) membungkus buah sejak stadium muda; (3) memasang perangkap lalat buah yang mengandung bahan metyl eugenol, misalnya M-Atraktan, dalam botol plastik bekas; (4) menyemprotkan perangkap lalat buah, seperti Promar yang dicampur dengan insektisida kontak atau sistemik; (5) menginfus akar tanaman dengan larutan insektisida sistemik, seperti Tamaron, dengan konsentrasi 3-5% pada fase sebelum berbunga; (6) menyemprot tanaman dengan insektisida kontak, seperti Agrothion 50 EC dengan dosis 3-4 cc/liter air.
* Kutu hijau ([[Lecanium viridis]] atau [[Coccus viridis]]) dan Kutu cokelat ([[Saissetia nigra]]) yang menyerang ranting muda dan daun tanaman sawo dengan cara menghisap cairan yang terdapat di dalamnya. Selain menghisap cairan, kutu-kutu ini juga menghasilkan embun madu yang dapat mengundang kehadiran cendawan jelaga. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida, seperti Diasinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter air atau Basudin 50 EC dengan dosis 2 cc/liter air yang disemprotkan langsung ke kutu-kutu tersebut.
* Kutu hijau ([[Lecanium viridis]] atau [[Coccus viridis]]) dan Kutu cokelat ([[Saissetia nigra]]) yang menyerang ranting muda dan daun tanaman sawo dengan cara menghisap cairan yang terdapat di dalamnya. Selain menghisap cairan, kutu-kutu ini juga menghasilkan embun madu yang dapat mengundang kehadiran cendawan jelaga. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida, seperti Diasinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter air atau Basudin 50 EC dengan dosis 2 cc/liter air yang disemprotkan langsung ke kutu-kutu tersebut.


Baris 53: Baris 55:
* Busuk buah disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Phytopthora palmivora Butl]], Gejala mula-mula kulit buah berbercak-bercak kecil berwarna hitam atau cokelat, kemudian melebar dan menyatu secara tidak beraturan, daging buah membusuk dan berair, serta kadang-kadang buah berjatuhan (gugur). Cara pengendaliannya (1) dengan cara pemotongan buah yang sakit berat, pengumpulan dan pemusnahan buah yang terserang; (2) penyemprotan fungisida, seperti Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8 gr – 2,4 gram/liter air.
* Busuk buah disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Phytopthora palmivora Butl]], Gejala mula-mula kulit buah berbercak-bercak kecil berwarna hitam atau cokelat, kemudian melebar dan menyatu secara tidak beraturan, daging buah membusuk dan berair, serta kadang-kadang buah berjatuhan (gugur). Cara pengendaliannya (1) dengan cara pemotongan buah yang sakit berat, pengumpulan dan pemusnahan buah yang terserang; (2) penyemprotan fungisida, seperti Dithane M-45 80 WP dengan dosis 1,8 gr – 2,4 gram/liter air.
* Hawar benang putih disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Marasmius scandens Mass]], yang tumbuh pada permukaan batang dan cabang tanaman sawo. Gejala: daun-daun mengering dan berguguran. Pada ranting yang mengering terdapat benang-benang jamur berwarna putih. Cara pengendaliannya (1) dengan cara mengurangi kelembaban kebun, memotong bagian tanaman yang sakit berat; (2) mengoleskan atau menyemprotkan fungisida, seperti Benlate dengan dosis 2 gr/1 air.
* Hawar benang putih disebabkan oleh [[fungus|jamur]] [[Marasmius scandens Mass]], yang tumbuh pada permukaan batang dan cabang tanaman sawo. Gejala: daun-daun mengering dan berguguran. Pada ranting yang mengering terdapat benang-benang jamur berwarna putih. Cara pengendaliannya (1) dengan cara mengurangi kelembaban kebun, memotong bagian tanaman yang sakit berat; (2) mengoleskan atau menyemprotkan fungisida, seperti Benlate dengan dosis 2 gr/1 air.
-->


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 2 Agustus 2011 09.26

Sawo Duren
Beberapa kultivar sawo duren dari Lumajang, Jawa Timur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Subkerajaan:
Divisi:
Subdivisi:
Kelas:
Subkelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Chrysophyllum cainito
Nama binomial
Chrysophyllum cainito
L., 1753

Sawo duren adalah nama sejenis buah dari suku sawo-sawoan (Sapotaceae). Buah ini juga dikenal dengan nama sawo apel, sawo ijo atau apel ijo (Jw.), sawo hejo (Sd.), sawo kadu (Banten), dan kenitu atau manécu (Jatim).

