Gatotkaca: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
merapikan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
[[Gatotkaca]], adalah seorang tokoh dari [[wiracarita]] [[Mahabharata]]. Ia adalah putra dari [[Werkodara]]. |
|||
Gatotkaca adalah salah seorang tokoh [[Mahabharata]] yang terkenal dan popular. Konon ia memiliki ke[[sakti]]an sanggup terbang dan mempunyai "otot baja dan tulang besi". |
[[Gatotkaca]], adalah seorang tokoh dari [[wiracarita]] [[Mahabharata]]. Ia adalah putra dari [[Werkodara]]. Gatotkaca adalah salah seorang tokoh [[Mahabharata]] yang terkenal dan popular. Konon ia memiliki ke[[sakti]]an sanggup terbang dan mempunyai "otot baja dan tulang besi". Nama lain Gatotkaca yang juga populer dalam khazanah [[sastra Jawa Baru]] adalah Tutuka atau [[Tetuka]]. |
||
⚫ | Gathotkaca mempunyai pusaka [[Keris Kalanadhah]] yang didapat dari [[Arjuna]], selain itu pakaiannya adalah pemberian para Dewa antara lain: Caping Basunandho (tidak akan kehujanan ataupun kepanasan), Kotang Ontokusumo (bisa terbang), Trumpah (sandal) Probokacermo (tidak akan terganggu jika melalui jalan/ tempat yang angker. |
||
==Masa kecil== |
|||
Nama lain Gatotkaca yang juga populer dalam khazanah [[sastra Jawa Baru]] adalah Tutuka atau [[Tetuka]]. |
|||
⚫ | Pada masa kecil Gatotkaca yang bernama Bambang Tetuka dijadikan jago para Dewa untuk menghadapi penyerang kahyangan yakni Patih Sekipu Montro. Gatotkaca lalu dimasukkan oleh batara Narada ke kawah Candradimuka bersama dengan berbagai pusaka baja kahyangan, sehingga saat keluar Gatotkaca kecil (Bambang Tetuka)yang tadinya berwujud raksasa (buto bajang)menjadi ksatriya yang gagah dan pilih tanding, dari situlah Gatotkaca menjadi berotot kawat dan bertulang besi, Gatotkaca juga diberi berbagai pusaka dan diberi nama Raden Krincing Wesi(nama Gatotkaca pun di peroleh dari sini/ pemberian Dewa).Gatotkaca menjadi raja menggantikan ibunya Dewi Arimbi di negara Pringgondani, negara ini menjadi bagian dari Amarta/Indraprasta, bergelar ''Prabu Anom Gathutkaca''. |
||
==Masa dewasa== |
|||
Pada masa dewasanya Gatotkaca memperistri [[Dewi Pergiwa]], dan terpilih menjadi senopati negara amarta pada [[perang Baratayuda]] setelah menerima [[wahyu Jayaningrat]] dan [[Topeng Wojo]]. Akhirnya Gatotkaca kalah dalam perang melawan Adipati Karno karena Adipati Karno memiliki Pusaka Kuntawijayadanu yang warangkanya masih tertanam di pusar Raden Gatotkaca. Gatotkaca memiliki beberapa ajian diantaranya: ''Aji Narantaka, Aji Brajadenta,Aji Brajamusti''. |
|||
==Pranala luar== |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{msg:stub}} |
{{msg:stub}} |
||
⚫ | Gathotkaca mempunyai pusaka Keris Kalanadhah yang didapat dari Arjuna, selain itu pakaiannya adalah pemberian para Dewa antara lain: Caping Basunandho (tidak akan kehujanan ataupun kepanasan), Kotang Ontokusumo (bisa terbang), Trumpah (sandal) Probokacermo (tidak akan terganggu jika melalui jalan/ tempat yang angker. |
||
⚫ | Pada masa kecil |
||
Akhirnya Gathutkaca kalah dalam perang melawan Adipati Karno karena Adipati Karno memiliki Pusaka Kuntawijayadanu yang warangkanya masih tertanam di pusar Raden Gathutkaca |
|||
Gathutkaca memiliki beberapa ajian diantaranya: Aji Narantaka, Aji Brajadenta,Aji Brajamusti |
|||
---- |
|||
Kembali ke: |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]] |
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]] |
Revisi per 9 Februari 2007 04.35
Gatotkaca, adalah seorang tokoh dari wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra dari Werkodara. Gatotkaca adalah salah seorang tokoh Mahabharata yang terkenal dan popular. Konon ia memiliki kesaktian sanggup terbang dan mempunyai "otot baja dan tulang besi". Nama lain Gatotkaca yang juga populer dalam khazanah sastra Jawa Baru adalah Tutuka atau Tetuka. Gathotkaca mempunyai pusaka Keris Kalanadhah yang didapat dari Arjuna, selain itu pakaiannya adalah pemberian para Dewa antara lain: Caping Basunandho (tidak akan kehujanan ataupun kepanasan), Kotang Ontokusumo (bisa terbang), Trumpah (sandal) Probokacermo (tidak akan terganggu jika melalui jalan/ tempat yang angker.
Masa kecil
Pada masa kecil Gatotkaca yang bernama Bambang Tetuka dijadikan jago para Dewa untuk menghadapi penyerang kahyangan yakni Patih Sekipu Montro. Gatotkaca lalu dimasukkan oleh batara Narada ke kawah Candradimuka bersama dengan berbagai pusaka baja kahyangan, sehingga saat keluar Gatotkaca kecil (Bambang Tetuka)yang tadinya berwujud raksasa (buto bajang)menjadi ksatriya yang gagah dan pilih tanding, dari situlah Gatotkaca menjadi berotot kawat dan bertulang besi, Gatotkaca juga diberi berbagai pusaka dan diberi nama Raden Krincing Wesi(nama Gatotkaca pun di peroleh dari sini/ pemberian Dewa).Gatotkaca menjadi raja menggantikan ibunya Dewi Arimbi di negara Pringgondani, negara ini menjadi bagian dari Amarta/Indraprasta, bergelar Prabu Anom Gathutkaca.
Masa dewasa
Pada masa dewasanya Gatotkaca memperistri Dewi Pergiwa, dan terpilih menjadi senopati negara amarta pada perang Baratayuda setelah menerima wahyu Jayaningrat dan Topeng Wojo. Akhirnya Gatotkaca kalah dalam perang melawan Adipati Karno karena Adipati Karno memiliki Pusaka Kuntawijayadanu yang warangkanya masih tertanam di pusar Raden Gatotkaca. Gatotkaca memiliki beberapa ajian diantaranya: Aji Narantaka, Aji Brajadenta,Aji Brajamusti.