Lompat ke isi

Mohamad Kusnaeni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 103.10.64.21 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgx
TheriusRooney (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
Selain sebagai komentator, Kusnaeni dikenal pula sebagai wartawan olahraga senior di [[Jakarta]]. Kusnaeni yang merupakan Sarjana Ilmu Administrasi Negara dan alumnus Analis Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung, menekuni karier jurnalistik sejak tahun [[1990]] sebagai wartawan Majalah [[Sepak Bola (majalah)|Sepak Bola]], Majalah [[Mobil & Motor]], Majalah [[Vista-TV]], Tabloid [[Paron]], Majalah [[Sportif (majalah)|Sportif]], hingga sekarang menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Olahraga [[Topskor]].
Selain sebagai komentator, Kusnaeni dikenal pula sebagai wartawan olahraga senior di [[Jakarta]]. Kusnaeni yang merupakan Sarjana Ilmu Administrasi Negara dan alumnus Analis Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung, menekuni karier jurnalistik sejak tahun [[1990]] sebagai wartawan Majalah [[Sepak Bola (majalah)|Sepak Bola]], Majalah [[Mobil & Motor]], Majalah [[Vista-TV]], Tabloid [[Paron]], Majalah [[Sportif (majalah)|Sportif]], hingga sekarang menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Olahraga [[Topskor]].


{{Penyiar SCTV}}
[[Kategori:Tokoh dari Cirebon]]
[[Kategori:Tokoh dari Cirebon]]

Revisi per 29 Agustus 2012 15.31

Mohamad Kusnaeni lahir 11 September 1967) adalah seorang komentator sepak bola yang akrab disapa Bung Kusnaeni.

Kusnaeni menjadi komentator sepak bola sejak Piala Dunia 1994 ditayangkan di SCTV. Setelah itu, ia akrab menemani pemirsa siaran Liga Brasil di TPI yaitu sejak tahun 1994 hingga 1995. Namun, sesekali, Kusnaeni saat itu masih muncul juga di SCTV untuk program siaran Liga Inggris.

Nama Kusnaeni mulai mencuat pada 1995 ketika mulai menjadi komentator siaran sepak bola Liga Italia di RCTI. Gaya bertuturnya yang lugas, pilihan kata-katanya yang jernih, dan komentar-komentarnya yang selalu dilengkapi data akurat membuat pemirsa RCTI menyukainya.

Sejak itu, Kusnaeni praktis menjadi komentator andalan RCTI. Presenter Ary Sudarsono pernah menjulukinya "Komputer Berjalan" dan "Perpustakaan Berjalan" saking luasnya wawasan dan pengetahuan Kusnaeni di bidang sepak bola.[butuh rujukan] Sehingga ia mampu bertahan selama 13 tahun sebagai komentator andalan RCTI dari era Abdul Kadir, Andi Darussalam, Muhammad Basri, Ronny Pattinasarani, Danurwindo, Ronny Pangemanan, hingga Tommy Welly.

Wimar Witoelar yang melejit namanya lewat tayangan talk show Perspektif, juga mengakui keandalan Kusnaeni sebagai komentator. Hal itu ditunjukkannya dengan mengundang Kusnaeni sebagai tamunya dalam talk show Perspektif Baru pada 10 Januari 2005 (lihat wawancara lengkapnya di http://www.perspektifbaru.com/wawancara/461).

Kusnaeni juga pernah terlibat dalam sejumlah program besar yang ditayangkan langsung oleh RCTI. Dari Piala Eropa 1996, Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000, Olimpiade, Asian Games, SEA Games, final Liga Champions UEFA 2005 dan 2007, Piala UEFA, dan lain-lain.

Sejak musim kompetisi 2008/2009, wajah Kusnaeni tak lagi berkelebat di layar kaca RCTI. Belakangan, ia justru lebih banyak muncul di stasiun televisi tvOne yang memiliki siaran langsung Liga Inggris, Liga Belanda, dan Copa Dji Sam Soe Indonesia.

Selain sebagai komentator, Kusnaeni dikenal pula sebagai wartawan olahraga senior di Jakarta. Kusnaeni yang merupakan Sarjana Ilmu Administrasi Negara dan alumnus Analis Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung, menekuni karier jurnalistik sejak tahun 1990 sebagai wartawan Majalah Sepak Bola, Majalah Mobil & Motor, Majalah Vista-TV, Tabloid Paron, Majalah Sportif, hingga sekarang menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Olahraga Topskor.