Masjid Quba: Perbedaan antara revisi
k hapus berkas tak berlisensi |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Masjid Quba''' adalah masjid pertama yang dibangun oleh [[Muhammad|Rasulullah saw.]] pada tahun 1 Hijriyah atau [[622]] Masehi di [[Quba]], sekitar 5 [[Kilometer|km]] di sebelah tenggara kota [[Madinah]]. Dalam [[Al Qur'an]] disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar ''takwa'' (''[[Surat At Taubah]]:108''). |
'''Masjid Quba''' adalah masjid pertama yang dibangun oleh [[Muhammad|Rasulullah saw.]] pada tahun 1 Hijriyah atau [[622]] Masehi di [[Quba]], sekitar 5 [[Kilometer|km]] di sebelah tenggara kota [[Madinah]]. Dalam [[Al Qur'an]] disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar ''takwa'' (''[[Surat At Taubah]]:108''). |
||
==Sejarah== |
== Sejarah == |
||
Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya: |
Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya: |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah [[Umar bin Abdul Aziz]] adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah [[Madinah]] Munawarah yang ditulis Dr [[Muhamad Ilyas Abdul Ghani]], masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada [[1986]]. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta [[riyal]] yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah. |
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah [[Umar bin Abdul Aziz]] adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah [[Madinah]] Munawarah yang ditulis Dr [[Muhamad Ilyas Abdul Ghani]], masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada [[1986]]. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta [[riyal]] yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah. |
||
==Bangunan masjid Quba== |
== Bangunan masjid Quba == |
||
Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya. |
Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya. |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 [[pintu]] itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk [[jamaah]] perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar. |
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 [[pintu]] itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk [[jamaah]] perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar. |
||
==Panduan di masjid Quba== |
== Panduan di masjid Quba == |
||
*Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan. |
*Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan. |
||
*Tidak diperbolehkan mengambil [[gambar]] didalam masjid. |
*Tidak diperbolehkan mengambil [[gambar]] didalam masjid. |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
*{{en}} [http://www.masjidquba.org/home.php Situs resmi mesjid Quba] |
*{{en}} [http://www.masjidquba.org/home.php Situs resmi mesjid Quba] |
||
*{{en}} [http://daawah.com/haji2005/thumbnails.php?album=7 Daawah.com] |
*{{en}} [http://daawah.com/haji2005/thumbnails.php?album=7 Daawah.com] |
Revisi per 14 Februari 2008 13.08
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).
Sejarah
Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:
Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......(At Taubah, 108).
Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.
Bangunan masjid Quba
Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.
Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat sembahyang yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air sembahyang. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.
Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.
Panduan di masjid Quba
- Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan.
- Tidak diperbolehkan mengambil gambar didalam masjid.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi mesjid Quba
- (Inggris) Daawah.com
- (Indonesia)Situs resmi harian Waspada
- (Indonesia)Situs resmi harian Republika
- (Indonesia)Situs resmi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)