Tiwul: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Tiwul''', atau '''Thiwul''' adalah makanan pokok pengganti [[nasi]] [[beras]] yang dibuat dari [[ketela pohon]] atau [[singkong]]. Penduduk [[Pegunungan Kidul]] ([[Wonogiri]],[[Pacitan]],[[ |
'''Tiwul''', atau '''Thiwul''' adalah makanan pokok pengganti [[nasi]] [[beras]] yang dibuat dari [[ketela pohon]] atau [[singkong]]. Penduduk [[Pegunungan Kidul]] ([[Wonogiri]],[[Pacitan]],[[Wonosari]]) dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari. |
||
Tiwul dibuat dari [[gaplek]]. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit [[maag]], perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa [[penjajahan Jepang]]. |
Tiwul dibuat dari [[gaplek]]. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit [[maag]], perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa [[penjajahan Jepang]]. |
Revisi per 23 Januari 2012 16.29
Tiwul, atau Thiwul adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon atau singkong. Penduduk Pegunungan Kidul (Wonogiri,Pacitan,Wonosari) dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.
Tiwul dibuat dari gaplek. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang.