Lompat ke isi

Insyaallah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Insya'Allah''' ({{lang|ar|إن شاء الله}}) adalah ucapan seseorang dalam Bahasa Arab yang menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, akan berarti "Jika Allah Mengijinkan". Pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Arab, istilah ini digunakan oleh semua umat yang beragama, yang berarti istilah ini tidak menunjukkan sifat suatu agama tertentu, namun hanya berarti "jika Allah mengijinkan".
'''Insya'Allah''' ({{lang|ar|إن شاء الله}}) adalah ucapan seseorang dalam Bahasa Arab yang menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, akan berarti "Jika Allah Mengijinkan". Pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Arab, istilah ini digunakan oleh semua umat yang beragama, yang berarti istilah ini tidak menunjukkan sifat suatu agama tertentu, namun hanya berarti "jika Allah mengijinkan".
Salah satu penggunaan Insya Allah adalah untuk mengindikasikan bahwa kesuksesan yang diraih bukanlah semata karena usaha keras dan kehendak seseorang, namun lebih kepada bahwa usaha keras yang dilakukan adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah.
Salah satu penggunaan Insya Allah adalah untuk mengindikasikan bahwa kesuksesan yang diraih bukanlah semata karena usaha keras dan kehendak seseorang, namun lebih kepada bahwa usaha keras yang dilakukan adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah. Dimana ridha Allah dapat diinterprestasikan sebagai hal terbaik untuk Manusia, bumi, dan semua ciptaan ALlah yang lainnya. ~. Istilah ini secara umum sering digunakan oleh Umat Muslim, namun juga sering digunakan oleh kelompok Kristen di daerah timur tengah,n seperti Gereja Koptik Ortodok. Insya ALlah diucapkan bila berbicara mengenai rencana atau kegiatan yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Istilah tersebut juga menunjukkan suatu kepatuhan terhadap Allah, dimana seorang yang mengucapkan hal tersebut berarti menyerahkan segala keputusan di tangan Allah, dan menerima takdir bahwa kadang Allah bertindak tidak sesuai dengan dugaan manusia.


Dalam Al-Qur'an, tertulis bagi Muslim bahwa merupakan hal yang dilarang mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan di masa depan (berjanji) tanpa mengucapkan Insya Allah. Penggunaan Insya Allah sesuai dalil pada Al-Qur'an surat Al Kahfi (18)23-24: (23) dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, (24) kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.
{{Islam-stub}}
{{Islam-stub}}



Revisi per 7 Desember 2011 07.51

Insya'Allah (إن شاء الله) adalah ucapan seseorang dalam Bahasa Arab yang menyertai pernyataan akan berbuat sesuatu pada masa yang akan datang. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, akan berarti "Jika Allah Mengijinkan". Pada negara-negara yang menggunakan Bahasa Arab, istilah ini digunakan oleh semua umat yang beragama, yang berarti istilah ini tidak menunjukkan sifat suatu agama tertentu, namun hanya berarti "jika Allah mengijinkan". Salah satu penggunaan Insya Allah adalah untuk mengindikasikan bahwa kesuksesan yang diraih bukanlah semata karena usaha keras dan kehendak seseorang, namun lebih kepada bahwa usaha keras yang dilakukan adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah. Dimana ridha Allah dapat diinterprestasikan sebagai hal terbaik untuk Manusia, bumi, dan semua ciptaan ALlah yang lainnya. ~. Istilah ini secara umum sering digunakan oleh Umat Muslim, namun juga sering digunakan oleh kelompok Kristen di daerah timur tengah,n seperti Gereja Koptik Ortodok. Insya ALlah diucapkan bila berbicara mengenai rencana atau kegiatan yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Istilah tersebut juga menunjukkan suatu kepatuhan terhadap Allah, dimana seorang yang mengucapkan hal tersebut berarti menyerahkan segala keputusan di tangan Allah, dan menerima takdir bahwa kadang Allah bertindak tidak sesuai dengan dugaan manusia.

Dalam Al-Qur'an, tertulis bagi Muslim bahwa merupakan hal yang dilarang mengucapkan suatu hal yang akan dilakukan di masa depan (berjanji) tanpa mengucapkan Insya Allah. Penggunaan Insya Allah sesuai dalil pada Al-Qur'an surat Al Kahfi (18)23-24: (23) dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, (24) kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.