Lompat ke isi

Selancar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Chonk be (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Chonk be (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:


Saat ini, surfing semakin menyebar di Indonesia, di tandai dengan bermunculnya club-club surfing di berbagai daerah. Lokasinya pun tidak hanya mengeksplorasi pantai-pantai wilayah Bali saja. Kurang lebih sekitar ratusan pantai di Indonesia yang ombaknya telah di tunggangi para surfer. Pulau Nias/Lagundri, Mentawai/Sumatra, Banten, Jawa barat, Plengkung/Bayuwangi, Desert Point/Lombok, Sumbawa, sumba, Rote, Raja Empat/Irian barat, kep. Halmahera, merupakan nama pantai yang saat ini tidak hanya menjadi tujuan wajib surfer surfer asli Indonesia, tapi surfer dunia karena fariasi macam felombang tersedia dan bisa di gunakan sepanjang tahun
Saat ini, surfing semakin menyebar di Indonesia, di tandai dengan bermunculnya club-club surfing di berbagai daerah. Lokasinya pun tidak hanya mengeksplorasi pantai-pantai wilayah Bali saja. Kurang lebih sekitar ratusan pantai di Indonesia yang ombaknya telah di tunggangi para surfer. Pulau Nias/Lagundri, Mentawai/Sumatra, Banten, Jawa barat, Plengkung/Bayuwangi, Desert Point/Lombok, Sumbawa, sumba, Rote, Raja Empat/Irian barat, kep. Halmahera, merupakan nama pantai yang saat ini tidak hanya menjadi tujuan wajib surfer surfer asli Indonesia, tapi surfer dunia karena fariasi macam felombang tersedia dan bisa di gunakan sepanjang tahun

sedang club surfing pertama terbentuk di bali dengan nama BSC/Bali Surfing Club


==Media Surfing Indonesia==
==Media Surfing Indonesia==

Revisi per 28 Februari 2012 19.15

Selancar

Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, tetapi pada Olahraga ini peselancar menunggangi ombak liar.

Sejarah

Di awal abad ke-20 berselancar mulai dikenal oleh orang Amerika dan Australia dan komunitas selancar pun terbentuk pada beberapa pantai di AS. Budaya selancar muncul akibat dari naik pamornya olahraga yang kemudian melahirkan gaya hidup tersebut dan tercermin dari berbagai produk, musik, fashion, majalah hingga film-film yang menggambarkan anak pantai yang serba santai. Para sosiolog Amerika pada pertengahan tahun 50-an mencapnya sebagai budaya orang malas. Tetapi di era abad 19 awal olahraga ini mulai digemari oleh kalangan muda, rata-rata kalangan anak muda Eropa, contohnya: Amerika, Meksiko. lebih memilih olah raga ini, sehingga olah raga ini menjadi populer dan lebih mendunia lagi.

Sejarah surfing di Indonesia

Khusus untuk surfing, olahraga ini mulai masuk di Indonesia sejak di perkenalkan pertama kali oleh Robert Koke pada tahun 1930, seorang warga Amerika yang mengelola sebuah hotel kecil di suatu tempat dekat Rock Hotel di Kuta hard. Pada akhir tahun 1960 peselancar Australia mulai berdatangan untuk berselancar di daerah Kuta sebelum menemukan gelombang kelas dunia di Semenanjung Bukit.

Surfing di Bali saat itu semakin populer mendunia dengan hadirnya film "Morning of The Earth" di tahun 1972, karya Albert "Alby" Falzon, seorang waga Australia. Film ini menggambarkan peselancar hidup harmonis dengan alam spiritual, membuat papan mereka sendiri saat mereka melakukan perjalanan untuk mencari gelombang di timur laut pantai Australia, Bali dan Hawaii.

Saat ini, surfing semakin menyebar di Indonesia, di tandai dengan bermunculnya club-club surfing di berbagai daerah. Lokasinya pun tidak hanya mengeksplorasi pantai-pantai wilayah Bali saja. Kurang lebih sekitar ratusan pantai di Indonesia yang ombaknya telah di tunggangi para surfer. Pulau Nias/Lagundri, Mentawai/Sumatra, Banten, Jawa barat, Plengkung/Bayuwangi, Desert Point/Lombok, Sumbawa, sumba, Rote, Raja Empat/Irian barat, kep. Halmahera, merupakan nama pantai yang saat ini tidak hanya menjadi tujuan wajib surfer surfer asli Indonesia, tapi surfer dunia karena fariasi macam felombang tersedia dan bisa di gunakan sepanjang tahun

sedang club surfing pertama terbentuk di bali dengan nama BSC/Bali Surfing Club

Media Surfing Indonesia

media surfing pertama dengan nama Surftime yanga masih eksis hingga sekarang dan kini ada 4 media surfing Indonesia surftime sendiri terbit pada Nov 1999 berkantor di jl Padma Legian - Kuta -Bali di komadoi oleh: piping/chief editor, richoz/graphic design, handoko/grapic design, yuri/editor, luh de/admin dan Anggara/marketing,putu serta putu leong/distribusi dan nalendra/marketing yang masuk kemudian hari sedang media Kedua: Magicwave, surfing community newspaper/piping yang di mulai pada Januari 2002 di kantor majalah Bog Bog/karton/Jango Parmatha media ketiga: Lines, kepanjangan dari EO surfing ISC(Indonesia surfing Champion ship) sedang media surfing ke empat adalah: Soutern swell - adit/Rote

Tempat Selancar di Indoneia

Meskipun Indonesia merupakan lokasi yang dapat dikunjungi sepanjang tahun untuk berselancar pemula hingga kelas dunia, namun waktu terbaik untuk melakukan aktivitas tersebut adalah saat musim kemarau (Mei - Oktober).[1] Pada rentang waktu tersebut, gelombang terbesar dan konsisten dapat ditemukan.[1] Beberapa tempat yang sering digunakan untuk berselancar di Indonesia adalah Bukit Peninsula (Bali), Don Don atau Inside Ekas, Desert Point (Lombok), serta Pulau Grajagan (Jawa).[1] Di Sumatera, dua tempat yang terkenal dengan ombak besar bagi peselancar mancanegara adalah Nias dan Mentawai.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d BBC Travel Stuart Butler, Lonely Planet. In search of the perfect wave in Indonesia.

Pranala luar