Lompat ke isi

Bisa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 14 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3386847
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:


Bisa [[ular]] umumnya mengandung [[fosfolipase A2]], sejenis [[enzim]] yang memicu proses [[lisis]] pada [[senyawa organik|senyawa]] [[fosfolipid]], sehingga bersifat toksik terhadap [[membran sel]].
Bisa [[ular]] umumnya mengandung [[fosfolipase A2]], sejenis [[enzim]] yang memicu proses [[lisis]] pada [[senyawa organik|senyawa]] [[fosfolipid]], sehingga bersifat toksik terhadap [[membran sel]].

Burung dari genus [[Pitohui]] saat ini merupakan satu-satunya burung yang diketahui memiliki bisa atau racun di bulu dan kulitnya. Bisa ini hanya menimbulkan rasa geli hingga mati rasa (''numbness'') di kulit.<ref>[http://www.aquariumofpacific.org/onlinelearningcenter/species/hooded_pituhoi Hooded Pituhoi]. Aquarium of the Pacific.</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 9: Baris 11:
* [[Bisa ular]]
* [[Bisa ular]]
* [[Bisa dalam Bahasa Indonesia]]
* [[Bisa dalam Bahasa Indonesia]]

== Referensi ==
{{reflist}}


{{biologi-stub}}
{{biologi-stub}}

Revisi per 25 Juli 2013 09.43

Sengat lebah dengan butiran bisa di ujungnya

Bisa, venom, atau zootoksin (secara harfiah "racun hewan") adalah semua jenis toksin yang yang digunakan oleh beberapa kelompok spesies hewan, untuk keperluan pertahanan dan berburu mangsa. Bisa dibedakan dengan racun dengan definisi bahwa bisa adalah toksin biologis yang disuntikkan untuk menimbulkan efeknya, sedangkan racun adalah toksin biologis yang diserap melalui lapisan epitel (baik dari usus maupun melalui kulit). Hewan-hewan yang memiliki bisa antara lain adalah ular, laba-laba, kalajengking, dan lebah.

Bisa ular umumnya mengandung fosfolipase A2, sejenis enzim yang memicu proses lisis pada senyawa fosfolipid, sehingga bersifat toksik terhadap membran sel.

Burung dari genus Pitohui saat ini merupakan satu-satunya burung yang diketahui memiliki bisa atau racun di bulu dan kulitnya. Bisa ini hanya menimbulkan rasa geli hingga mati rasa (numbness) di kulit.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hooded Pituhoi. Aquarium of the Pacific.