Lompat ke isi

Küçük Mehmet Sait Pasha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Said Pasha (1838-1914) dalam kekholifahan Usmaniyah berpindah-pindah menduduki berbagai jabatan, di antaranya ialah Direktur Percetakan Negara di Istambul dan direktur surat kabar ''Taqwim Waqo’i''.
'''Said Pasha''' ([[1830]]-[[1914]]) dalam negara [[Usmaniyah]] berpindah-pindah menduduki berbagai jabatan, di antaranya ialah Direktur Percetakan Negara di Istambul dan direktur surat kabar ''Taqwim Waqo’i''.


Setelah Abd-ul-Hamid II menjadi kholifah, Said Pasha menduduki beberapa jabatan yang di antaranya sangat penting, seperti Kepala Tata Usaha Almabin, yang menjadi penghubung istana, pemerintahan dan pengawas urusan dalam negeri.
Setelah [[Abd-ul-Hamid II]] menjadi [[khalifah]], Said Pasha menduduki beberapa jabatan yang di antaranya sangat penting, seperti Kepala Tata Usaha Almabin, yang menjadi penghubung istana, pemerintahan dan pengawas urusan dalam negeri.


Ia diasingkan ke Khudawandekar, setelah insiden [[Ali Sa’awi]] yang berusaha mengembalikan Sultan Murad V ke tampuk kekuasaan menggantikan Sultan Abd-ul-Hamid II. Setelah surat pengampunannya dikeluarkan, ia bekerja dengan berbagai jabatan seperti pengawas peradilan dan Menteri Besar. Pada saat gerakan ''al-Ittihad wat Taroqqi'' (Persatuan dan Kemajuan) memasuki Istambul, ia dipilih sebagai Ketua Majelis Nasional dan terjadilah peristiwa 31 Maret.
Ia diasingkan ke Khudawandekar, setelah insiden [[Ali Sa’awi]] yang berusaha mengembalikan Sultan Murad V ke tampuk kekuasaan menggantikan Sultan Abd-ul-Hamid II. Setelah surat pengampunannya dikeluarkan, ia bekerja dengan berbagai jabatan seperti pengawas peradilan dan Menteri Besar. Pada saat gerakan ''Ittihat ve Terakki'' (Persatuan dan Kemajuan) memasuki Istambul, ia dipilih sebagai Ketua Majelis Nasional dan terjadilah peristiwa 31 Maret.


Pada pertemuan pertamanya, Majelis Nasional memutuskan untuk mencopot Sultan Abd-ul-Hamid II. Pada 1911, Said Pasha menjadi Menteri Besar pemerintahan al-Ittihad wat Taroqqi. Karena rekomendasi ''al-Ittihad wat Taroqqi'' pula Said Pasha menjadi ketua Majelis. Pada masa Menteri Besar [[Mahmud Syaukat Pasha]], ia mengepalai Majelis Syura Negara pada 1913 dan setelah itu menjadi ketua Majelis al-A’yan.
Pada pertemuan pertamanya, Majelis Nasional memutuskan untuk mencopot Sultan Abd-ul-Hamid II. Pada [[1911]], Said Pasha menjadi Menteri Besar pemerintahan [[Turki Muda]]. Karena rekomendasi ''al-Ittihad wat Taroqqi'' pula Said Pasha menjadi ketua Majelis. Pada masa Menteri Besar [[Mahmut Sevket Pasha]], ia mengepalai Majelis Syura Negara pada [[1913]] dan setelah itu menjadi ketua Majelis al-A’yan.
[[Kategori:Kelahiran 1830]]
[[Kategori:Kematian 1914]]
[[en:Said Pasha]]

Revisi per 7 Januari 2006 14.59

Said Pasha (1830-1914) dalam negara Usmaniyah berpindah-pindah menduduki berbagai jabatan, di antaranya ialah Direktur Percetakan Negara di Istambul dan direktur surat kabar Taqwim Waqo’i.

Setelah Abd-ul-Hamid II menjadi khalifah, Said Pasha menduduki beberapa jabatan yang di antaranya sangat penting, seperti Kepala Tata Usaha Almabin, yang menjadi penghubung istana, pemerintahan dan pengawas urusan dalam negeri.

Ia diasingkan ke Khudawandekar, setelah insiden Ali Sa’awi yang berusaha mengembalikan Sultan Murad V ke tampuk kekuasaan menggantikan Sultan Abd-ul-Hamid II. Setelah surat pengampunannya dikeluarkan, ia bekerja dengan berbagai jabatan seperti pengawas peradilan dan Menteri Besar. Pada saat gerakan Ittihat ve Terakki (Persatuan dan Kemajuan) memasuki Istambul, ia dipilih sebagai Ketua Majelis Nasional dan terjadilah peristiwa 31 Maret.

Pada pertemuan pertamanya, Majelis Nasional memutuskan untuk mencopot Sultan Abd-ul-Hamid II. Pada 1911, Said Pasha menjadi Menteri Besar pemerintahan Turki Muda. Karena rekomendasi al-Ittihad wat Taroqqi pula Said Pasha menjadi ketua Majelis. Pada masa Menteri Besar Mahmut Sevket Pasha, ia mengepalai Majelis Syura Negara pada 1913 dan setelah itu menjadi ketua Majelis al-A’yan.