Lompat ke isi

Gyeon Hwon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 8 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q150132
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa )
Baris 33: Baris 33:


== Diplomacy ==
== Diplomacy ==
Tidak seperti saingannya [[Gung Ye]], Gyeon Hwon aktif di dalam diplomasi; ia secara resmi mengkonfirmasikan kerajaan Cina, [[Wuyue]] dan [[Tang Akhir]] sebagai penguasa yang sah Hubaekje. Dengan tambahan, ia mencari aliansi dengan [[Dinasti Liao]] yang baru di bagian utara, yang didirikan oleh [[Bangsa Khitan]], dengan upaya untuk mengelilingi Goryeo baik dari arah utara dan selatan. Gyeon Hwon juga mengirimkan utusan ke [[Jepang]] di masa pemerintahannya kebanyakan untuk alasan komersial; wilayah Jeolla dimana Gyeon Hwon memulai kerajaannya, merupakan pusat dari perdagangan di Asia Timur pada zaman itu dan telah melayani sebagai basis untuk para pedagang seperti [[Jang Bogo]].<ref name="gh ekc"/>
Tidak seperti saingannya [[Gung Ye]], Gyeon Hwon aktif di dalam diplomasi; ia secara resmi mengkonfirmasikan kerajaan Cina, [[Wuyue]] dan [[Tang Akhir]] sebagai penguasa yang sah Hubaekje. Dengan tambahan, ia mencari aliansi dengan [[Dinasti Liao]] yang baru di bagian utara, yang didirikan oleh [[Bangsa Khitan]], dengan upaya untuk mengelilingi Goryeo baik dari arah utara dan selatan. Gyeon Hwon juga mengirimkan utusan ke [[Jepang]] pada masa pemerintahannya kebanyakan untuk alasan komersial; wilayah Jeolla dimana Gyeon Hwon memulai kerajaannya, merupakan pusat dari perdagangan di Asia Timur pada zaman itu dan telah melayani sebagai basis untuk para pedagang seperti [[Jang Bogo]].<ref name="gh ekc"/>


Namun, terlepas dari semua kemampuan diplomatik, militer dan perdagangannya, Gyeon Hwon tidak begitu pandai di dalam masalah berpolitik; sistem pemerintahan Hubaekje tidak banyak berbeda dengan Silla, yang telah terbukti tidak efektif di dalam pemusatan kekuasaan tuan tanah dan pedagang lokal. Pada akhirnya, Hubaekje tidak memiliki banyak pengaruh bagi penduduknya, dan menyediakan jalan bagi kerajaan Goryeo untuk memasuki dan menyatukan [[Semenanjung Korea]].<ref name="gh ekc"/>
Namun, terlepas dari semua kemampuan diplomatik, militer dan perdagangannya, Gyeon Hwon tidak begitu pandai di dalam masalah berpolitik; sistem pemerintahan Hubaekje tidak banyak berbeda dengan Silla, yang telah terbukti tidak efektif di dalam pemusatan kekuasaan tuan tanah dan pedagang lokal. Pada akhirnya, Hubaekje tidak memiliki banyak pengaruh bagi penduduknya, dan menyediakan jalan bagi kerajaan Goryeo untuk memasuki dan menyatukan [[Semenanjung Korea]].<ref name="gh ekc"/>

Revisi per 24 September 2015 05.56

Gyeon Hwon
Hangul
견훤
Hanja
甄萱
Alih AksaraGyeon Hwon
McCune–ReischauerKyŏn Hwŏn


Gyeon Hwon (867?-936, bertahta pada tahun 900-935) merupakan seorang raja dan pendiri dari kerajaan Hubaekje, salah satu dari Tiga Kerajaan Akhir Korea. Di dalam beberapa catatan sejarah menyinggung namanya sebagai "Jin Hwon" (진훤). Ia juga merupakan leluhur dari klan Hwanggan Gyeon. Catatan substansial hidupnya dilestarikan di dalam riwayat Samguk Sagi, yang menghadirkan narasi tunggal, dan di dalam riwayat Samguk Yusa, yang menghadirkan kutipan mengenai dirinya dari berbagai sumber.[1][2]