Nama-nama dalam pelbagai bahasa asing misalnya di Filipina dengan sebutan cainito, Inggris dengan sebutan caimito dan star apple, Thailand dengan sebutan sataa appoen serta Malaysia dengan sebutan sawu duren dan pepulut. Buah ini dikenal pula dengan aneka nama lain seperti chicle durian, sterappel, golden leaf tree, abiaba, pomme de lait, estrella, aguay dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah Chrysophyllum cainito.

Pemerian

Sawo duren ungu, dijual di Belanda
Pola serupa bintang ketika buah dibelah

Pohon yang selalu hijau dan tumbuh cepat, tinggi hingga 30 m, dengan batang berkayu, silindris, tegak, pepagan berpermukaan kasar berwarna cokelat, abu-abu gelap sampai keputihan; dengan banyak bagian pohon yang mengeluarkan lateks --getah putih yang pekat-- manakala dilukai.

Daun tunggal berwarna coklat-keemasan (chrysophyllum berarti daun yang berwarna keemasan), karena bulu-bulu halus yang tumbuh terutama di sisi bawah daun dan di rerantingan; permukaan atasnya lekas gundul dan berwarna hijau cerah. Duduk daun berseling, memencar, bentuk lonjong sampai bundar telur terbalik, 3-6 x 5-16 cm, seperti kulit, bertangkai 0,6-1,7 cm panjangnya.

Perbungaan terletak di ketiak daun, berupa kelompok 5-35 kuntum bunga kecil-kecil bertangkai panjang, kekuningan sampai putih lembayung, harum manis. Kelopak 5 helai, bundar sampai bundar telur; mahkota bentuk tabung bercuping 5, bundar telur, panjang sampai 4 mm.

Buah buni berbentuk bulat hingga bulat telur sungsang, berdiameter 5-10 cm, dengan kulit buah licin mengkilap, coklat keunguan atau hijau kekuningan sampai keputihan. Kulit agak tebal, liat, banyak mengandung lateks dan tak dapat dimakan. Daging buah putih atau keunguan, lembut dan banyak mengandung sari buah, manis, membungkus endokarp berwarna putih yang terdiri dari 4-11 ruang yang bentuknya mirip bintang jika dipotong melintang. Biji 3-10 butir, pipih agak bulat telur, coklat muda sampai hitam keunguan, keras berkilap.

Kegunaan

Sawo duren umumnya dikonsumsi sebagai buah segar, meski juga dapat digunakan sebagai bahan baku es krim atau serbat (sherbet). Pohon sawo duren menghasilkan buah setelah berumur 5-6 tahun, dan biasanya musim puncak buah itu di Jawa pada musim kemarau.

Di samping itu, banyak bagian pohon yang berkhasiat obat; misalnya kulit kayunya, getah, buah dan biji. Rebusan daunnya dipakai untuk menyembuhkan diabetes dan rematik. Dari pepagannya (kulit kayu) dihasilkan obat kuat dan obat batuk.

Pohonnya kerap digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Kayunya cukup baik sebagai bahan bangunan. Dan cabang-cabangnya yang tua dimanfaatkan untuk menumbuhkan anggrek.

Asal-usul dan penyebaran

Sawo duren berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Hindia Barat. Karena manfaatnya, kini sawo duren telah menyebar ke seluruh daerah tropis. Di Asia Tenggara, sawo duren banyak ditanam di Filipina, Thailand dan Indocina bagian selatan.


Lihat pula

Rujukan

  • Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.


Pranala luar