Kereta api bisnis: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 64: | Baris 64: | ||
! Relasi |
! Relasi |
||
|- |
|- |
||
| [[Kereta api |
| [[Kereta api Senja Singosari|Senja Singosari]] |
||
| [[Stasiun Malang|Malang Kota Baru]] - [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] lewat [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]] |
|||
| [[Stasiun Bandung|Bandung]] - [[Surabaya Gubeng]] |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kereta api |
| [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] |
||
| [[Stasiun |
| [[Stasiun Bandung|Bandung]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] |
||
|- |
|- |
||
| [[Kereta api Fajar Utama Semarang]] dan [[Kereta api Senja Utama Semarang]] |
| [[Kereta api Fajar Utama Semarang|Fajar Utama Semarang]] dan [[Kereta api Senja Utama Semarang|Senja Utama Semarang]] |
||
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[Semarang Tawang]] |
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]] |
||
|- |
|- |
||
| [[Kereta api Fajar Utama Yogya]] dan [[Kereta api Senja Utama Yogya]] |
| [[Kereta api Fajar Utama Yogya|Fajar Utama Yogyakarta]] dan [[Kereta api Senja Utama Yogya|Senja Utama Yogyakarta]] |
||
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[ |
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] |
||
|- |
|- |
||
| [[Kereta api Senja Utama Solo]] |
| [[Kereta api Senja Utama Solo|Senja Utama Solo]] |
||
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[Solo Balapan]] |
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]] - [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] |
||
|} |
|} |
Revisi per 3 Mei 2012 05.29
Konten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. |
Kereta api bisnis adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas eksekutif. Khusus di Indonesia, kereta kelas bisnis ini tidak dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Jumlah kursi dalam kereta bisnis pun lebih banyak dibandigkan dengan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 buah.
Ada juga kereta api kelas campuran, yaitu dalam satu rangkaian terdapat dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis. Namun kereta eksekutif di kelas campuran ini berbeda dengan kereta api kelas eksekutif (kelas argo dan kelas satwa). Harga tiket lebih murah daripada kelas argo atupun kelas satwa. Dan dalam satu rangkaian terdapat satu kereta khusus makan (KM) atupun kereta makan dan pembangkit (KMP).
Format penomoran untuk kereta kelas bisnis yaitu K2 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K2 65534 artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' urutan ke 34 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K2 78521 MN artinya kereta itu milik dipo Madiun. Format kedua yaitu K2 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K2 - 0 86 01 BD, artinya Kereta kelas 2 (bisnis ) (K2) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1986 (86) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Bandung (BD).
Kereta api bisnis ini dibagi dua menjadi kereta api kelas campuran dan kelas bisnis saja.
Kereta api kelas campuran di Indonesia
Layanan kereta api kelas campuran (eksekutif dan bisnis) di Pulau Jawa
Kereta api kelas bisnis di Indonesia
Layanan kereta api kelas bisnis di Pulau Jawa
Pranala luar
- (Indonesia) Website Resmi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)