Latar Belakang

Catatan menyebutkan bahwa Gyeon Hwon dilahirkan dengan nama Lee, dan bukan Gyeon. Kebanyakan dari catatan setuju bahwa ayah Gyeon Hwon's adalah Ajagae, seorang petani dari klan Lee, dan bahwa ia dilahirkan dilokasi yang sekarang adalah Gaeun-eup di Mungyeong, propinsi Gyeongsang Utara, sebagai anak tertua dari 6 anak. Ibunya berasal dari area Gwangju, namun identitas yang sebenarnya tidak diketahui; Ajagae memiliki 2 istri, Lady Sangwon dan Lady Namwon, dan Gyeon Hwon dilahirkan dari istri pertamanya. Namun legenda mengisahkan bahwa ibunya berasal dari Gwangju dan melahirkan putra pertamanya setelah melakukan kontak fisik dengan seekor cacing yang menyamar sebagai seorang laki-laki, dan bahwa Gyeon Hwon tumbuh besar dengan menyusu dari seekor harimau.[3] [4]

Istana Silla Ratu Jinseong sangat korupsi berat dan dididihkan oleh kekacauan politik. Bencana kelaparan yang tersebar dimana-mana melanda negara itu, membuat banyak rakyat bergabung di dalam pasukan pemberontakan. Para kepala desa dan pasukan militer bermunculan dan membuat basis kekuatan dimana-mana di seluruh negeri. Pemerintah yang berupaya untuk melaksanakan perencanaan pajak yang kuat menemukan dirinya menghadapi pemberontakan yang dipimpin oleh bandit, bangsawan lokal, dan pemimpin pemberontak. Pada saat inilah, ayah Gyeon Hwon, Ajagae, memimpin kerusuhan lokal dan mendirikan basis di Sangju.[5][6][4]

Kehidupan Awal & Mendirikan Hubaekje

Gyeon Hwon dikatakan meninggalkan rumahnya pada usia 15 tahun dan bergabung dengan pasukan Silla dan menjadi komandan pasukan Silla di wilayah Jeolla.[7]Sewaktu ayahnya menggapai kekuasaan di wilayah Sangju, ia secara pribadi mengatur para petani lokal untuk membantunya, dan dengan cepat mengumpulkan banyak pengikut. Pada tahun 892, Gyeon Hwon merampas kota-kota di Wansanju dan Mujinju, mengambil alih wilayah lama Baekje dan memenangkan dukungan dari rakyat di wilayah tersebut yang benci dengan Silla.[8]

Gyeon Hwon mendeklar dirinya sendiri sebagai raja Hubaekje ("Baekje Akhir") dan mendirikan ibukotanya di Wansanju pada tahun 900. Ia mendirikan pemerintahan, membuat hubungan diplomatik dengan Cina, dan terus mengejar ekspansi kerajaannya dan mengalami banyak konflik dengan Gung Ye, Hugoguryeo.[1]

Pemerintahan

Setelah memahkotai dirinya sendiri sebagai penguasa Hubaekje, Gyeon Hwon mengirim pasukannya ke lokasi yang sekarang Hapcheon, barat daya ibukota Silla,Gyeongju, namun kampanye tersebut gagal dan pasukan dimundurkan. Kemudian pada tahun 910, ketika Wang Geon, jenderal dari kerajaan saingannya Hugoguryeo menyerang dan merampas kota Naju, kota dimana Gyeon Hwon memulai pemberontakannya, ia mencoba untuk merampas kembali kota tersebut dari Wang namun gagal.[4]

Pada tahun 918, Gung Ye, yang telah mempertahankan kekuasaannya dengan aksi teror, telah diturunkan dan dibunuh oleh komandan tentaranya sendiri. Jenderal dan kepala menteri Wang Geon dimahkotai sebagai pemimpin baru mereka dan menandai titik awal dari Goryeo. [9]

Kemerosotan & Keruntuhan

Hubaekje dan Goryeo berada di dalam kebencian konstan tanpa adanya dominan satu dengan yang lainnya. Namun pada tahun 930, pasukan Hubaekje menghadapi kekalahan besar di dalam Perang Gochang (yang sekarang Andong) dan tidak dapat pulih dari kekalahannya. Gyeon Hwon mencoba untuk berbalik dan memporakporandakan ibukota Goryeo, Gaeseong, namun pasukannya mengalami kekalahan lain pada tahun 934.[1][2][4]

