Lompat ke isi

Sunan Geseng: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k wikifisasi
Aday (bicara | kontrib)
edit
Baris 1: Baris 1:
'''Sunan Geseng''', atau sering pula disebut '''Eyang Cakrajaya''', adalah murid [[Sunan Kalijaga]]. Ia adalah keturunan Imam [[Jafar Shadiq]], dengan nasab: ''Sunan Geseng'' bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far al-Sadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin al-Madani bin al-Husein bin al-Imam Ali k.w. <ref>[http://www.asyraaf.com/v2/buku/asal+usul/link1.php asyraaf.com]</ref>
'''Sunan Geseng''', atau sering pula disebut '''Eyang Cakrajaya''', adalah murid [[Sunan Kalijaga]]. Ia adalah keturunan Imam [[Jafar ash-Shadiq]], dengan nasab: ''Sunan Geseng'' bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin [[Ja'far ash-Shadiq]] bin [[Muhammad al-Baqir]] bin [[Ali Zainal Abidin]] al-Madani bin [[Husain bin Ali|al-Husain]] bin al-Imam [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] k.w. <ref>[http://www.asyraaf.com/v2/buku/asal+usul/link1.php asyraaf.com]</ref>


Menurut hikayat, pada suatu saat ia mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu [[hutan]] untuk konsentrasi beribadah kepada [[Allah]]. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tapi beliau tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai sang [[guru]] datang menjenguknya. Demikianlah, ketika kebakaran berhenti dan Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dia dapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka digelarilah beliau dengan Sunan Geseng.
Menurut hikayat, pada suatu saat ia mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu [[hutan]] untuk konsentrasi beribadah kepada [[Allah]]. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tapi beliau tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai sang [[guru]] datang menjenguknya. Demikianlah, ketika kebakaran berhenti dan Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dia dapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka digelarilah beliau dengan Sunan Geseng.
Baris 5: Baris 5:
Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Jolosutro, [[Piyungan, Bantul|Kecamatan Piyungan]], [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Letaknya kira-kira 2 km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (kalau datang dari Yogyakarta). Setiap tahun ada perayaan dari warga setempat untuk menghormati Sunan Geseng.
Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Jolosutro, [[Piyungan, Bantul|Kecamatan Piyungan]], [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Letaknya kira-kira 2 km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (kalau datang dari Yogyakarta). Setiap tahun ada perayaan dari warga setempat untuk menghormati Sunan Geseng.


== Catatan kaki ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]

Revisi per 13 Maret 2007 09.10

Sunan Geseng, atau sering pula disebut Eyang Cakrajaya, adalah murid Sunan Kalijaga. Ia adalah keturunan Imam Jafar ash-Shadiq, dengan nasab: Sunan Geseng bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin al-Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w. [1]

Menurut hikayat, pada suatu saat ia mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu hutan untuk konsentrasi beribadah kepada Allah. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tapi beliau tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai sang guru datang menjenguknya. Demikianlah, ketika kebakaran berhenti dan Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dia dapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka digelarilah beliau dengan Sunan Geseng.

Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Jolosutro, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Letaknya kira-kira 2 km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (kalau datang dari Yogyakarta). Setiap tahun ada perayaan dari warga setempat untuk menghormati Sunan Geseng.

Referensi