Lompat ke isi

Tarekat Samaniyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Tarekat ini berhasil membentuk jaringan yang sangat luas dan mempunyai pengaruh besar di kawasan utara [[Afrika]], yaitu dari [[Maroko]] sampai ke [[Mesir]]. Bahkan, memperoleh pengikut di [[Suriah]] dan Arabia. Aliran tarekat ini lebih banyak menjauhkan diri dari pemerintahan dan penguasa serta lebih banyak memihak kepada penduduk setempat, di mana tarekat ini berkembang luas. Salah satu negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah adalah Sudan. Tarekat ini masuk ke Sudan atas jasa Syaikh Ahmad At-Tayyib bin Basir yang sebelumnya belajar di [[Makkah]] sekitar tahun 1800-an.
Tarekat ini berhasil membentuk jaringan yang sangat luas dan mempunyai pengaruh besar di kawasan utara [[Afrika]], yaitu dari [[Maroko]] sampai ke [[Mesir]]. Bahkan, memperoleh pengikut di [[Suriah]] dan Arabia. Aliran tarekat ini lebih banyak menjauhkan diri dari pemerintahan dan penguasa serta lebih banyak memihak kepada penduduk setempat, di mana tarekat ini berkembang luas. Salah satu negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah adalah Sudan. Tarekat ini masuk ke Sudan atas jasa Syaikh Ahmad At-Tayyib bin Basir yang sebelumnya belajar di [[Makkah]] sekitar tahun 1800-an.


== Tarekat Sammaniyah di Sudan ==
== Sejarah di Indonesia ==
Tarikat ini didirikan oleh '''Syeikh Hj. Ibrahim bin Abdullah'''. Dilahirkan pada tahun 1920 an di [[Padang]] dan menetap di Pondok Kelapa, KM 61/2, Jalan Binjai, [[Medan]], Sumatera. Beliau lebih dikenali sebagai '''Ibrahim bin Bonjol''' dan meninggal dunia pada tahun 1991. Beliau menerima Tarikat Samaniah daripada [[Syeikh Abdul Rahman Kemangoniah]], [[Padang Panjang]]. Anak perempuan Syeikh Ibrahim iaitu Azizah Hanum telah berkahwin dengan Syed Muhamad bin Syed Jaafar di Kampung Jeram Perdah, Alor Pasir, Pasir Mas, [[Kelantan]] dan mempunyai beberapa orang anak.<ref>[http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-negeri/fatwa-tentang-tarikat-samaniah-ibrahim-bonjol Fatwa tentang Tarekat Samaniyah], 7 Februari 1998, oleh Pemerintah Malaysia</ref>


Ibrahim Bonjol adalah anggota [[Partai Komunis Indonesia]] dan pernah menyuruh orang-orang PKI memukul Ketua Umum Yayasan Al Wasilah, Hj. Baharom bin Jamil. Pada Maret 1978, ia ditahan di [[Bandara Subang]] oleh pihak Imigrasi dan tidak dibenarkan masuk untuk menyampaikan tarikatnya.
Pemimpin Tarekat Sammaniyah di Sudan yang terkenal ialah Syaikh Muhammad Ahmad bin Abdullah (1843-1885 M) yang pernah memproklamasikan dirinya sebagai Imam Mahdi (pemimpin yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh masyarakat). Ia adalah seorang pemimpin dan anggota Tarekat Sammaniyah yang sangat saleh dan kehadirannya dinanti-nantikan oleh masyarakat Sudan.