Bukan saja Hubaekje mengalami kekalahan militer, akan tetapi kerajaan juga berada di dalam pertikaian domestik. Pada tahun 935, putra tertua Gyeon Hwon Singeom, yang tidak di tunjuk sebagai ahli waris tahtanya, menggulingkan Gyeon Hwon dengan bantuan saudara-saudaranya yang lain, Yanggeom dan Yonggeom. Singeom membunuh ahli waris yang ditunjuk oleh Gyeon Hwon Geumgang yang juga merupakan adiknya dan mengucilkan Gyeon Hwon ke Kuil Geumsan, namun Gyeon Hwon melarikan diri ke musuh lamanya Wang Geon di Goryeo, yang menyambutnya dan memberinya tanah dan budak-budak.[4]

Raja Gyeongsun dari Silla secara resmi menyerah pada Goryeo pada tahun 935. Pada tahun berikutnya, atas permohonan Gyeon Hwon, ia dan Wanggeon memimpin pasukan besar Goryeo ke Hubaekje dan kerajaan tersebut diruntuhkan.[1][2][4]

Gyeon Hwon wafat pada tahun yang sama dari tumor yang meradang.[4]

Diplomacy

Tidak seperti saingannya Gung Ye, Gyeon Hwon aktif di dalam diplomasi; ia secara resmi mengkonfirmasikan kerajaan Cina, Wuyue dan Tang Akhir sebagai penguasa yang sah Hubaekje. Dengan tambahan, ia mencari aliansi dengan Dinasti Liao yang baru di bagian utara, yang didirikan oleh Bangsa Khitan, dengan upaya untuk mengelilingi Goryeo baik dari arah utara dan selatan. Gyeon Hwon juga mengirimkan utusan ke Jepang pada masa pemerintahannya kebanyakan untuk alasan komersial; wilayah Jeolla dimana Gyeon Hwon memulai kerajaannya, merupakan pusat dari perdagangan di Asia Timur pada zaman itu dan telah melayani sebagai basis untuk para pedagang seperti Jang Bogo.[4]

Namun, terlepas dari semua kemampuan diplomatik, militer dan perdagangannya, Gyeon Hwon tidak begitu pandai di dalam masalah berpolitik; sistem pemerintahan Hubaekje tidak banyak berbeda dengan Silla, yang telah terbukti tidak efektif di dalam pemusatan kekuasaan tuan tanah dan pedagang lokal. Pada akhirnya, Hubaekje tidak memiliki banyak pengaruh bagi penduduknya, dan menyediakan jalan bagi kerajaan Goryeo untuk memasuki dan menyatukan Semenanjung Korea.[4]

Referensi

  1. ^ a b c d (Korea) Gyeon Hwon at Doosan Encyclopedia
  2. ^ a b c (Korea) Gyeon Hwon at Britannica Korea
  3. ^ Il-yeon: Samguk Yusa: Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Korea, translated by Tae-Hung Ha and Grafton K. Mintz. Book Two, page 125. Silk Pagoda (2006). ISBN 1-59654-348-5
  4. ^ a b c d e f g h i (Korea) Gyeon Hwon at Encyclopedia of Korean Culture
  5. ^ (Korea) Ajagae at Doosan Encyclopedia
  6. ^ Park Yeonggyu (박영규), Annals of the Silla Dynasty (신라왕조실록) pp 427-433, Woongjin, Seoul, 2004. ISBN 89-01-04752-7
  7. ^ Choi Yong Beom (최용범), Korean History in One Night (하룻밤에 읽는 한국역사), Paper Road, Seoul, 2008. ISBN 978-89-92920-61-2
  8. ^ Lee Hyun-hee, Park Sung-soo, Yoon Nae-hyun, translated by The Academy of Korean Studies, New History of Korea pp 263-265, Jimoondang, Paju, 2005. ISBN 89-88095-85-5
  9. ^ (Korea) Taejo at Doosan Encyclopedia

Lihat Pula