Lompat ke isi

Hadis Qudsi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Membatalkan revisi 5250700 oleh 114.79.28.102 (Bicara)
Baris 21: Baris 21:
* Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW berkata: " ''Allah ta`ala berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku. Bila menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-Ku di kalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu
* Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW berkata: " ''Allah ta`ala berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku. Bila menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-Ku di kalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu


===== Teks judul =====
==Buku Mengenai Hadits Qudsi==
==Buku Mengenai Hadits Qudsi==
Di antara buku yang paling masyhur mengenai Hadits Qudsi adalah kitab Al-Ithâfât as-Saniyyah Bi al-Ahâdîts al-Qudsiyyah karya 'Abdur Ra`uf al-Munawiy. Di dalam buku ini terkoleksi 272 buah hadits.
Di antara buku yang paling masyhur mengenai Hadits Qudsi adalah kitab Al-Ithâfât as-Saniyyah Bi al-Ahâdîts al-Qudsiyyah karya 'Abdur Ra`uf al-Munawiy. Di dalam buku ini terkoleksi 272 buah hadits.

Revisi per 10 Mei 2012 09.46

Hadits Qudsi salah satu jenis hadits dimana perkataan Nabi Muhammad disandarkan kepada Allah atau dengan kata lain Nabi Muhammad meriwayatkan perkataan Allah.[1] Secara bahasa (Etimologis), kata القدسي dinisbahkan kepada kata القدس (suci). Artinya, hadits yang dinisbahkan kepada Dzat yang Maha suci, yaitu Allah swt. Dan secara istilah (terminologis) adalah sesuatu (hadits) yang dinukil kepada kita dari nabi Muhammad saw. yang disandarkan kepada Tuhannya.

Perbedaan Antara Hadits Qudsi Dan al-Qur`an

Terdapat perbedaan yang banyak sekali antara keduanya, di antaranya adalah:

  1. Bahwa lafazh dan makna al-Qur`an berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sedangkan Hadits Qudsi tidak demikian, alias maknanya berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala namun lafazhnya berasal dari Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.
  2. Bahwa membaca al-Qur`an merupakan ibadah sedangkan Hadits Qudsi tidak demikian.
  3. Syarat validitas al-Qur`an adalah at-Tawâtur (bersifat mutawatir) sedangkan Hadîts Qudsi tidak demikian.

Jumlah Hadits Qudsi

Dibandingkan dengan jumlah hadits-hadits Nabi, maka Hadîts Qudsiy bisa dibilang tidak banyak. Jumlahnya lebih sedikit dari 200 hadits.

Lafazh-Lafazh Periwayatannya

Bagi orang yang meriwayatkan Hadits Qudsi, maka dia dapat menggunakan salah satu dari dua lafazh-lafazh periwayatannya:

  1. Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam pada apa yang diriwayatkannya dari Rabb-nya 'Azza Wa Jalla
  2. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, pada apa yang diriwayatkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam dari-Nya

Contoh

  • "Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan persekutuan. Barangsiapa melakukan suatu amalan kemudian dia mempersekutukan diri-Ku dengan yang lain, maka Aku akan meninggalkannya dan meninggalkan sekutunya." Dalam riwayat yang lain disebutkan: "Maka dia akan menjadi milik sekutunya dan Aku berlepas diri darinya."
  • Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW yang meriwayatkan dari Allah Azza wa Jalla: "Tangan Allah penuh, tidak dikurangi lantaran memberi nafkah, baik di waktu siang maupun malam."
  • Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW berkata: " Allah ta`ala berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku. Bila menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-Ku di kalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu

Buku Mengenai Hadits Qudsi

Di antara buku yang paling masyhur mengenai Hadits Qudsi adalah kitab Al-Ithâfât as-Saniyyah Bi al-Ahâdîts al-Qudsiyyah karya 'Abdur Ra`uf al-Munawiy. Di dalam buku ini terkoleksi 272 buah hadits.

Lihat pula

Pranala luar

Catatan kaki

  1. ^ Glossary of Islamic Terms and Concepts, USC-MSA [1]

Rujukan

  1. Taysîr Musthalah al-Hadits, karya DR.Mahmûd ath-Thahhân, h.127-128
  2. Ilmu Hadits (Bagian 3): Ringkasan Penjelasan Hadîts Qudsiy- di Situs www.mediamuslim.info
  3. http://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/16/ilmu-hadits-bagian-3-ringkasan-penjelasan-hadits-qudsiy/
  4. http://smeedo.com/blog/kumpulan-hadist-qudsi/