== Ajaran ==
Syaikh Muhammad Ahmad menghendaki adanya perbaikan-perbaikan terhadap praktik-praktik keagamaan sesuai dengan agama Islam yang benar. Ia memberikan berbagai perintah tentang bermacam-macam aspek keagamaan, seperti pengasingan (pingitan) terhadap kaum wanita dan pembagian tanah kepada rakyat, dan berusaha memodifikasi berbagai praktik keagamaan masyarakat Sudan yang pada waktu itu dilakukan sebagai tradisi. Ini semua bertujuan untuk menyesuaikan tradisi mereka dengan ajaran-ajaran syariat.
#Sebelum seseorang murid diterima menjadi ahli, wajib mandi dengan air limau/bidara untuk membersihkan dosa.<ref>[http://www.muftiselangor.gov.my/E-Book/Download/KoleksiAt-Taqwa/At-Taqwa5/At-Taqwa5%2818%29.pdf Fatwa resmi Mufti Selangor, Malaysia mengenai tarekat ini], 7 Februari 1998</ref>
#Bersedekah dan menghormati guru menjadi kewajiban bagi murid-muridnya. Di samping itu murid-murid digalakkan membuat kebajikan dan memberi bantuan kepada guru.
#Kitab Thabitul Qulub yang dijadikan kitab suci tarikat tersebut, didapati banyak yang bertentangan dengan pegangan umat Islam. Setiap orang yang belajar tarikat itu diberikan buku tersebut dengan harga 25 [[Ringgit Malaysia]].
#Wirid-wirid dalam tarikat ini dikumpul di dalam buku Baitul lbadah yang mengandungi zikir-zikir yang disusun berdasarkan kepada ayat-ayat Al-Quran, selawat, istighfar dan doa.
#Terdapat 26 adat kesopanan murid kepada guru. Antaranya murid tidak diperbolehkan menikah dengan istri guru yang diceraikan atau ditinggalkan mati.
#Jika seseorang mati ketika berulang-alik ke tempat belajarnya untuk mempelajari tarikat itu maka Tuhan sendiri yang akan mencabutkan nyawanya itu.
#[[Shalat]] boleh dilakukan dengan niat saja ([[sembahyang batin]]) atau boleh ditinggalkan semasa dalam kesibukan kemudian diqada’.
#[[Nikah]] boleh dilakukan tanpa wali dan saksi ([[nikah batin]]).
#Shalat fardhu diabaikan atau ditinggalkan kerana cukup dengan niat di hati.


== Referensi ==
Syaikh Muhammad Ahmad juga menentang pemakaian jimat, penggunaan tembakau dan alkohol, ratapan wanita pada upacara pemakaman jenazah, penggunaan musik dalam prosesi keagamaan, dan ziarah ke kuburan orang-orang suci ([[wali]]). Dalam rangka meniru hijrah [[Nabi]] [[Muhammad]] Saw., ia dan para pengikutnya mengasingkan diri di Pegunungan Kardofan, lalu menyebut diri mereka sebagai Anshar (penolong) Nabi Muhammad Saw. Lebih jauh, kelompok ini berhasil membentuk pemerintahan revolusioner dengan organisasi militer yang sangat rapi dan mempunyai sumber keuangan yang teratur serta administrasi yang baik.
{{reflist}}

== Amalan Tarekat Sammaniyah ==

Ciri-ciri Tarekat Sammaniyah adalah berdzikir ''La Ilaha Illa Allah'' dengan suara yang keras oleh para pengikutnya.

Dalam mewiridkan bacaan dzikir, para murid Tarekat Sammaniyah biasa melakukannya secara bersama-sama pada malam Jumat di masjid-masjid atau mushala sampai tengah malam.

Selain itu, ibadah yang diamalkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Sammani adalah shalat sunah Asyraq (setelah Subuh) dua rakaat, shalat sunah Dhuha sebanyak 12 rakaat, memperbanyak riyadhah (melatih diri lahir batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT), dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.

Berikut adalah beberapa ajarannya yang terkenal:
* Memperbanyak shalat dan dzikir.
* Bersikap lemah lembut kepada fakir miskin.
* Tidak mencintai dunia.
* Menukarkan akal basyariyah (kemanusiaan) dengan akal rabbaniyah (ketuhanan).
* Menauhidkan Allah SWT, baik dalam Dzat, Sifat, maupun Af'al-Nya.

== Pranala luar ==
*[http://www.muftiselangor.gov.my/E-Book/Download/KoleksiAt-Taqwa/At-Taqwa5/At-Taqwa5%2818%29.pdf Fatwa tentang Tarekat Samaniyah] oleh Mufti [[Selangor]], Malaysia.
*[http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-negeri/fatwa-tentang-tarikat-samaniah-ibrahim-bonjol Fatwa tentang Tarekat Samaniyah], 7 Februari 1998, oleh Pemerintah Malaysia.


[[Kategori:Tarekat]]
[[Kategori:Tarekat]]

Revisi per 25 Maret 2013 13.51

Tarekat Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari Tarekat Syadziliyah yang didirikan oleh Syeh Abul Hasan Asy Syadzili (w. 1258). Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani (1718-1775 M).

Tarekat ini berhasil membentuk jaringan yang sangat luas dan mempunyai pengaruh besar di kawasan utara Afrika, yaitu dari Maroko sampai ke Mesir. Bahkan, memperoleh pengikut di Suriah dan Arabia. Aliran tarekat ini lebih banyak menjauhkan diri dari pemerintahan dan penguasa serta lebih banyak memihak kepada penduduk setempat, di mana tarekat ini berkembang luas. Salah satu negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah adalah Sudan. Tarekat ini masuk ke Sudan atas jasa Syaikh Ahmad At-Tayyib bin Basir yang sebelumnya belajar di Makkah sekitar tahun 1800-an.

Sejarah di Indonesia

Tarikat ini didirikan oleh Syeikh Hj. Ibrahim bin Abdullah. Dilahirkan pada tahun 1920 an di Padang dan menetap di Pondok Kelapa, KM 61/2, Jalan Binjai, Medan, Sumatera. Beliau lebih dikenali sebagai Ibrahim bin Bonjol dan meninggal dunia pada tahun 1991. Beliau menerima Tarikat Samaniah daripada Syeikh Abdul Rahman Kemangoniah, Padang Panjang. Anak perempuan Syeikh Ibrahim iaitu Azizah Hanum telah berkahwin dengan Syed Muhamad bin Syed Jaafar di Kampung Jeram Perdah, Alor Pasir, Pasir Mas, Kelantan dan mempunyai beberapa orang anak.[1]

Ibrahim Bonjol adalah anggota Partai Komunis Indonesia dan pernah menyuruh orang-orang PKI memukul Ketua Umum Yayasan Al Wasilah, Hj. Baharom bin Jamil. Pada Maret 1978, ia ditahan di Bandara Subang oleh pihak Imigrasi dan tidak dibenarkan masuk untuk menyampaikan tarikatnya.

Ajaran

  1. Sebelum seseorang murid diterima menjadi ahli, wajib mandi dengan air limau/bidara untuk membersihkan dosa.[2]
  2. Bersedekah dan menghormati guru menjadi kewajiban bagi murid-muridnya. Di samping itu murid-murid digalakkan membuat kebajikan dan memberi bantuan kepada guru.
  3. Kitab Thabitul Qulub yang dijadikan kitab suci tarikat tersebut, didapati banyak yang bertentangan dengan pegangan umat Islam. Setiap orang yang belajar tarikat itu diberikan buku tersebut dengan harga 25 Ringgit Malaysia.
  4. Wirid-wirid dalam tarikat ini dikumpul di dalam buku Baitul lbadah yang mengandungi zikir-zikir yang disusun berdasarkan kepada ayat-ayat Al-Quran, selawat, istighfar dan doa.
  5. Terdapat 26 adat kesopanan murid kepada guru. Antaranya murid tidak diperbolehkan menikah dengan istri guru yang diceraikan atau ditinggalkan mati.
  6. Jika seseorang mati ketika berulang-alik ke tempat belajarnya untuk mempelajari tarikat itu maka Tuhan sendiri yang akan mencabutkan nyawanya itu.
  7. Shalat boleh dilakukan dengan niat saja (sembahyang batin) atau boleh ditinggalkan semasa dalam kesibukan kemudian diqada’.
  8. Nikah boleh dilakukan tanpa wali dan saksi (nikah batin).
  9. Shalat fardhu diabaikan atau ditinggalkan kerana cukup dengan niat di hati.

Referensi

  1. ^ Fatwa tentang Tarekat Samaniyah, 7 Februari 1998, oleh Pemerintah Malaysia
  2. ^ Fatwa resmi Mufti Selangor, Malaysia mengenai tarekat ini, 7 Februari 1998